Dinding Es Raksaa A23a Terdeteksi Akan Menghantam Inggris

Jum'at, 24 Januari 2025 - 23:21 WIB
loading...
Dinding Es Raksaa A23a...
Dinding Es Raksaa A23a . FOTO/ THE SUN
A A A
LONDON - Penduduk di sebuah pulau terpencil di Inggris berada dalam bahaya karena gunung es terbesar di dunia tengah mendekati mereka.


Dinding es raksasa seberat satu triliun ton ini dikenal sebagai A23a dan bahkan telah dibandingkan dengan dinding es Game of Thrones dan perjalanannya berada pada jalur tabrakan dengan Pulau Georgia Selatan, menurut para ilmuwan yang memantau pergerakannya secara ketat.

“Gunung es itu sendiri sangat besar dan membentang dari cakrawala hingga cakrawala,” kata ahli oseanografi fisik dari British Antarctic Survey, Andrew Meijers, yang mendapat kesempatan untuk melihat sendiri gunung es tersebut setelah mengapung melewati kapal penelitian RRS Sir David Attenborough , seperti yang dilaporkan The Independent.

"Temboknya besar sekali, tembok es ala Game of Thrones yang menjulang tinggi di atas kapal. Dengan beberapa ombak yang menghantamnya dan jika ada sedikit sinar matahari yang masuk, itu sungguh dramatis."

Para ilmuwan mengatakan gunung es itu pertama kali pecah hampir empat dekade lalu pada tahun 1986, tetapi Meijers mencatat bagaimana selama beberapa dekade gunung es itu terkurung dalam hamparan es laut yang padat hingga beberapa tahun lalu.

"Gunung es besar bertabrakan dengan beting di sekitar Georgia Selatan hampir setiap tahun — itu seperti jalan raya bagi gunung es besar," tulis ilmuwan es Universitas Colorado Ted Scambos dalam email, seperti dilansir The Independent.

Dia mencatat bagaimana jalur arus laut ini telah diketahui sejak zaman penjelajah, Sir Ernest Henry Shackleton.

Para ahli memperkirakan ada dua kemungkinan hasil, yaitu gunung es - yang tingginya 130 kaki (40 meter) - tersangkut karena perairan dangkal setelah menghantam Georgia Selatan atau jenis kolusi apa pun dapat dihindari sepenuhnya berkat pengalihan yang disebabkan oleh arus laut.
(wbs)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2025 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.0983 seconds (0.1#10.140)