Ini Rahasia Kenapa Pesawat Mata-mata Blackbird SR-71 Dipensiunkan

Senin, 08 Juli 2024 - 16:11 WIB
loading...
Ini Rahasia Kenapa Pesawat...
Blackbird SR-7. FOTO/ DAILY
A A A
MOSCOW - Setelah berakhirnya perang dunia kedua, blok kekuatan besar terpecah menjadi 2, pro-komunis dan pro-barat yang menempatkan demokrasi sebagai landasan pemerintahan.

BACA JUGA - Pesawat Rusia Hancurkan 5 Depot Amunisi Ukraina

Kedua blok ini kemudian berperang dalam fase yang disebut Perang Dingin, bukan melalui perang terbuka melainkan perang melalui sekutu, diplomasi, propaganda, dan spionase.

Dengan kondisi geopolitik dan teknologi yang terbatas, maka cara paling tepat saat itu untuk memata-matai aktivitas militer, kekuatan musuh dan pangkalan militer yang jauh dari perbatasan, maka diperkenalkanlah pesawat terbang dengan ketinggian tinggi.

Dikenal dengan nama Lockheed U-2, pesawat mata-mata ini diperkenalkan pada tahun 1956 dan masih banyak digunakan hingga saat ini oleh Amerika. Ditenagai mesin tunggal General Electric J73, Lockheed U-2 mampu terbang di ketinggian 70.000 kaki atau 21.300 meter.

Fungsi pesawat ini adalah sebagai pusat pengumpulan informasi dan intelijen dengan menggunakan kamera resolusi tinggi yang mampu mengambil gambar di ketinggian 10.000 meter, sensor untuk mengumpulkan sinyal, serta radar dan dapat terbang dalam kondisi cuaca apapun.

Namun Lockheed U-2 yang diterbangkan Gary Powers ditembak jatuh, setelah Uni Soviet mengembangkan rudal yang mampu mengenai sasaran di ketinggian 25.000 meter.

SeperKejadian ini menyebabkan Amerika mengembangkan pesawat mata-mata Lockheed SR-71 lain yang bisa terbang lebih cepat

Berbeda dengan pesawat U-2, Blackbird SR-71 mampu terbang hingga 3,2 Maret (3,2 kali kecepatan suara) atau 3.540km/jam. Mirip U-2, pesawat ini membawa peralatan pengintai namun ditenagai 2 unit mesin Pratt & Whitney J58 yang menghasilkan daya dorong hingga 145kN

Selain diberi sistem anti rudal, mesin ini mampu menjaga Blackbird SR-71 agar tidak tertembak dan dikejar musuh.
Halaman :
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1033 seconds (0.1#10.140)