Keunikan Macan Tutul, Elang Jawa, dan Lutung Jawa di Taman Nasional Bromo Tengger Semeru

Sabtu, 25 Januari 2025 - 06:56 WIB
loading...
Keunikan Macan Tutul,...
Keberadaan ketiga satwa endemik ini menambah kekayaan keanekaragaman hayati di TNBTS. Foto: TNBTS
A A A
BROMO - Taman Nasional Bromo Tengger Semeru (TNBTS) tidak hanya menawarkan keindahan alam yang memukau, tetapi juga menjadi rumah bagi berbagai satwa endemik yang langka dan dilindungi.

Selain Macan Tutul Jawa yang sempat terekam kamera trap pada Desember 2024, ada dua satwa lain yang sama-sama memiliki keunikan dan peran penting dalam ekosistem Bromo.

1. Macan Tutul Jawa (Panthera pardus melas):

Macan Tutul Jawa di Gunung Bromo didominasi oleh jenis melanistik, yaitu yang memiliki warna kulit hitam. Hal ini disebabkan oleh isolasi populasi yang menyebabkan gen melanisme menjadi dominan.

"Didominasi oleh macan tutul melanistik, yaitu macan tutul yang memiliki kecenderungan pigmen hitam yang tinggi pada bulunya atau biasanya sering disebut macan kumbang," beber Rudijanta Tjahja Nugraha, Kepala BB-TNBTS,

Berdasarkan pengamatan dan data kamera trap, diperkirakan ada 24 ekor Macan Tutul Jawa di TNBTS.

2. Elang Jawa (Nisaetus bartelsi):

Simbol Negara: Elang Jawa merupakan satwa yang identik dengan Garuda, lambang negara Indonesia.
Ciri Khas: Memiliki jambul di kepalanya.
Data Populasi: Tercatat ada 37 ekor Elang Jawa di TNBTS berdasarkan pemantauan sarang pada tahun 2022.

"Yang ada di TNBTS, ada elang jawa, Garuda dari elang Jawa ciri ada jambulnya,” beber Seno Pramudita, Kepala Bidang Teknis BB-TNBTS.

3. Lutung Jawa (Trachypithecus auratus):

Warna Unik: Lutung Jawa di Bromo memiliki warna oranye kekuningan hingga dewasa, berbeda dengan lutung di daerah lain yang berwarna hitam ketika dewasa.
Habitat: Banyak ditemukan di sekitar jalan antara Malang dan Lumajang, termasuk di luar kawasan TNBTS seperti Coban Trisula.

Seno menambahkan, "kalau di Bromo sampai dewasa itu ada yang masih warnanya oranye kuning, itu keunikan Lutung Jawa di wilayah Bromo. Biasanya anakan warnanya oranye, dewasa itu warnanya gelap, kalau di sini sampai dewasa [yang] ditemukan masih berwarna oranye."


Upaya Konservasi

BB-TNBTS aktif melakukan upaya konservasi untuk melindungi ketiga satwa endemik ini, termasuk pemantauan populasi, perlindungan habitat, dan pelepasliaran satwa yang sempat ditangkap atau dipelihara olehmasyarakat.
(dan)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2025 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1612 seconds (0.1#10.140)