Tanda-tanda Bumi Mulai Kritis Berdatangan dari Laut
loading...
A
A
A
JAKARTA - Tanda-tanda bumi sedang tidak baik-baik saja bermunculan dari laut. Mulai dari patahan bumi yang mengeluarkan gelembung hingga tanda-tanda akan hadirnya gelombang besar terdeteksi di Samudra Pasifik.
Para ilmuwan dari institusi termasuk Mercator Ocean International di Prancis, Scripps Institution of Oceanography di Amerika Serikat, dan Royal Netherlands Institute for Sea Research, berkolaborasi untuk mengamati kenaikan suhu permukaan laut.
Diketahui suhu lautan secara keseluruhan telah mencapai rekor tertinggi baru bulan ini, bahkan peningkatannya sangat ekstrem di tempat-tempat tertentu.
Pada bulan Maret, suhu air di lepas pantai timur Amerika Utara mencapai 13,8 derajat Celcius atau lebih tinggi dari suhu rata-rata selama 1981-2011.
“Iklim telah berlipat ganda dalam pemanasan dalam 15 tahun terakhir. Saya tidak ingin membuat pernyataan tentang perubahan iklim atau perubahan alam, kami masih belum tahu (penyebabnya). Tapi kami melihat perubahan,” ujar peneliti Karina von Shukman dari Mercator Ocean International seperti dilansir dari Commondreams.
Sementara itu, Ketua Gaza R Diki Candra pada Diskusi Akhir Zaman bersama Persatuan Wartawan Islam (Pewaris) di Ciater, Subang, Jawa Barat menjelaskan akhir zaman patokan waktu dari tanda-tanda alam terbukti laporan BMKG terkait gempa yang terjadi hampir setiap hari.
“Aku kabarkan berita gembira mengenai Al-Mahdi yang diutus Allah ke tengah ummatku ketika banyak terjadi perselisihan antar-manusia dan gempa-gempa. Ia akan penuhi bumi dengan keadilan dan kejujuran sebagaimana sebelumnya dipenuhi dengan kesewenang-wenangan dan kezaliman.” (HR. Ahmad) ujar Diki mengutip hadis sahih Nabi Muhammad SAW yang diriwayatkan Abu Hurairah.
Bahkan, sejak 1 April 2023, suhu permukaan laut mencapai 21,1 derajat Celcius selama enam hari berturut-turut. Ini merupakan angka tertinggi sejak pencatatan dimulai, melampaui angka sebelumnya 21,0 derajat Celcius pada tahun 2016.
El Nino Diramal Datang di Agustus, Luhut Minta Semua Bersiap Hadapi Cuaca Paling Ekstrem
Naiknya suhu lautan cenderung menyebabkan peningkatan tingkat kematian hewan laut. Terlebih lagi, pola cuaca akan semakin ekstrem dan permukaan laut akan naik di seluruh dunia.
Dr Simon Good, analis kelautan di Met Office memperkirakan El Nino yang kuat akan berkontribusi pada pemanasan laut lebih lanjut.
Dia memperkirakan El Nino terjadi pada akhir tahun merupakan bagian dari siklus variabilitas alami dalam sistem iklim yang melibatkan laut dan atmosfer.
Dia menjelaskan, ketika terjadi fenomena El Nino maka suhu permukaan laut di Pasifik timur tropis naik 0,5 derajat Celcius di atas rata-rata jangka panjang.
Kondisi ini memperburuk keadaan karena permukaan laut telah mengalami kenaikan suhu.
“Suhu permukaan laut telah mengalami kenaikan mendadak pada bulan Maret. Bahkan kumpulan data global menunjukkan angka jauh di atas tingkat normal ini berlanjut hingga April," kata Dr Simon Good.
Tren pemanasan yang tidak biasa selama beberapa tahun terakhir telah terdeteksi sebagai El Nino Southern Oscillation (ENSO) yang kuat. Diperkirakan El Nino akan terbentuk dalam beberapa bulan mendatang.
“Jika El Nino baru muncul di atasnya, kita mungkin akan mengalami pemanasan global tambahan sebesar 0,2-0,25 derajat Celcius," kata Dr Josef Ludescher dari Institut Penelitian Iklim Potsdam kepada BBC.
