China Ciptakan Paduan Logam Sakti Anti Api, Bikin Pesawat Hipersonik Siap Ngebut
loading...
A
A
A
CHINA - China kembali menunjukkan taringnya di bidang teknologi antariksa. Eksperimen selama tiga tahun di stasiun luar angkasa Tiangong membuahkan hasil yang "mengejutkan": sebuah paduan logam baru yang dapat merevolusi penerbangan hipersonik.
"Penemuan ini merupakan terobosan besar bagi industri kedirgantaraan Tiongkok," ujar seorang pakar material di Beijing.
1. Pertumbuhan kristal yang lambat: Membutuhkan waktu sekitar 100 jam pada suhu 1.600 derajat Celcius untuk membentuk kristal yang kuat.
2. Kerapuhan pada suhu ruang: Material yang dihasilkan sangat rapuh pada suhu ruang, sehingga tidak cocok untuk digunakan dalam pembuatan mesin.
Namun, tim peneliti yang dipimpin oleh Wei Bingbo, seorang akademisi dari Akademi Ilmu Pengetahuan Tiongkok dan profesor di Universitas Northwestern Polytechnical, berhasil mengatasi kendala tersebut.
Mereka mengembangkan metode pendinginan cepat yang memungkinkan produksi kristal niobium-silikon berkualitas tinggi dengan kecepatan hampir 9 cm per detik. Metode ini secara drastis mengurangi waktu produksi dibandingkan metode tradisional.
Selain itu, tim tersebut juga menambahkan hafnium dalam jumlah kecil ke dalam paduan untuk meningkatkan kekuatan kristal. Hal ini meningkatkan kekuatan paduan pada suhu ruang lebih dari tiga kali lipat, mengatasi masalah kerapuhan dan membuatnya cocok untuk digunakan dalam proses pembuatan mesin yang menuntut.
AS sendiri telah menjatuhkan sanksi kepada universitas-universitas Tiongkok seperti Universitas Northwestern Polytechnical, menghambat penelitian mereka di bidang teknologi canggih seperti pesawat hipersonik.
Pemerintah dan militer China terus meningkatkan dukungan untuk penelitian ini, memungkinkan tim Wei untuk melakukan eksperimen di stasiun luar angkasa Tiongkok sejak tahun 2021.
Eksperimen mikrogravitasi yang dilakukan oleh tim Wei mengarah pada pengamatan beberapa fenomena unik yang berkontribusi pada pengembangan paduan niobium-silikon.
Paduan Niobium-Silikon Kunci Penerbangan Hipersonik
Para ilmuwan Tiongkok berhasil menciptakan paduan niobium-silikon yang mampu menahan suhu ekstrem, mencapai lebih dari 1.700 derajat Celcius. Paduan ini sangat ideal untuk digunakan pada mesin pesawat berperforma tinggi, terutama untuk penerbangan hipersonik."Penemuan ini merupakan terobosan besar bagi industri kedirgantaraan Tiongkok," ujar seorang pakar material di Beijing.
Tantangan dan Solusi dalam Produksi Paduan Niobium-Silikon
Paduan niobium-silikon sangat sulit diproduksi secara massal karena dua kendala utama:1. Pertumbuhan kristal yang lambat: Membutuhkan waktu sekitar 100 jam pada suhu 1.600 derajat Celcius untuk membentuk kristal yang kuat.
2. Kerapuhan pada suhu ruang: Material yang dihasilkan sangat rapuh pada suhu ruang, sehingga tidak cocok untuk digunakan dalam pembuatan mesin.
Namun, tim peneliti yang dipimpin oleh Wei Bingbo, seorang akademisi dari Akademi Ilmu Pengetahuan Tiongkok dan profesor di Universitas Northwestern Polytechnical, berhasil mengatasi kendala tersebut.
Mereka mengembangkan metode pendinginan cepat yang memungkinkan produksi kristal niobium-silikon berkualitas tinggi dengan kecepatan hampir 9 cm per detik. Metode ini secara drastis mengurangi waktu produksi dibandingkan metode tradisional.
Selain itu, tim tersebut juga menambahkan hafnium dalam jumlah kecil ke dalam paduan untuk meningkatkan kekuatan kristal. Hal ini meningkatkan kekuatan paduan pada suhu ruang lebih dari tiga kali lipat, mengatasi masalah kerapuhan dan membuatnya cocok untuk digunakan dalam proses pembuatan mesin yang menuntut.
Implikasi bagi Industri Dirgantara China
Penemuan ini memiliki implikasi yang signifikan bagi industri kedirgantaraan Tiongkok, terutama dalam pengembangan pesawat hipersonik.AS sendiri telah menjatuhkan sanksi kepada universitas-universitas Tiongkok seperti Universitas Northwestern Polytechnical, menghambat penelitian mereka di bidang teknologi canggih seperti pesawat hipersonik.
Pemerintah dan militer China terus meningkatkan dukungan untuk penelitian ini, memungkinkan tim Wei untuk melakukan eksperimen di stasiun luar angkasa Tiongkok sejak tahun 2021.
Eksperimen Mikrogravitasi di Luar Angkasa
Lingkungan mikrogravitasi di luar angkasa mengubah perilaku material dibandingkan dengan di Bumi, di mana gravitasi memainkan peran dominan. Tanpa adanya gravitasi, proses seperti pertumbuhan kristal dan pemadatan terjadi secara berbeda.Eksperimen mikrogravitasi yang dilakukan oleh tim Wei mengarah pada pengamatan beberapa fenomena unik yang berkontribusi pada pengembangan paduan niobium-silikon.
(dan)