Ironi Para Ilmuwan Hebat yang Tak Pernah Memenangkan Nobel
loading...
A
A
A
BANYAK ilmuwan yang sebenarnya layak mendapatkan Hadiah Nobel . Tetapi kenyataannya para cerdik pandai itu justru tidak mendapat penghargaan yang sudah diberikan sejak 1901 meski memiliki penemuan hebat di dunia ilmu pengetahuan. Siapa saja mereka? Berikut daftarnya. (Baca juga: 9 Kumpulan Surat Menyentuh Para Peraih Nobel)
1. Nikola Tesla
Nikola Tesla adalah orang yang memiliki kontribusi besar dalam bidang listrik. Ia menemukan sistem listrik AC yang berguna sekali di era sekarang. Tesla juga dikenal karena percobaannya tentang tegangan tinggi, kekuatan berfrekuensi tinggi.
Salah satu penemuan yang sangat berguna dari Tesla adalah ditemukannya gelombang radio. Tanpa Tesla mungkin saat ini tak akan ada radio yang bisa digunakan untuk melakukan komunikasi.
Tesla juga melakukan percobaan tentang sinar-X. Sayangnya, dengan begitu banyak penemuan yang ditemukan, Tesla sama sekali tidak mendapatkan apa-apa. Hadiah Nobel yang prestisius itu sama sekali tak menyasar namanya. (Baca juga: 11 Perseteruan Paling Terkenal Sepanjang Sejarah)
2. Satyendranth Bose
Satyendanth Bose adalah seorang ilmuwan dari India. Di tangannya, sebuah penemuan baru dalam dunia fisika akhirnya membantu banyak sektor di dunia modern. Bose meneliti tentang adanya pergerakan partikel yang bisa dihitung dengan statistik.
Akhirnya ia dengan Albert Einstein melakukan penelitian bersama dan menghasilkan sebuah penemuan berupa Bose-Einstein Statistics. Sayangnya, apa yang dilakukan oleh Bose justru tak dapat penghargaan. (Baca juga: Liga Dunia Muslim: Si Genius Einstein Bukan Orang Ateis)
Di India pun banyak ilmuwan lokal justru tak menggunakan penemuannya. Padahal ia melakukan ini untuk mengangkat nama negerinya. Dan yang paling mengenaskan adalah komite Nobel justru menolak mentah-mentah untuk mengikutkan Bose sebagai kandidat peraih nobel dalam bidang sains.
3. Rosalind Elsie Franklin
Rosalind Elsie Franklin adalah seorang warga keturunan Yahudi yang hidup di Inggris. Ia dikenal sebagai orang yang mampu menggunakan sinar-X untuk melihat struktur terkecil dari DNA. Di tangan Rosalind, DNA akhirnya bisa digambarkan dengan sangat jelas. Bahkan ia juga mengembangkannya untuk RNA, virus, dan batu bara.
Namanya cukup diperhitungkan kala itu meski tak banyak yang menghargainya. Di masa lalu, Komite Nobel sama sekali tak ingin memasukkan wanita ini ke dalam kandidat calon penerima. Di masa lalu wanita memang selalu mendapatkan perlakuan sangat buruk. Rosalind salah satu orang yang menerima perlakuan itu. (Baca juga: Menikah, Resep Ibnu Sina kepada Pemuda yang Sakit)
4. Fred Hoyle
Fred Hoyle adalah ilmuwan yang pertama kali memperkenalkan teori Big Bang atau ledakan besar dari bintang. Ia menemukan fakta jika hidrogen dan helium adalah partikel penting dalam setiap benda yang memiliki energi di angkasa.
Ia mengungkapkan tentang adanya energi besar yang akhirnya membuat suatu bintang bisa menyala dan sangat panas. Teori-teori yang dibuat Fred adalah teori awal yang membuat penelitian luar angkasa berjalan dengan baik.