Panasnya suhu air laut ini selain mengancam, spesies hewan di laut, fenomena ini juga mengancam cairnya lapisan dan wilayah es di Antartika yang bisa picu Kiamat.
Para ilmuwan dari institusi termasuk Mercator Ocean International di Prancis, Scripps Institution of Oceanography di Amerika Serikat, dan Royal Netherlands Institute for Sea Research, berkolaborasi untuk mengamati kenaikan suhu permukaan laut.
Diketahui suhu lautan secara keseluruhan telah mencapai rekor tertinggi baru bulan ini, bahkan peningkatannya sangat ekstrem di tempat-tempat tertentu.
Pada bulan Maret, suhu air di lepas pantai timur Amerika Utara mencapai 13,8 derajat Celcius atau lebih tinggi dari suhu rata-rata selama 1981-2011.
“Iklim telah berlipat ganda dalam pemanasan dalam 15 tahun terakhir. Saya tidak ingin membuat pernyataan tentang perubahan iklim atau perubahan alam, kami masih belum tahu (penyebabnya). Tapi kami melihat perubahan,” ujar peneliti Karina von Shukman dari Mercator Ocean International seperti dilansir dari Commondreams.
Sementara itu, Ketua Gaza R Diki Candra pada Diskusi Akhir Zaman bersama Persatuan Wartawan Islam (Pewaris) di Ciater, Subang, Jawa Barat menjelaskan akhir zaman patokan waktu dari tanda-tanda alam terbukti laporan BMKG terkait gempa yang terjadi hampir setiap hari.
“Aku kabarkan berita gembira mengenai Al-Mahdi yang diutus Allah ke tengah ummatku ketika banyak terjadi perselisihan antar-manusia dan gempa-gempa. Ia akan penuhi bumi dengan keadilan dan kejujuran sebagaimana sebelumnya dipenuhi dengan kesewenang-wenangan dan kezaliman.” (HR. Ahmad) ujar Diki mengutip hadis sahih Nabi Muhammad SAW yang diriwayatkan Abu Hurairah.
Bahkan, sejak 1 April 2023, suhu permukaan laut mencapai 21,1 derajat Celcius selama enam hari berturut-turut. Ini merupakan angka tertinggi sejak pencatatan dimulai, melampaui angka sebelumnya 21,0 derajat Celcius pada tahun 2016.
El Nino Diramal Datang di Agustus, Luhut Minta Semua Bersiap Hadapi Cuaca Paling Ekstrem
Naiknya suhu lautan cenderung menyebabkan peningkatan tingkat kematian hewan laut. Terlebih lagi, pola cuaca akan semakin ekstrem dan permukaan laut akan naik di seluruh dunia.
Dr Simon Good, analis kelautan di Met Office memperkirakan El Nino yang kuat akan berkontribusi pada pemanasan laut lebih lanjut.
Dia memperkirakan El Nino terjadi pada akhir tahun merupakan bagian dari siklus variabilitas alami dalam sistem iklim yang melibatkan laut dan atmosfer.
Dia menjelaskan, ketika terjadi fenomena El Nino maka suhu permukaan laut di Pasifik timur tropis naik 0,5 derajat Celcius di atas rata-rata jangka panjang.
Kondisi ini memperburuk keadaan karena permukaan laut telah mengalami kenaikan suhu.
“Suhu permukaan laut telah mengalami kenaikan mendadak pada bulan Maret. Bahkan kumpulan data global menunjukkan angka jauh di atas tingkat normal ini berlanjut hingga April," kata Dr Simon Good.
Tren pemanasan yang tidak biasa selama beberapa tahun terakhir telah terdeteksi sebagai El Nino Southern Oscillation (ENSO) yang kuat. Diperkirakan El Nino akan terbentuk dalam beberapa bulan mendatang.
“Jika El Nino baru muncul di atasnya, kita mungkin akan mengalami pemanasan global tambahan sebesar 0,2-0,25 derajat Celcius," kata Dr Josef Ludescher dari Institut Penelitian Iklim Potsdam kepada BBC.
Panasnya suhu air laut ini selain mengancam, spesies hewan di laut, fenomena ini juga mengancam cairnya lapisan dan wilayah es di Antartika yang bisa picu Kiamat.
(wbs)