Lewat Prasasti Babilonia Berusia 3.000 Tahun, Lokasi Bahtera Nabi Nuh Ditemukan
loading...
A
A
A
JERUSALEM - Dalam analisis yang lebih mendalam ditemukan bahwa bahasa kuno yang tertulis pada tablet Babilonia berusia 3.000 tahun, peneliti menemukan beberapa referensi Alkitab.
Peta dunia tertua yang telah digambar pada lempengan tanah liat berusia hampir 3.000 tahun telah diuraikan oleh para ilmuwan yang telah menemukan lokasi 'Bahtera Nuh'.
Artefak Babilonia - yang disebut Imago Mundi - memiliki diagram lingkaran dengan sistem penulisan yang menggunakan simbol berbentuk baji untuk menggambarkan awal penciptaan dunia.
Peneliti di British Museum mengatakan mereka berhasil menguraikan prasasti itu bulan lalu. Namun, setelah analisis lebih mendalam ditemukan bahwa bahasa kuno itu merujuk pada Alkitab.
Di bagian belakang prasasti tersebut terdapat deskripsi mengenai apa yang akan dilihat oleh pelancong dalam perjalanannya dan salah satu bagiannya menyebutkan bahwa mereka harus melewati "tujuh liga... [untuk] melihat sesuatu yang setebal bejana parsiktu."
Kata "parsiktu" juga telah disebutkan pada prasasti Babilonia kuno lainnya untuk menjelaskan ukuran perahu yang dibutuhkan untuk bertahan hidup dari Banjir Besar.
Para peneliti meneliti petunjuk yang menyebutkan jalan menuju 'Urartu' yang diklaim dalam puisi Mesopotamia kuno bahwa seorang pria dan keluarganya telah mendaratkan bahtera untuk melestarikan kehidupan.
"Ini menunjukkan bahwa ceritanya sama, dan tentu saja yang satu mengarah ke yang lain, tetapi juga, dari sudut pandang Babilonia, ini adalah hal yang wajar. Jika Anda melakukan perjalanan ini, Anda akan melihat sisa-sisa kapal bersejarah ini," kata Dr. Irving Finkel, kurator British Museum.
Mesopotamia terletak di bagian tengah bawah peta dan dikelilingi oleh lingkaran yang melambangkan "sungai pahit" yang diyakini mengelilingi seluruh dunia.
Tablet itu telah rusak tetapi pada suatu waktu ia menampilkan delapan segitiga yang, menurut para peneliti, melambangkan gunung yang sesuai dengan deskripsi di bagian belakangnya.
"Nomor empat mengatakan 'Ke yang keempat, Anda harus menempuh perjalanan tujuh liga,'' kata Dr. Finkel, dalam video YouTube.
Dia mengatakan bahwa bagian ini menunjukkan bagaimana pelancong akhirnya akan mencapai kapal raksasa itu.
"Pengukuran parsiktu ini, merupakan sesuatu yang membuat telinga seorang Asyur menjadi tajam dan faktanya hal ini hanya diketahui sekali dari prasasti paku dan ini merupakan prasasti paku yang cukup menarik," tambah Dr. Finkel.
"Karena itu adalah deskripsi Bahtera yang secara teoritis dibangun oleh Nuh versi Babilonia," katanya.
Peta dunia tertua yang telah digambar pada lempengan tanah liat berusia hampir 3.000 tahun telah diuraikan oleh para ilmuwan yang telah menemukan lokasi 'Bahtera Nuh'.
Artefak Babilonia - yang disebut Imago Mundi - memiliki diagram lingkaran dengan sistem penulisan yang menggunakan simbol berbentuk baji untuk menggambarkan awal penciptaan dunia.
Peneliti di British Museum mengatakan mereka berhasil menguraikan prasasti itu bulan lalu. Namun, setelah analisis lebih mendalam ditemukan bahwa bahasa kuno itu merujuk pada Alkitab.
Di bagian belakang prasasti tersebut terdapat deskripsi mengenai apa yang akan dilihat oleh pelancong dalam perjalanannya dan salah satu bagiannya menyebutkan bahwa mereka harus melewati "tujuh liga... [untuk] melihat sesuatu yang setebal bejana parsiktu."
Kata "parsiktu" juga telah disebutkan pada prasasti Babilonia kuno lainnya untuk menjelaskan ukuran perahu yang dibutuhkan untuk bertahan hidup dari Banjir Besar.
Para peneliti meneliti petunjuk yang menyebutkan jalan menuju 'Urartu' yang diklaim dalam puisi Mesopotamia kuno bahwa seorang pria dan keluarganya telah mendaratkan bahtera untuk melestarikan kehidupan.
"Ini menunjukkan bahwa ceritanya sama, dan tentu saja yang satu mengarah ke yang lain, tetapi juga, dari sudut pandang Babilonia, ini adalah hal yang wajar. Jika Anda melakukan perjalanan ini, Anda akan melihat sisa-sisa kapal bersejarah ini," kata Dr. Irving Finkel, kurator British Museum.
Mesopotamia terletak di bagian tengah bawah peta dan dikelilingi oleh lingkaran yang melambangkan "sungai pahit" yang diyakini mengelilingi seluruh dunia.
Tablet itu telah rusak tetapi pada suatu waktu ia menampilkan delapan segitiga yang, menurut para peneliti, melambangkan gunung yang sesuai dengan deskripsi di bagian belakangnya.
"Nomor empat mengatakan 'Ke yang keempat, Anda harus menempuh perjalanan tujuh liga,'' kata Dr. Finkel, dalam video YouTube.
Dia mengatakan bahwa bagian ini menunjukkan bagaimana pelancong akhirnya akan mencapai kapal raksasa itu.
"Pengukuran parsiktu ini, merupakan sesuatu yang membuat telinga seorang Asyur menjadi tajam dan faktanya hal ini hanya diketahui sekali dari prasasti paku dan ini merupakan prasasti paku yang cukup menarik," tambah Dr. Finkel.
"Karena itu adalah deskripsi Bahtera yang secara teoritis dibangun oleh Nuh versi Babilonia," katanya.
(wbs)