Mengenal Harta Karun Emas Thracia Kuno, Simbol Kekayaan Balkan

Kamis, 25 Juli 2024 - 21:00 WIB
loading...
Mengenal Harta Karun...
Harta karun emas Valchitran dipamerkan di museum sejarah Plovdiv. Foto/Public Domain
A A A
JAKARTA - Kawasan Balkan memiliki simbol kekayaan berupa harta karun emas Thracia kuno. Emas yang ditemukan di desa Valchitran, Bulgaria pada 1924 menjadisalah satu simbol kekayaan di Balkan . Harta karun ini berasal dari akhir Zaman Perunggu, yaitu abad ke-16 – 12 SM.

Harta karun emas Valchitran ini dipamerkan di museum sejarah Plovdiv dan merupakan harta terbesar yang ditemukan di negara tersebut. Para arkeolog Bulgaria meneliti 13 bejana dengan berbagai ukuran dan bentuk, dengan total berat 12,5 kilogram dan terbuat dari emas dengan campuran alami 9,7 persen perak.

Diperkirakan berasal dari abad ke-13 SM, bejana-bejana ini diyakini sebagai seperangkat bejana ritual suci, terkait dengan kultus Alam, khususnya kultus Matahari.

Harta Karun Emas


Harta emas terbesar yang dikenal oleh arkeologi Bulgaria ditemukan secara kebetulan saat menggali kebun anggur. Terdiri dari 13 barang, antara lain tujuh objek berbentuk tutup dengan diameter berbeda dan pegangan memanjang di tengah yang membuatnya terlihat seperti simbal. Lalu ada empat cangkir berpegangan satu dengan pegangan bengkok ke atas. Salah satu cangkir jauh lebih besar dari tiga lainnya.



Terdapat pula sebuah mangkuk besar dengan pegangan tinggi yang berayun, beratnya lebih dari 4 kilogram. Sebuah bejana rangkap tiga, terdiri dari tiga bagian berbentuk almond yang dihubungkan satu sama lain dengan tabung, dan dengan pegangan dengan tiga cabang membentuk sistem bejana yang saling berhubungan turut melengkapi.

Para arkeolog memperkirakan fungsi artefak-artefak tersebut. Raja-imam Thracia diperkirakan menggunakan bejana-bejana tersebut untuk ritual keagamaan terkait dengan dewa Dionysus yang disembah oleh orang Yunani kuno, serta oleh orang Thracia.

Mengenal Harta Karun Emas Thracia Kuno, Simbol Kekayaan Balkan


Desain bejana rangkap tiga memungkinkan tiga cairan berbeda dituangkan ke dalamnya, misalnya anggur, madu, dan susu, atau hanya dua cairan berbeda dituangkan ke dalam bagian berbentuk almond, dan ketika mereka bercampur berkat tabung, hasil tertentu menjadi terlihat.

Salah satu teori mengatakan bahwa pendeta melihat hasilnya dan akan meramal nasib dengan mengamati bagian tengah bejana rangkap tiga.

Para ahli emas membuat cangkir-cangkir kecil sedemikian rupa sehingga hanya bisa berdiri tegak ketika diisi dengan cairan. Mungkin tidak akan pernah menemukan jawaban yang tepat untuk pertanyaan-pertanyaan ini, tetapi harta karun emas Valchitran memberi kesempatan untuk menyentuh zaman kuno dengan cara yang unik dan misterius.Desain pada benda-benda emas menunjukkan bahwa pengrajin yang membuatnya sangat terampil.


Kerajaan Odrysia


Kerajaan Odrysia didirikan sekitar 470 SM oleh Raja Teres I. Kerajaan ini muncul sebagai yang termaju di antara negara-negara Thracian terdiri dari berbagai suku yang bersatu. Thucydides menunjukkan bahwa Teres I memanfaatkan kesempatan ini setelah kemunduran Persia di Eropa setelah invasi yang gagal ke Yunani dari tahun 480-479 SM.

Teres dan putranya Sitalces berhasil memperluas wilayah dan menjadikan kerajaan sebagai salah satu yang paling kuat pada zamannya. Wilayahnya meluas dari Danube di utara hingga pinggiran Abdera di Laut Aegea. Sebagian besar sejarah awalnya, kerajaan Odrysia tetap menjadi sekutu Athena dan bahkan bergabung dengan Perang Peloponnese di pihaknya.

Temuan arkeologi mengonfirmasi bahwa pada pertengahan abad ke-5 SM, sebuah elit baru dan kuat telah muncul yang mengumpulkan kekayaan artefak berharga baik lokal maupun regional. Praktik pemakaman berubah setelah penarikan Persia dan jenis pemakaman elit baru muncul di Thrace tengah sebagai makam dengan batu bata, kadang-kadang dengan sarkofagus batu. Makam Rouets dari akhir abad ke-5 bahkan berisi jejak lukisan dinding bersama dengan harta karun emas.

Pada pergantian abad ke-4, kerajaan Odrysia menunjukkan tanda-tanda fragmentasi. Dua penguasa dikenal pada 405 SM, seperti yang disebutkan oleh sejarawan: Amadocus I dan Seuthes II. Sejarawan Diodorus Siculus menyebut mereka berdua sebagai "raja orang-orang Thracian", meskipun ini kemungkinan besar adalah kesalahpahaman. Kerajaan itu secara bertahap menurun dan antara 360 dan 340 SM hancur dan ditaklukkan oleh Philip II dari Makedonia.
(msf)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1822 seconds (0.1#10.140)