Kota Kuno Berusia 4.000 Tahun Ditemukan di Jazirah Arab
loading...
A
A
A
Ada makam menara berundak melingkar dan berbagai artefak di pekuburan tersebut.
Para arkeolog juga menemukan kapak, belati, cincin batu permata yang terbuat dari batu akik, dan potongan tembikar di situs tersebut.
Dalam penelitian yang dilakukan di al-Natah dan lokasi lainnya, ditemukan bahwa urbanisasi lambat di Jazirah Arab.
“Pemukiman di Arabia utara berada dalam tahap transisi urbanisasi selama milenium ketiga hingga kedua [SM],” kata para peneliti, dalam pernyataan tersebut.
Tahap ini disebut "urbanisasi rendah" karena menggambarkan tahap transisi antara peternakan dan permukiman perkotaan yang kompleks.
"Sementara urbanisasi dimulai di Mesopotamia dan Mesir pada milenium ke-4 SM, studi kami cenderung menunjukkan bahwa kompleksitas sosial meningkat di akhir wilayah Arabia barat laut," kata Charloux.
Benteng serupa dari zaman yang sama ditemukan oleh para arkeolog di Oasis Tayma yang berdekatan pada bulan Januari.
Para arkeolog masih belum menemukan alasan mengapa al-Natah ditinggalkan antara tahun 1500–1300 SM. "Ini adalah pertanyaan penting yang belum dapat kami jawab saat ini," kata Charloux, seraya menambahkan bahwa masih diperlukan banyak penelitian di area ini.
Para arkeolog juga menemukan kapak, belati, cincin batu permata yang terbuat dari batu akik, dan potongan tembikar di situs tersebut.
Dalam penelitian yang dilakukan di al-Natah dan lokasi lainnya, ditemukan bahwa urbanisasi lambat di Jazirah Arab.
“Pemukiman di Arabia utara berada dalam tahap transisi urbanisasi selama milenium ketiga hingga kedua [SM],” kata para peneliti, dalam pernyataan tersebut.
Tahap ini disebut "urbanisasi rendah" karena menggambarkan tahap transisi antara peternakan dan permukiman perkotaan yang kompleks.
"Sementara urbanisasi dimulai di Mesopotamia dan Mesir pada milenium ke-4 SM, studi kami cenderung menunjukkan bahwa kompleksitas sosial meningkat di akhir wilayah Arabia barat laut," kata Charloux.
Benteng serupa dari zaman yang sama ditemukan oleh para arkeolog di Oasis Tayma yang berdekatan pada bulan Januari.
Para arkeolog masih belum menemukan alasan mengapa al-Natah ditinggalkan antara tahun 1500–1300 SM. "Ini adalah pertanyaan penting yang belum dapat kami jawab saat ini," kata Charloux, seraya menambahkan bahwa masih diperlukan banyak penelitian di area ini.
(wbs)