Artefak Kuno Ini Sebut Sakit Gigi sebagai Gambaran Siksa Neraka

Selasa, 20 Agustus 2024 - 20:15 WIB
loading...
Artefak Kuno Ini Sebut...
Sakit gigi digambarkjan sama dengan siksa Neraka. FOTO/ The Archaeologis
A A A
JAKARTA - Sakit gigi, masalah yang telah mengganggu umat manusia sejak zaman purba, memunculkan berbagai mitos dan kepercayaan sepanjang sejarah.

BACA JUGA - Suara Peluit Aztec Diklaim Berasal dari Jeritan Siksa Neraka

Salah satu kepercayaan yang paling menarik dari masa lalu adalah konsep "cacing gigi," sebuah ide yang telah lama ada dan menjadi penjelasan utama untuk sakit gigi sebelum berkembangnya kedokteran gigi modern.

Seperti dilansir dari The Archaeologist, artefak abad ke-18 yang berjudul "Cacing Gigi sebagai Setan Neraka" menggambarkan mitos ini secara mendetail, menyoroti bagaimana siksaan sakit gigi dipahami dan ditangani di masa lampau.

Kepercayaan akan cacing gigi memiliki akar yang sangat tua, dengan referensi pertama kali muncul dalam teks Sumeria sekitar 5.000 SM.

Teks-teks kuno dari berbagai budaya seperti China kuno, Mesir, dan India menyebutkan cacing ini sebagai penyebab utama penyakit gigi.

Konsep ini akhirnya menyebar ke Eropa Barat pada abad ke-8, di mana cacing gigi dianggap sebagai makhluk jahat yang menggali ke dalam gigi, menyebabkan kerusakan dan rasa sakit yang parah.

Kepercayaan ini menggambarkan cacing gigi bukan hanya sebagai penyebab fisik dari penyakit, tetapi juga sebagai simbol kekuatan jahat yang mengancam kesehatan dan kenyamanan.

Tanpa pengetahuan medis yang kita miliki saat ini, berbagai metode perawatan untuk sakit gigi di masa lalu sering kali sangat primitif dan terkadang mengerikan.

Salah satu metode yang digunakan adalah teknik "penghisapan" untuk mengeluarkan cacing. Praktisi medis akan memanaskan campuran lilin lebah dan biji henbane pada sepotong besi, kemudian mengarahkan asap yang dihasilkan ke dalam rongga gigi menggunakan corong.

Henbane, yang memiliki efek narkotika ringan, mungkin memberikan sedikit bantuan sementara dari rasa sakit, tetapi pengobatannya sering kali tidak efektif.

Selain itu, rongga gigi yang rusak sering kali diisi dengan campuran bubuk biji henbane dan getah damar wangi. Meskipun berbagai usaha ini dimaksudkan untuk mengatasi cacing gigi dan rasa sakitnya, banyak dari teknik ini tidak memberikan hasil yang memuaskan dan rasa sakit sering kali terus berlanjut.

Ketika perawatan lain gagal, pencabutan gigi menjadi solusi utama. Namun, pencabutan gigi di masa lalu adalah prosedur yang sangat kasar dan tidak akurat.

Karena kurangnya pemahaman tentang anatomi gigi dan saraf, para pencabut gigi sering kali salah mengira saraf sebagai cacing, yang dapat menyebabkan pencabutan gigi dan saraf yang sangat menyakitkan. Proses ini dilakukan tanpa anestesi, menjadikannya pengalaman yang sangat traumatis bagi pasien.

Artefak abad ke-18 "Cacing Gigi sebagai Setan Neraka" berfungsi sebagai pengingat visual yang mengesankan tentang betapa mengerikannya siksaan sakit gigi di masa lalu.

Karya seni ini, diukir dari gading dan penuh dengan detail, menggambarkan tidak hanya makhluk jahat dalam bentuk cacing, tetapi juga penderitaan yang dialami oleh mereka yang tidak memiliki perawatan medis modern.

Ini mencerminkan betapa mendalamnya dampak sakit gigi pada kehidupan sehari-hari serta bagaimana mitos dan kepercayaan berkembang untuk menjelaskan fenomena yang tidak bisa dipahami sepenuhnya pada masa itu.

Secara keseluruhan, pemahaman kita tentang sakit gigi telah banyak berubah sejak abad ke-18. Namun, artefak seperti ini memberikan wawasan berharga tentang sejarah medis dan bagaimana budaya masa lalu menangani tantangan kesehatan yang mereka hadapi.
(wbs)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1662 seconds (0.1#10.140)