Sayangnya, saat menulis buku dengan seseorang bernama William Fowler, namanya tak ikut dalam catatan penerima Nobel. Fowler justru mengajak orang lain ikut berbagi penghargaan terhebat dalam dunia sains itu. Ironis. Padahal Hoyle telah bekerja dengan sangat keras untuk itu semua. (Baca juga: Kekeliruan Ilmiah Pemikiran Jenius Para Ilmuwan)
5. Douglas Prasher
Douglas Prasher adalah orang hebat di balik berkembangnya Biologi Molekular. Ia dikenal karena pekerjaannya dalam melakukan kloning, mengelompokkan gen, dan juga green fluorescent protein (GFP). Pada 1988 ia menerima sekitar USD200.000 dana dari American Cancer Society untuk melakukan kloning terhadap GFP.
Ia berhasil melakukannya dan ingin mengembangkan semua penemuan ini dengan baik. Akhirnya Douglas melakukan kerja sama dengan Martine Chalfie dan Roger Y. Tsien. Penemuan yang dikerjakan bersama akhirnya membuat dunia semakin kagum.
Sayangnya, dewan nobel justru hanya memasukkan Chalfie dan Tsien sebagai penerima sah penghargaan terbesar itu. Sementara Douglas yang penemu awal hanya bisa gigit jari melihat rekannya lebih dihargai. (Baca juga: Selain Lembaga Eijkman, Ini 4 Institusi Kembangkan Vaksin Merah Putih)
6. Dmitri Mendeleev
Dmitri Mendeleev adalah seorang ahli kimia dan penemu Rusia. Terkenal karena hukum periodiknya yang menyatakan bahwa sifat kimia unsur terulang kembali secara berkala seiring dengan peningkatan massa atomnya. (Baca juga: Tiga Ilmuwan Pencipta Baterai Raih Nobel Kimia)
Tabel Periodik terkenal yang dibuatnya berdasarkan hukum ini secara akurat menggambarkan unsur-unsur yang belum ditemukan bersama dengan sifat fisik dan kimianya, dan merupakan tabel pertama yang dapat membuat prediksi ini. Mendeleev dinominasikan Hadiah Nobel Kimia tahun 1906, tetapi ia meninggal pada 1907 tanpa pernah memenangkan penghargaan terhormat itu.
1. Nikola Tesla
Nikola Tesla adalah orang yang memiliki kontribusi besar dalam bidang listrik. Ia menemukan sistem listrik AC yang berguna sekali di era sekarang. Tesla juga dikenal karena percobaannya tentang tegangan tinggi, kekuatan berfrekuensi tinggi.
Salah satu penemuan yang sangat berguna dari Tesla adalah ditemukannya gelombang radio. Tanpa Tesla mungkin saat ini tak akan ada radio yang bisa digunakan untuk melakukan komunikasi.
Tesla juga melakukan percobaan tentang sinar-X. Sayangnya, dengan begitu banyak penemuan yang ditemukan, Tesla sama sekali tidak mendapatkan apa-apa. Hadiah Nobel yang prestisius itu sama sekali tak menyasar namanya. (Baca juga: 11 Perseteruan Paling Terkenal Sepanjang Sejarah)
2. Satyendranth Bose
Satyendanth Bose adalah seorang ilmuwan dari India. Di tangannya, sebuah penemuan baru dalam dunia fisika akhirnya membantu banyak sektor di dunia modern. Bose meneliti tentang adanya pergerakan partikel yang bisa dihitung dengan statistik.
Akhirnya ia dengan Albert Einstein melakukan penelitian bersama dan menghasilkan sebuah penemuan berupa Bose-Einstein Statistics. Sayangnya, apa yang dilakukan oleh Bose justru tak dapat penghargaan. (Baca juga: Liga Dunia Muslim: Si Genius Einstein Bukan Orang Ateis)
Di India pun banyak ilmuwan lokal justru tak menggunakan penemuannya. Padahal ia melakukan ini untuk mengangkat nama negerinya. Dan yang paling mengenaskan adalah komite Nobel justru menolak mentah-mentah untuk mengikutkan Bose sebagai kandidat peraih nobel dalam bidang sains.
