Ilmuwan Usulkan Ubah Definisi Planet, Ini Alasannya
loading...
A
A
A
BERLIN - Pada tahun 2006, Persatuan Astronomi Internasional (IAU) mendefinisikan ulang planet, yang mengakibatkan Pluto diturunkan statusnya menjadi "planet kerdil".
Definisi ini didasarkan pada beberapa kriteria, termasuk apakah benda tersebut mengorbit Matahari, memiliki massa yang cukup untuk menjadi bulat karena gravitasi, dan telah "membersihkan lingkungan" di sekitar orbitnya dari benda lain.
Namun, definisi ini bermasalah bagi beberapa astronom, termasuk Dr. Jean-Luc Margot, penulis utama studi baru yang mengusulkan definisi planet baru. Salah satu masalah dengan definisi IAU adalah tidak jelas, dan tidak mencakup planet ekstrasurya (planet yang mengorbit bintang selain Matahari). Masalah lain adalah bahwa definisi tersebut mengarah pada hasil yang tampaknya tidak masuk akal, seperti Pluto yang diklasifikasikan sebagai planet kerdil, sementara Ceres dan Eris diklasifikasikan sebagai planet.
Definisi ini akan mencakup semua delapan planet di tata surya kita, serta planet kerdil Pluto, Eris, Haumea, Makemake, dan Ceres. Ini juga akan mencakup banyak planet ekstrasurya yang telah ditemukan dalam beberapa tahun terakhir.
Dr. Margot percaya bahwa definisi barunya lebih sederhana, lebih jelas, dan lebih inklusif daripada definisi IAU saat ini. Dia juga percaya bahwa itu akan mengarah pada klasifikasi planet yang lebih konsisten dan logis.
IAU belum secara resmi menanggapi proposal Dr. Margot, tetapi kemungkinan definisi planet akan dibahas kembali di masa depan. Dengan penemuan planet ekstrasurya yang semakin banyak, penting untuk memiliki definisi planet yang dapat diterapkan pada semua sistem tata surya.
Diskusi tentang definisi planet kemungkinan akan berlanjut selama bertahun-tahun yang akan datang. Namun, proposal Dr. Margot memberikan kerangka kerja baru dan menarik untuk memikirkan tentang apa arti menjadi sebuah planet.
Baca Juga
Definisi ini didasarkan pada beberapa kriteria, termasuk apakah benda tersebut mengorbit Matahari, memiliki massa yang cukup untuk menjadi bulat karena gravitasi, dan telah "membersihkan lingkungan" di sekitar orbitnya dari benda lain.
Namun, definisi ini bermasalah bagi beberapa astronom, termasuk Dr. Jean-Luc Margot, penulis utama studi baru yang mengusulkan definisi planet baru. Salah satu masalah dengan definisi IAU adalah tidak jelas, dan tidak mencakup planet ekstrasurya (planet yang mengorbit bintang selain Matahari). Masalah lain adalah bahwa definisi tersebut mengarah pada hasil yang tampaknya tidak masuk akal, seperti Pluto yang diklasifikasikan sebagai planet kerdil, sementara Ceres dan Eris diklasifikasikan sebagai planet.
Definisi ini akan mencakup semua delapan planet di tata surya kita, serta planet kerdil Pluto, Eris, Haumea, Makemake, dan Ceres. Ini juga akan mencakup banyak planet ekstrasurya yang telah ditemukan dalam beberapa tahun terakhir.
Dr. Margot percaya bahwa definisi barunya lebih sederhana, lebih jelas, dan lebih inklusif daripada definisi IAU saat ini. Dia juga percaya bahwa itu akan mengarah pada klasifikasi planet yang lebih konsisten dan logis.
IAU belum secara resmi menanggapi proposal Dr. Margot, tetapi kemungkinan definisi planet akan dibahas kembali di masa depan. Dengan penemuan planet ekstrasurya yang semakin banyak, penting untuk memiliki definisi planet yang dapat diterapkan pada semua sistem tata surya.
Diskusi tentang definisi planet kemungkinan akan berlanjut selama bertahun-tahun yang akan datang. Namun, proposal Dr. Margot memberikan kerangka kerja baru dan menarik untuk memikirkan tentang apa arti menjadi sebuah planet.
(wbs)