4 Astronot NASA akan Ikut Nyoblos Pemilu Presiden AS di Luar Angkasa
loading...
A
A
A
WASHINGTON - Empat astronot d ilaporkan akan memilih presiden Amerika Serikat dari luar angkasa. Ini bukan pertama kalinya astronaut AS memberikan hak suara mereka dari luar angkasa.
Astronot pertama yang dijadwalkan tiba di Stasiun Luar Angkasa Internasional (ISS) jelang Pemilihan Umum Presiden AS adalah Kate Rubins.(Baca juga: Bupati Semarang Dipecat, Gerbong PDIP Bulat Dukung Ngebas )
Rubins akan meluncur dengan roket Soyuz milik Rusia pada 14 Oktober, bersama dengan dua kosmonot Rusia.
Rubins mengatakan kepada Associated Press bahwa dia berencana untuk memberikan hak suara saat berada di orbit.(Baca juga: Bupati Semarang Dipecat, Gerbong PDIP Bulat Dukung Ngebas )
"Saya pikir sangat penting bagi semua orang untuk memilih," kata Rubins kepada AP, dilansir dari The Verge, Sabtu (3/10/2020)
“Jika kita bisa melakukannya dari luar angkasa, maka saya yakin orang-orang juga bisa melakukannya dari bawah,” sambungnya.
Dia kemudian akan bergabung dengan tiga astronot Amerika yaitu Mike Hopkins, Victor Glover, dan Shannon Walker yang akan berada di penerbangan kedua Crew Dragon SpaceX pada 31 Oktober, bersama astronot Jepang Soichi Noguchi. Mereka juga berencana untuk memilih dari orbit.
"Kami semua berencana untuk melakukan pemungutan suara dari luar angkasa. NASA bekerja sangat baik dengan berbagai organisasi pemilihan berbeda, karena kami memberikan suara di berbagai negara bagian berbeda," ujar Walker.
Pemilu saat berada di orbit bukanlah yang pertama kali bagi Walker. Sebelumnya, ia pernah melakukannya saat perjalanan pertama ke Stasiun Luar Angkasa Internasional pada tahun 2010.
Bagi NASA mengadakan voting di luar angkasa adalah urusan yang selalu dilakukan. Pasalnya badan antariksa AS ini selalu berupaya mempertahankan kehadiran manusia secara terus menerus di ISS selama 20 tahun terakhir.
Astronot pertama yang dijadwalkan tiba di Stasiun Luar Angkasa Internasional (ISS) jelang Pemilihan Umum Presiden AS adalah Kate Rubins.(Baca juga: Bupati Semarang Dipecat, Gerbong PDIP Bulat Dukung Ngebas )
Rubins akan meluncur dengan roket Soyuz milik Rusia pada 14 Oktober, bersama dengan dua kosmonot Rusia.
Rubins mengatakan kepada Associated Press bahwa dia berencana untuk memberikan hak suara saat berada di orbit.(Baca juga: Bupati Semarang Dipecat, Gerbong PDIP Bulat Dukung Ngebas )
"Saya pikir sangat penting bagi semua orang untuk memilih," kata Rubins kepada AP, dilansir dari The Verge, Sabtu (3/10/2020)
“Jika kita bisa melakukannya dari luar angkasa, maka saya yakin orang-orang juga bisa melakukannya dari bawah,” sambungnya.
Dia kemudian akan bergabung dengan tiga astronot Amerika yaitu Mike Hopkins, Victor Glover, dan Shannon Walker yang akan berada di penerbangan kedua Crew Dragon SpaceX pada 31 Oktober, bersama astronot Jepang Soichi Noguchi. Mereka juga berencana untuk memilih dari orbit.
"Kami semua berencana untuk melakukan pemungutan suara dari luar angkasa. NASA bekerja sangat baik dengan berbagai organisasi pemilihan berbeda, karena kami memberikan suara di berbagai negara bagian berbeda," ujar Walker.
Pemilu saat berada di orbit bukanlah yang pertama kali bagi Walker. Sebelumnya, ia pernah melakukannya saat perjalanan pertama ke Stasiun Luar Angkasa Internasional pada tahun 2010.
Bagi NASA mengadakan voting di luar angkasa adalah urusan yang selalu dilakukan. Pasalnya badan antariksa AS ini selalu berupaya mempertahankan kehadiran manusia secara terus menerus di ISS selama 20 tahun terakhir.