Tidak Takut Air Laut Surut, Ilmuwan Ini Bor Dasar Samudra Atlantik

Jum'at, 09 Agustus 2024 - 10:33 WIB
loading...
A A A
Menurut penelitian yang ditulis bersama oleh C. Johan Lissenberg dari Universitas Cardiff, para ilmuwan berhasil memulihkan 71% material yang dibor, dengan pemulihan hampir tuntas dari bagian-bagian panjang harzburgit yang sebagian terserpentinisasi (yaitu, sebagian batuan yang diubah oleh air).

Sebagaimana yang tercantum dalam makalah yang diterbitkan dalam jurnal Sainspara peneliti menganalisis komposisi mineral dalam batuan dan menemukan bukti yang mendukung teori tentang bagaimana batuan yang lahir jauh di dalam mantel naik ke permukaan.

Dalam teori itu, tekanan mencairkan batuan yang kemudian ditekan ke atas, bercampur dengan magma di kerak sebelum meletus di dasar laut.

Para peneliti juga menemukan intrusi batuan kristal yang disebut gabro, yang terbentuk akibat pendinginan magma yang lambat. Mereka yakin gabro berperan besar dalam mengatur mineral dan gas yang ditemukan di ventilasi laut dalam, yang menurut beberapa ilmuwan merupakan rumah ideal bagi terbentuknya kehidupan primitif.

Mempelajari lebih lanjut tentang ventilasi tersebut dapat menghasilkan teori baru tentang bagaimana kehidupan di Bumi pertama kali bermula, dan bagaimana secara teoritis kehidupan dapat terbentuk di planet lain.

Dalam penelitian tersebut, para peneliti mengakui bahwa masih banyak analisis lebih lanjut tentang apa yang mereka bor.

“Catatan batuan komprehensif yang diperoleh selama Ekspedisi 399 memberikan banyak peluang untuk membuat kemajuan mendasar pada pemahaman kita tentang mantel atas samudra,” kata mereka.

Dalam artikel yang menyertainya, profesor Universitas Utrecht Eric Hellebrand mengatakan “kedalaman tersebut jauh melampaui yang tercatat dalam upaya pengeboran sebelumnya dan menciptakan peluang untuk mengetahui fitur struktural dan mineralogi mantel serta bagaimana mantel berinteraksi dengan hidro dan biosfer.”

Ia juga mengungkapkan harapan bahwa ekspedisi pengeboran dapat meningkatkan standar studi tentang bagaimana Bumi terbentuk.

“Pengambilan sampel dasar laut melalui pengerukan selama puluhan tahun telah memberikan gambaran mineralogi mantel secara kasar,” tulisnya.
Halaman :
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.2008 seconds (0.1#10.140)