3. Rosalind Elsie Franklin
Rosalind Elsie Franklin adalah seorang warga keturunan Yahudi yang hidup di Inggris. Ia dikenal sebagai orang yang mampu menggunakan sinar-X untuk melihat struktur terkecil dari DNA. Di tangan Rosalind, DNA akhirnya bisa digambarkan dengan sangat jelas. Bahkan ia juga mengembangkannya untuk RNA, virus, dan batu bara.
Namanya cukup diperhitungkan kala itu meski tak banyak yang menghargainya. Di masa lalu, Komite Nobel sama sekali tak ingin memasukkan wanita ini ke dalam kandidat calon penerima. Di masa lalu wanita memang selalu mendapatkan perlakuan sangat buruk. Rosalind salah satu orang yang menerima perlakuan itu. (Baca juga: Menikah, Resep Ibnu Sina kepada Pemuda yang Sakit)
4. Fred Hoyle
Fred Hoyle adalah ilmuwan yang pertama kali memperkenalkan teori Big Bang atau ledakan besar dari bintang. Ia menemukan fakta jika hidrogen dan helium adalah partikel penting dalam setiap benda yang memiliki energi di angkasa.
Ia mengungkapkan tentang adanya energi besar yang akhirnya membuat suatu bintang bisa menyala dan sangat panas. Teori-teori yang dibuat Fred adalah teori awal yang membuat penelitian luar angkasa berjalan dengan baik.
Sayangnya, saat menulis buku dengan seseorang bernama William Fowler, namanya tak ikut dalam catatan penerima Nobel. Fowler justru mengajak orang lain ikut berbagi penghargaan terhebat dalam dunia sains itu. Ironis. Padahal Hoyle telah bekerja dengan sangat keras untuk itu semua. (Baca juga: Kekeliruan Ilmiah Pemikiran Jenius Para Ilmuwan)
5. Douglas Prasher
Douglas Prasher adalah orang hebat di balik berkembangnya Biologi Molekular. Ia dikenal karena pekerjaannya dalam melakukan kloning, mengelompokkan gen, dan juga green fluorescent protein (GFP). Pada 1988 ia menerima sekitar USD200.000 dana dari American Cancer Society untuk melakukan kloning terhadap GFP.
Ia berhasil melakukannya dan ingin mengembangkan semua penemuan ini dengan baik. Akhirnya Douglas melakukan kerja sama dengan Martine Chalfie dan Roger Y. Tsien. Penemuan yang dikerjakan bersama akhirnya membuat dunia semakin kagum.
Sayangnya, dewan nobel justru hanya memasukkan Chalfie dan Tsien sebagai penerima sah penghargaan terbesar itu. Sementara Douglas yang penemu awal hanya bisa gigit jari melihat rekannya lebih dihargai. (Baca juga: Selain Lembaga Eijkman, Ini 4 Institusi Kembangkan Vaksin Merah Putih)
6. Dmitri Mendeleev
Dmitri Mendeleev adalah seorang ahli kimia dan penemu Rusia. Terkenal karena hukum periodiknya yang menyatakan bahwa sifat kimia unsur terulang kembali secara berkala seiring dengan peningkatan massa atomnya. (Baca juga: Tiga Ilmuwan Pencipta Baterai Raih Nobel Kimia)
Tabel Periodik terkenal yang dibuatnya berdasarkan hukum ini secara akurat menggambarkan unsur-unsur yang belum ditemukan bersama dengan sifat fisik dan kimianya, dan merupakan tabel pertama yang dapat membuat prediksi ini. Mendeleev dinominasikan Hadiah Nobel Kimia tahun 1906, tetapi ia meninggal pada 1907 tanpa pernah memenangkan penghargaan terhormat itu.
(poe)