Wajah Yesus Terungkap dengan AI? Ilmuwan Minta Darah di Kain Kafan Turin Dicek
loading...
A
A
A
JERUSALEM - Para ilmuwan meminta analisis lebih lanjut terhadap artefak yang mereka yakini dapat menyimpan bukti penyaliban Yesus .
Kain Kafan Turin di Turin, Italia, adalah sepotong kain yang diyakini banyak orang dipakai untuk menutupi Yesus sebelum penyalibannya. Meskipun hal ini menjadi diperdebatkan dengan sengit, seorang ilmuwan baru-baru ini menyerukan pengujian lebih lanjut karena mereka yakin kain itu berisi jejak Yerusalem kuno.
Seperti dilansir dari Daily Start, Baru-baru ini, kecerdasan buatan digunakan pada kain tersebut untuk membayangkan kembali seperti apa rupa "wajah Yesus Kristus".
Seorang insinyur dari Universitas Padua di Italia juga menganalisis DNA dan menemukan partikel darah pada kain terkenal tersebut yang menunjukkan bukti kegagalan organ, trauma, dan penyakit.
Banyak yang percaya bahwa ini adalah apa yang terjadi pada Yesus ketika ia digantung di kayu salib. Sebuah studi tahun 1988 mengatakan bahwa hal itu terjadi pada Abad Pertengahan, sehingga beberapa orang meragukan adanya hubungan dengan Yesus.
Bahwa kain kafan itu dibuat pada tahun 1350, sementara kematian Kristus dikatakan terjadi pada tahun 33 Masehi. Kini, peneliti independen asal Prancis, Tristan Casabianca, meragukan temuan tersebut karena ia mengklaim hasil antar laboratorium bervariasi dan tidak memberikan jawaban pasti.
Beberapa ilmuwan setuju dan kini menyerukan pengujian lebih lanjut. Seorang peneliti Kristen menemukan jejak darah pada kain kafan, yang mereka yakini mendukung kisah eksekusi berdarah Yesus. Mereka yakin Yesus ditusuk paku di tangan dan kakinya saat disalibkan.
Ilmuwan berikan vonis baru tentang Kain Kafan Turin yang diyakini dipakai Yesusharian bintang Giulio Fanti, seorang insinyur dari Universitas Padua, meninjau kembali sampel yang diambil dari tahun 1970-an dan mengatakan bahwa ia menemukan jejak partikel darah serta material khas Yerusalem kuno.
Ia mengatakan bahwa material itu berasal dari wilayah tersebut dan Yesus dikatakan disalibkan di perbukitan di luar tembok Yerusalem.
Kain Kafan Turin di Turin, Italia, adalah sepotong kain yang diyakini banyak orang dipakai untuk menutupi Yesus sebelum penyalibannya. Meskipun hal ini menjadi diperdebatkan dengan sengit, seorang ilmuwan baru-baru ini menyerukan pengujian lebih lanjut karena mereka yakin kain itu berisi jejak Yerusalem kuno.
Seperti dilansir dari Daily Start, Baru-baru ini, kecerdasan buatan digunakan pada kain tersebut untuk membayangkan kembali seperti apa rupa "wajah Yesus Kristus".
Seorang insinyur dari Universitas Padua di Italia juga menganalisis DNA dan menemukan partikel darah pada kain terkenal tersebut yang menunjukkan bukti kegagalan organ, trauma, dan penyakit.
Banyak yang percaya bahwa ini adalah apa yang terjadi pada Yesus ketika ia digantung di kayu salib. Sebuah studi tahun 1988 mengatakan bahwa hal itu terjadi pada Abad Pertengahan, sehingga beberapa orang meragukan adanya hubungan dengan Yesus.
Bahwa kain kafan itu dibuat pada tahun 1350, sementara kematian Kristus dikatakan terjadi pada tahun 33 Masehi. Kini, peneliti independen asal Prancis, Tristan Casabianca, meragukan temuan tersebut karena ia mengklaim hasil antar laboratorium bervariasi dan tidak memberikan jawaban pasti.
Beberapa ilmuwan setuju dan kini menyerukan pengujian lebih lanjut. Seorang peneliti Kristen menemukan jejak darah pada kain kafan, yang mereka yakini mendukung kisah eksekusi berdarah Yesus. Mereka yakin Yesus ditusuk paku di tangan dan kakinya saat disalibkan.
Ilmuwan berikan vonis baru tentang Kain Kafan Turin yang diyakini dipakai Yesusharian bintang Giulio Fanti, seorang insinyur dari Universitas Padua, meninjau kembali sampel yang diambil dari tahun 1970-an dan mengatakan bahwa ia menemukan jejak partikel darah serta material khas Yerusalem kuno.
Ia mengatakan bahwa material itu berasal dari wilayah tersebut dan Yesus dikatakan disalibkan di perbukitan di luar tembok Yerusalem.
(wbs)