Ini Kekuatan Gempa Megathrust yang Diprediksi Akan Guncang Jepang Minggu Ini
loading...
A
A
A
TOKYO - Gempa Megathrust diprediksi akan terjadi di Palung Nankai Jepang pekan ini, gempa ini diprediksi akan menjalar ke Indonesia. Pasal seperti Indonesia Jepang adalah salah satu negara yang paling rawan gempa di dunia, terletak di atas "Cincin Api" Pasifik yang merupakan busur gunung berapi dan palung samudra.
Namun terlepas dari itu, banyak masyarakat yang masih penasaran tentang apa yang disebut dengan gempa megathrust dan seberapa besar dampaknya jika fenomena alam ini terjadi.
Pengertian Gempa Megathrust
Gempa megathrust adalah jenis gempa bumi yang terjadi di zona subduksi, yaitu di lokasi pertemuan dua lempeng tektonik di mana salah satu lempeng menyusup di bawah lempeng yang lain.
Gempa ini disebabkan oleh pergeseran besar-besaran pada zona megathrust, di mana tekanan yang terakumulasi akibat pergeseran lempeng menimbulkan gempa yang kuat dan seringkali memicu tsunami.
Zona megathrust sendiri merupakan istilah dari sumber gempa tumbukan lempeng di kedalaman dangkal. Proses terjadinya gempa megathrust dimulai ketika lempeng samudera menyusup ke bawah lempeng benua, menyebabkan terbentuknya zona subduksi.
Tekanan yang terakumulasi di antara kedua lempeng dapat menyebabkan gesekan yang tiba-tiba melepaskan energi dalam bentuk gempa bumi yang kuat.
Dampak Gempa Megathrust
Biasanya, gempa megathrust memiliki magnitudo yang tinggi dan dapat menyebabkan kerusakan besar, terutama jika terjadi di dekat permukaan laut karena dapat memicu tsunami yang merusak.
Menurut laman temblor, zona subduksi menimbulkan gempa bumi terbesar di planet ini, yang disebut 'megathrust' ketika gempa mencapai magnitudo 9. Guncangan tersebut melepaskan energi seribu kali lebih besar dari gempa berkekuatan 7 skala Richter.
Megathrust terbesar yang tercatat secara instrumental adalah peristiwa Valdivia, Chili, yang berkekuatan 9,5 skala Richter pada tahun 1960.
Selain itu, terdapat pula gempa megathrust terkenal yang terjadi di Tohoku, Jepang pada 2011. Gempa ini memiliki magnitudo 9.0 dan memicu tsunami besar yang menyebabkan kerusakan parah di sepanjang pantai timur Jepang serta menimbulkan bencana nuklir di Fukushima.
Namun terlepas dari itu, banyak masyarakat yang masih penasaran tentang apa yang disebut dengan gempa megathrust dan seberapa besar dampaknya jika fenomena alam ini terjadi.
Pengertian Gempa Megathrust
Gempa megathrust adalah jenis gempa bumi yang terjadi di zona subduksi, yaitu di lokasi pertemuan dua lempeng tektonik di mana salah satu lempeng menyusup di bawah lempeng yang lain.
Gempa ini disebabkan oleh pergeseran besar-besaran pada zona megathrust, di mana tekanan yang terakumulasi akibat pergeseran lempeng menimbulkan gempa yang kuat dan seringkali memicu tsunami.
Zona megathrust sendiri merupakan istilah dari sumber gempa tumbukan lempeng di kedalaman dangkal. Proses terjadinya gempa megathrust dimulai ketika lempeng samudera menyusup ke bawah lempeng benua, menyebabkan terbentuknya zona subduksi.
Tekanan yang terakumulasi di antara kedua lempeng dapat menyebabkan gesekan yang tiba-tiba melepaskan energi dalam bentuk gempa bumi yang kuat.
Dampak Gempa Megathrust
Biasanya, gempa megathrust memiliki magnitudo yang tinggi dan dapat menyebabkan kerusakan besar, terutama jika terjadi di dekat permukaan laut karena dapat memicu tsunami yang merusak.
Menurut laman temblor, zona subduksi menimbulkan gempa bumi terbesar di planet ini, yang disebut 'megathrust' ketika gempa mencapai magnitudo 9. Guncangan tersebut melepaskan energi seribu kali lebih besar dari gempa berkekuatan 7 skala Richter.
Megathrust terbesar yang tercatat secara instrumental adalah peristiwa Valdivia, Chili, yang berkekuatan 9,5 skala Richter pada tahun 1960.
Selain itu, terdapat pula gempa megathrust terkenal yang terjadi di Tohoku, Jepang pada 2011. Gempa ini memiliki magnitudo 9.0 dan memicu tsunami besar yang menyebabkan kerusakan parah di sepanjang pantai timur Jepang serta menimbulkan bencana nuklir di Fukushima.
(wbs)