Planet yang Bisa Menjatuhkan Bulan dan Bintang ke Bumi Ditemukan

Minggu, 13 Oktober 2024 - 09:11 WIB
loading...
Planet yang Bisa Menjatuhkan...
Exoplanet bernama WASP-49 b. FOTO/ WION NEWS
A A A
LONDON - Para peneliti dari Jet Propulsion Laboratory (JPL) NASA di California Selatan menemukan objek dengan kekuatan vulkanik besar yang mengorbit sebuah exoplanet bernama WASP-49 b, seukuran Saturnus.



Seperti dilansir dari Wion News, planet ini mempunyai vulkanik yang menyemburkan gas dan bisa menghancurkan benda planet di sekitarnnya.

Tim tersebut menemukan awan natrium di sekitar WASP-49 b. Hal ini cukup untuk menunjukkan bahwa satelit alami, yang juga dikenal sebagai exomoon, sedang mengorbitnya.

Beberapa kandidat exomoon telah diidentifikasi di masa lalu, termasuk satu di dekat WASP-49 b. Namun, satu pun belum pernah dikonfirmasi.

Para ahli mengatakan bahwa tanda-tanda aktivitas vulkanik mungkin menjadi kunci untuk mengungkap objek tersebut karena objek tersebut terlalu kecil dan redup untuk dilihat menggunakan teleskop modern, menurut pernyataan dari NASA.

"Contohnya, Io, benda paling vulkanik di tata surya kita, terus-menerus memuntahkan sulfur dioksida, natrium, kalium, dan gas-gas lain yang dapat membentuk awan besar di sekitar Jupiter hingga 1.000 kali radius planet raksasa itu," kata pejabat NASA dalam pernyataan tersebut.

"Mungkin saja para astronom yang mengamati sistem bintang lain dapat mendeteksi awan gas seperti Io meskipun bulan itu sendiri terlalu kecil untuk dilihat."

Teleskop Sangat Besar milik European Southern Observatory di Chili melihat bahwa awan di sekitar WASP-49 b berada tinggi di atas atmosfer planet tersebut. Awan ini mirip dengan awan gas yang dihasilkan Io di sekitar Jupiter.

Awan itu juga ditemukan terisi natrium, menunjukkan perubahan ukuran secara tiba-tiba, dan bergerak jauh lebih cepat daripada planet. Ini mengisyaratkan bahwa awan itu adalah benda terpisah yang mengorbit planet.

Sementara itu, baik WASP-49 b maupun bintangnya sebagian besar hanya mengandung hidrogen dan helium. Namun, awan tersebut tampaknya berasal dari sumber yang melepaskan sekitar 100.000 kilogram natrium per detik, kata NASA dalam pernyataan tersebut.

"Kami pikir ini adalah bukti yang sangat penting," kata Apurva Oza, penulis utama studi dan ilmuwan staf di California Institute of Technology, yang mengelola JPL, dalam pernyataan tersebut.

"Awan itu bergerak ke arah yang berlawanan dengan arah yang seharusnya menurut fisika jika awan itu merupakan bagian dari atmosfer planet."

Awan tersebut juga tidak sejajar dengan siklus orbit planet tersebut yang berlangsung selama 2,8 hari Bumi. Akan tetapi, diperlukan lebih banyak pengamatan untuk mengonfirmasi keberadaan bulan ekstrasurya tersebut.
(wbs)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.0830 seconds (0.1#10.140)