Korea Selatan Siap Bikin Bom Nuklir dari Bahan Bekas
loading...
A
A
A
SEOUL - Desas-desus Korea Selatan berencana untuk mengembangkan bom nuklir semakin kencang. Korsel kabarnya mendesak AS untuk mengizinkan Korea Selatan membangun dan mengoperasikan fasilitas untuk memproses ulang bahan bakar nuklir bekas.
“Kami akan menganggapnya sebagai prioritas yang akan kami dorong setelah pemerintahan AS yang baru menjabat nanti, ” tutur Duta Besar Cho Hyun-dong.
Sementara Korsel mungkin mengatakan tujuan utamanya adalah untuk memproduksi bahan bakar untuk pembangkit listrik tenaga nuklir dan kapal selam bertenaga nuklir di dalam negeri, para analis khawatir bahan bakar yang sama dapat digunakan untuk mengembangkan bom nuklir dengan mengekstraksi bahan fosil.
Seperti dilansir dari South China Morning Post. Seong-chang, seorang peneliti senior dari Institut Sejong, yang mengatakan bahwa begitu Korea Selatan memperoleh akses ke fasilitas yang dibutuhkan, negara itu akan dapat memulai produksi senjata nuklir “dalam waktu tiga hingga enam bulan”.
“Jika Korea Selatan memiliki latensi nuklir seperti Jepang, hal itu akan menjadi pencegah yang kuat terhadap Korea Utara, yang sangat sering menggunakan ancaman nuklir,” kata Chang saat berbicara kepada wartawan.
“Namun untuk hulu ledak nuklir, Korea Selatan memiliki semua hal yang dibutuhkan untuk mempersenjatai dirinya dengan senjata nuklirnya sendiri – sarana pengiriman, teknik, dan komando strategis [yang baru diluncurkan],” tambahnya.
Seoul telah menghadapi peningkatan ancaman nuklir dari Korea Utara tetapi hanya mengandalkan payung nuklir AS untuk pertahanannya.
Menteri Pertahanan Kim Yong-ho pada bulan Agustus menekankan bahwa Korea Selatan bergantung pada pencegahan yang diperluas dari AS tetapi ia menambahkan bahwa semua opsi lain juga terbuka.
“Namun, jika dianggap sulit untuk mengatasi ancaman nuklir Korea Utara, semua pilihan lain terbuka,” katanya.
Pada tahun 2020, Menteri Kim menjadi berita utama ketika dia mengatakan negaranya tidak dapat bertahan hidup tanpa senjata nuklir.
"Kita tidak dapat bertahan hidup tanpa senjata nuklir. Jika kita bersenjata nuklir, kita dapat menetralkan senjata nuklir tetangga kita melalui 'keseimbangan rasa takut'," tutupnya.
Baca Juga
“Kami akan menganggapnya sebagai prioritas yang akan kami dorong setelah pemerintahan AS yang baru menjabat nanti, ” tutur Duta Besar Cho Hyun-dong.
Sementara Korsel mungkin mengatakan tujuan utamanya adalah untuk memproduksi bahan bakar untuk pembangkit listrik tenaga nuklir dan kapal selam bertenaga nuklir di dalam negeri, para analis khawatir bahan bakar yang sama dapat digunakan untuk mengembangkan bom nuklir dengan mengekstraksi bahan fosil.
Seperti dilansir dari South China Morning Post. Seong-chang, seorang peneliti senior dari Institut Sejong, yang mengatakan bahwa begitu Korea Selatan memperoleh akses ke fasilitas yang dibutuhkan, negara itu akan dapat memulai produksi senjata nuklir “dalam waktu tiga hingga enam bulan”.
“Jika Korea Selatan memiliki latensi nuklir seperti Jepang, hal itu akan menjadi pencegah yang kuat terhadap Korea Utara, yang sangat sering menggunakan ancaman nuklir,” kata Chang saat berbicara kepada wartawan.
“Namun untuk hulu ledak nuklir, Korea Selatan memiliki semua hal yang dibutuhkan untuk mempersenjatai dirinya dengan senjata nuklirnya sendiri – sarana pengiriman, teknik, dan komando strategis [yang baru diluncurkan],” tambahnya.
Seoul telah menghadapi peningkatan ancaman nuklir dari Korea Utara tetapi hanya mengandalkan payung nuklir AS untuk pertahanannya.
Menteri Pertahanan Kim Yong-ho pada bulan Agustus menekankan bahwa Korea Selatan bergantung pada pencegahan yang diperluas dari AS tetapi ia menambahkan bahwa semua opsi lain juga terbuka.
“Namun, jika dianggap sulit untuk mengatasi ancaman nuklir Korea Utara, semua pilihan lain terbuka,” katanya.
Pada tahun 2020, Menteri Kim menjadi berita utama ketika dia mengatakan negaranya tidak dapat bertahan hidup tanpa senjata nuklir.
"Kita tidak dapat bertahan hidup tanpa senjata nuklir. Jika kita bersenjata nuklir, kita dapat menetralkan senjata nuklir tetangga kita melalui 'keseimbangan rasa takut'," tutupnya.
(wbs)