Cucak Ijo Banyuwangi Penunggu Alas Purwo yang Keberadaannya Misterius

Jum'at, 11 Oktober 2024 - 05:48 WIB
loading...
Cucak Ijo Banyuwangi...
Cucak Ijo Banyuwangi . FOTO/ Bird of the World
A A A
SURABAYA - Burung kicauan Cucak Hijau atau Cucak Ijo Jawa Timur khususnya dari Banyuwangi menjadi burung kicau sangat langka. Tak ayal keberadaan burung ini menjadi sulit di jumpai di hutan lindung Alas Purwo.



Efeknya, banyak Kicau Mania yang memburu Cucak Ijo Banyuwangi untuk dijadikan sebagai peliharaan, gacoan lomba hingga dikembangbiakkan.

Sekilas Cucak Ijo Banyuwangi memiliki pempakan berbeda dari Cucak Ijo dari Kalimantan maupun Sumatera.

Menurutnya, Cucak Ijo Banguwangi dengan jenis lainnya memiliki perbedaan harga yang sangat jauh. Meskipun begitu, orang tetap memburunya.

Saat ini Cucak Ijo di pasar burung antara Rp2.500.000 hingga Rp3.000.000 berbeda yang dari Sumatera dan Kalimantan kisaran harga Rp500.000 sampai Rp700,000 untuk burung bahan muda hutan.

Cucak Ijo dari Jawa Timur kini hanya dapat dijumpai di kawasan konservasi seperti Taman Nasional Meru Betiri (Jember), Taman Nasional Bromo, Tengger (Lumajang), serta Taman Nasional Baluran (Banyuwangi).

Untuk melindungi keberadaan burung eksotis ini kini sudah ada larangan berburu, dengan risiko 5 tahun pidana penjara kalau sampai tertangkap petugas Jagawana.

Seperti dilansir dari eBird, nama ilmiah Cucak Ijo adalah Chloropsis sonnerati dan termasuk dalam keluarga Chloropseidae.

Burung pekicau ini merupakan kerabat dekat dari burung cipoh (Aegithina spp). Dalam bahasa Inggris burung cucak ijo disebut dengan Greater Green Leafbird.

Cucak Ijo tersebar luas meliputi kawasan Semenanjung Malaya, Sumatera, dan pulau-pulau sekitarnya. Berasal dari spesies C.sonnerati , cucak ijo bertubuh sedang dengan panjang sekitar 18 hingga 22 cm.

Pada umumnya burung ini memiliki warna bulu yang didominasi warna hijau daun dan terdapat pada warna tenggorokan dan pipi. Burung jantan dibagian tenggorokan dan pipi berwarna hitam berkilau sedangkan burung betina tenggorokan dan lingkaran mata berwarna kuning.

Ciri lain untuk mengenali Cucak Ijo adalah adanya noktah biru berkilau di sisi dagunya, serta bintik kebiruan di bahu. Burung yang juga disebut murai daun ini juga mempunyai iris mata cokelat gelap, paruh tebal berwarna hitam dan kaki yang abu-abu kebiruan.

Habitat utama burung ini adalah puncak-puncak pohon yang tinggi di kawasan hutan primer dan sekunder. Burung Cucak Ijo suka bersarang di puncak pohon yang berdaun lebat.

Cica-daun besar akan berkicau dengan menundukkan kepalanya. Suara kicauannya terdengar seperti ledakan pendek yang terdiri dari siulan nyaring dan diselingi dengan kicauan patah-patah.

Mereka juga bersikap agresif terhadap burung lain yang memiliki ukuran lebih kecil. Dihutan-hutan lebat, burung pemakan buah ini sering terlihat saat bersama pasangannya, sendirian maupun berkelompok.

Di kehidupan hutan atau alam liar, makanan cucak hijau adalah serangga dan berbagai buah-buahan. Tetapi jika burung ini dijadikan hewan peliharaan oleh kicau mania, cucak ijo biasanya diberi pakan pisang atau pepaya diselingi extra food berupa kroto, jangkrik sebagai pakan tambahan.
(wbs)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1554 seconds (0.1#10.140)