Dari Mana Asal Marmer Thassos? Rahasia yang Membuat Lantai Masjidilharam Tetap Dingin
loading...
A
A
A
MASJIDILHARAM - Marmer Thassos mungkin masih tampak asing bagi sebagian orang. Jenis marmer berkualitas tinggi itu dipakai pada lantai Masjidilharam di Makkah, Arab Saudi.
Penggunaan marmer Thassos juga disebut-sebut sebagai rahasia lantai Masjidilharam yang selalu dingin di kaki. Padahal, Arab Saudi dikenal sering diterpa suhu tinggi yang dirasa orang-orang sangat panas.
Lebih jauh, dari mana sebenarnya asal marmer Thassos ini? Berikut ulasannya seperti dirangkum dari berbagai sumber, Rabu (22/1/2025).
Dari Mana Asal Marmer Thassos?
Marmer Thassos merupakan jenis marmer berkualitas yang salah satunya dipakai di lantai Masjidilharam. Asalnya sendiri dari Pulau Thassos yang terletak di Laut Aegea di utara Yunani, dekat wilayah perbatasan Turki.
Pulau Thassos adalah salah satu pulau terbesar di Laut Aegea yang dikenal sebagai "Pulau Marmer." Julukan itu tak terlepas dari sejarah panjang keberadaannya dalam penambangan marmer.
Sejak lama, tambang marmer di pulau Thassos sudah dikenal banyak orang. Bangsa Yunani dan Romawi dulu bahkan disebutkan sering memakai marmer dari sana untuk membangun monumen dan gedung megah.
Pada karakteristiknya, marmer Thassos sangat terkenal karena warnanya yang putih bersih. Keindahannya itu berasal dari komponen utama marmer yang terdiri dari dolomit 86%, kalsit 12% dan kuarsa 2%.
Selain kemurniannya yang terjaga, ada beberapa alasan lain yang menjadikan marmer Thassos sangat dicari. Di antaranya karena kemampuannya menahan perubahan suhu dengan sangat baik.
Menurut penjelasan beberapa sumber, kemampuan itu disebabkan tingkat reflektifitas yang tinggi dan porositas yang rendah dari marmer Thassos. Marmer ini tidak mudah menyerap panas, sehingga permukaannya tetap dingin meskipun terpapar terik matahari sepanjang hari.
Maka dari itu, keberadaannya juga dipakai di berbagai tempat megah di dunia, termasuk Masjidilharam di Arab Saudi. Pemilihannya dirasa tepat untuk pelataran Masjidilharam yang suhunya dapat mencapai lebih dari 40 derajat Celcius.
Kemudian, warna putih bersih dari marmer Thassos juga menciptakan tampilan estetika yang sejuk, sehingga bisa mencerminkan kesucian dan kebersihan dari tempat ibadah di sana.
Demikian ulasan mengenai asal marmer Thassos yang bisa diketahui. Semoga bermanfaat dan dapat menambahwawasanAnda.
Penggunaan marmer Thassos juga disebut-sebut sebagai rahasia lantai Masjidilharam yang selalu dingin di kaki. Padahal, Arab Saudi dikenal sering diterpa suhu tinggi yang dirasa orang-orang sangat panas.
Lebih jauh, dari mana sebenarnya asal marmer Thassos ini? Berikut ulasannya seperti dirangkum dari berbagai sumber, Rabu (22/1/2025).
Dari Mana Asal Marmer Thassos?
Marmer Thassos merupakan jenis marmer berkualitas yang salah satunya dipakai di lantai Masjidilharam. Asalnya sendiri dari Pulau Thassos yang terletak di Laut Aegea di utara Yunani, dekat wilayah perbatasan Turki. Pulau Thassos adalah salah satu pulau terbesar di Laut Aegea yang dikenal sebagai "Pulau Marmer." Julukan itu tak terlepas dari sejarah panjang keberadaannya dalam penambangan marmer.
Sejak lama, tambang marmer di pulau Thassos sudah dikenal banyak orang. Bangsa Yunani dan Romawi dulu bahkan disebutkan sering memakai marmer dari sana untuk membangun monumen dan gedung megah.
Pada karakteristiknya, marmer Thassos sangat terkenal karena warnanya yang putih bersih. Keindahannya itu berasal dari komponen utama marmer yang terdiri dari dolomit 86%, kalsit 12% dan kuarsa 2%.
Selain kemurniannya yang terjaga, ada beberapa alasan lain yang menjadikan marmer Thassos sangat dicari. Di antaranya karena kemampuannya menahan perubahan suhu dengan sangat baik.
Menurut penjelasan beberapa sumber, kemampuan itu disebabkan tingkat reflektifitas yang tinggi dan porositas yang rendah dari marmer Thassos. Marmer ini tidak mudah menyerap panas, sehingga permukaannya tetap dingin meskipun terpapar terik matahari sepanjang hari.
Baca Juga
Maka dari itu, keberadaannya juga dipakai di berbagai tempat megah di dunia, termasuk Masjidilharam di Arab Saudi. Pemilihannya dirasa tepat untuk pelataran Masjidilharam yang suhunya dapat mencapai lebih dari 40 derajat Celcius.
Kemudian, warna putih bersih dari marmer Thassos juga menciptakan tampilan estetika yang sejuk, sehingga bisa mencerminkan kesucian dan kebersihan dari tempat ibadah di sana.
Demikian ulasan mengenai asal marmer Thassos yang bisa diketahui. Semoga bermanfaat dan dapat menambahwawasanAnda.
(dan)