Arkeolog Temukan Sisa-sisa Pemukiman Bangsa Viking di Gereja Naur
loading...
A
A
A
LONDON - Penemuan terbaru jejak pemukiman Zaman Viking di dekat Gereja Naur, Denmark, yang terungkap melalui foto arkeologi udara.
Teknik ini, yang melibatkan pengamatan pola pertumbuhan tanaman dari udara, telah terbukti sangat efektif dalam mengidentifikasi situs arkeologi yang tersembunyi di bawah permukaan tanah.
Penemuan ini menandai tonggak baru dalam pemahaman kita tentang masa lalu Denmark dan menunjukkan potensi besar teknologi ini untuk mengungkap lebih banyak rahasia sejarah.
Penemuan ini bukan sekedar penambahan pada peta arkeologi Denmark, namun juga sebuah bukti kuat tentang bagaimana teknologi modern dapat merevolusi cara kita mempelajari masa lalu.
Dengan mengungkap jejak pemukiman Zaman Viking yang sebelumnya tidak diketahui, penelitian ini memberikan wawasan baru tentang kehidupan dan budaya Viking di wilayah masyarakat tersebut.
Penemuan ini terjadi saat ia menjelajahi sebuah lahan pertanian di dekat Elsted, sebuah kota kecil di utara Aarhus, menggunakan detektor logam.
Awalnya, Bruunsgaard hanya menemukan sebuah gelang perak saat menggali tanah setelah detektornya berbunyi. Namun, rasa penasarannya yang tinggi mendorongnya untuk kembali ke lokasi tersebut beberapa hari kemudian.
Saat itulah ia menemukan harta perak lainnya berupa enam gelang yang terkubur di bawah tanah. Lokasi penemuan ini ternyata merupakan situs pemukiman Zaman Viking, yang semakin memperkuat pentingnya penemuan ini.
Penemuan ini segera dilaporkan kepada pihak berwenang, dan para ahli dari Museum Moesgaard di Højbjerg meneliti benda-benda tersebut.
Mereka menduga bahwa gelang-gelang ini berasal dari tahun 800-an Masehi, sebuah periode yang dikenal sebagai awal dari Zaman Viking di Skandinavia (793 hingga 1066 M).
Menurut Kasper H. Andersen, seorang sejarawan di Museum Moesgaard, penemuan ini sangat signifikan karena menghubungkan Aarhus dengan Rusia dan Ukraina di timur serta Kepulauan Inggris di barat.
"Temuan ini menegaskan bahwa Aarhus merupakan pusat penting di zaman Viking, yang wilayahnya mencakup dari Atlantik Utara hingga Asia," kata Andersen.
Gelang-gelang yang ditemukan Bruunsgaard dikenal sebagai hacksilver, yaitu perhiasan yang juga berfungsi sebagai mata uang pada Zaman Viking.
Teknik ini, yang melibatkan pengamatan pola pertumbuhan tanaman dari udara, telah terbukti sangat efektif dalam mengidentifikasi situs arkeologi yang tersembunyi di bawah permukaan tanah.
Penemuan ini menandai tonggak baru dalam pemahaman kita tentang masa lalu Denmark dan menunjukkan potensi besar teknologi ini untuk mengungkap lebih banyak rahasia sejarah.
Penemuan ini bukan sekedar penambahan pada peta arkeologi Denmark, namun juga sebuah bukti kuat tentang bagaimana teknologi modern dapat merevolusi cara kita mempelajari masa lalu.
Dengan mengungkap jejak pemukiman Zaman Viking yang sebelumnya tidak diketahui, penelitian ini memberikan wawasan baru tentang kehidupan dan budaya Viking di wilayah masyarakat tersebut.
Penemuan ini terjadi saat ia menjelajahi sebuah lahan pertanian di dekat Elsted, sebuah kota kecil di utara Aarhus, menggunakan detektor logam.
Awalnya, Bruunsgaard hanya menemukan sebuah gelang perak saat menggali tanah setelah detektornya berbunyi. Namun, rasa penasarannya yang tinggi mendorongnya untuk kembali ke lokasi tersebut beberapa hari kemudian.
Saat itulah ia menemukan harta perak lainnya berupa enam gelang yang terkubur di bawah tanah. Lokasi penemuan ini ternyata merupakan situs pemukiman Zaman Viking, yang semakin memperkuat pentingnya penemuan ini.
Penemuan ini segera dilaporkan kepada pihak berwenang, dan para ahli dari Museum Moesgaard di Højbjerg meneliti benda-benda tersebut.
Mereka menduga bahwa gelang-gelang ini berasal dari tahun 800-an Masehi, sebuah periode yang dikenal sebagai awal dari Zaman Viking di Skandinavia (793 hingga 1066 M).
Menurut Kasper H. Andersen, seorang sejarawan di Museum Moesgaard, penemuan ini sangat signifikan karena menghubungkan Aarhus dengan Rusia dan Ukraina di timur serta Kepulauan Inggris di barat.
"Temuan ini menegaskan bahwa Aarhus merupakan pusat penting di zaman Viking, yang wilayahnya mencakup dari Atlantik Utara hingga Asia," kata Andersen.
Gelang-gelang yang ditemukan Bruunsgaard dikenal sebagai hacksilver, yaitu perhiasan yang juga berfungsi sebagai mata uang pada Zaman Viking.
(wbs)