Penemuan Mengejutkan Menunjukan Adanya Lautan Tersembunyi di Tata Surya
loading...
A
A
A
NEW YORK - Penemuan terbaru dari Teleskop Luar Angkasa James Webb (JWST) menunjukkan adanya kemungkinan besar keberadaan lautan di bawah permukaan Ariel, salah satu bulan Uranus.
Kesimpulan ini didasarkan pada deteksi es karbon dioksida di permukaan Ariel, yang seharusnya tidak ada di sana jika tidak ada proses internal yang terus-menerus memasoknya.
Seperti dilansir dari Science Alert, adanya lautan di bawah permukaan bulan sering dikaitkan dengan potensi keberadaan kehidupan, terutama jika lautan tersebut mengandung bahan kimia organik dan sumber energi.
Penemuan ini menambah daftar benda langit di tata surya yang memiliki lautan bawah permukaan, seperti Europa dan Enceladus. Ini menunjukkan bahwa keberadaan lautan mungkin lebih umum daripada yang kita pikirkan sebelumnya.
Mekanisme yang memungkinkan keberadaan lautan dan aktivitas vulkanik di bulan yang jauh dari Matahari ini memberikan wawasan baru tentang proses geologi yang kompleks di tata surya.
JWST mendeteksi keberadaan es karbon dioksida di permukaan Ariel, terutama di bagian belakang bulan yang jauh dari arah orbitnya.
Pada jarak Uranus dari Matahari, karbon dioksida seharusnya menguap dan tidak membeku di permukaan.
Para ilmuwan berhipotesis bahwa karbon dioksida ini berasal dari lautan bawah permukaan yang kemudian keluar ke permukaan melalui aktivitas vulkanik.
Analisis spektral yang dilakukan oleh JWST menunjukkan bahwa endapan es karbon dioksida di Ariel sangat tebal, mendukung hipotesis adanya sumber internal.
Penemuan ini membuka pintu bagi penelitian lebih lanjut tentang bulan-bulan es di tata surya.
Misi-misi masa depan, seperti misi ke Uranus yang sedang dipertimbangkan oleh NASA, akan memberikan data yang lebih detail dan memungkinkan para ilmuwan untuk mengkonfirmasi keberadaan lautan dan memahami proses yang terjadi di dalamnya.
Baca Juga
Kesimpulan ini didasarkan pada deteksi es karbon dioksida di permukaan Ariel, yang seharusnya tidak ada di sana jika tidak ada proses internal yang terus-menerus memasoknya.
Seperti dilansir dari Science Alert, adanya lautan di bawah permukaan bulan sering dikaitkan dengan potensi keberadaan kehidupan, terutama jika lautan tersebut mengandung bahan kimia organik dan sumber energi.
Penemuan ini menambah daftar benda langit di tata surya yang memiliki lautan bawah permukaan, seperti Europa dan Enceladus. Ini menunjukkan bahwa keberadaan lautan mungkin lebih umum daripada yang kita pikirkan sebelumnya.
Mekanisme yang memungkinkan keberadaan lautan dan aktivitas vulkanik di bulan yang jauh dari Matahari ini memberikan wawasan baru tentang proses geologi yang kompleks di tata surya.
JWST mendeteksi keberadaan es karbon dioksida di permukaan Ariel, terutama di bagian belakang bulan yang jauh dari arah orbitnya.
Pada jarak Uranus dari Matahari, karbon dioksida seharusnya menguap dan tidak membeku di permukaan.
Para ilmuwan berhipotesis bahwa karbon dioksida ini berasal dari lautan bawah permukaan yang kemudian keluar ke permukaan melalui aktivitas vulkanik.
Analisis spektral yang dilakukan oleh JWST menunjukkan bahwa endapan es karbon dioksida di Ariel sangat tebal, mendukung hipotesis adanya sumber internal.
Penemuan ini membuka pintu bagi penelitian lebih lanjut tentang bulan-bulan es di tata surya.
Misi-misi masa depan, seperti misi ke Uranus yang sedang dipertimbangkan oleh NASA, akan memberikan data yang lebih detail dan memungkinkan para ilmuwan untuk mengkonfirmasi keberadaan lautan dan memahami proses yang terjadi di dalamnya.
(wbs)