Sudah Sebanyak 656 Relawan Vaksin Sinovac Mendapat Suntikan Kedua
loading...
A
A
A
JAKARTA - Sebanyak 1.319 relawan dilaporkan telah mendapat suntikan vaksin Sinovac, per akhir September 2020. Dari angka tersebut, 656 relawan di antaranya telah menerima suntikan kedua.
"Hingga saat ini belum ada laporan Kejadian Ikutan Pasca Imunisasi (KIPI) serius akibat vaksin atau vaksinasi," tutur Direktur utama PT Bio Farma (Persero), Honesti Basyir. BACA JUGA- Industri Otomotif Sekarat Akibat Corona, Honda Turunkan Harga Motor
Honesti menjelaskan, dari 656 relawan, ada 244 orang di antaranya dalam tahap pengambilan darah pasca-suntikan kedua.
Langkah tersebut untuk mengetahui apakah antibodi sudah terbentuk atau belum setelah 14 hari setelah penyuntikan kedua. BACA JUGA - Toyota Berbisik Innova Facelift Hadir untuk Goda Pasar XPander?
Sambil menunggu uji klinis selesai, Bio Farma melakukan persiapan produksi vaksin hasil kerja sama dengan Sinovac.
Jika sesuai rencana, produksi vaksin Bio Farma akan dimulai pada November hingga Desember 2020, dengan kapasitas total produksi sebesar 250 juta dosis pada tahun 2021.
Jumlah tersebut mengalami peningkatan dari sebelumnya hanya 100 juta dosis pada tahun 2020.
Selain itu, Bio Farma dan Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) akan terbang ke Sinovac China untuk visit audit proses pengembangan dan produksi vaksin corona di fasilitas Sinovac di Beijing, China.
Honesti menambahkan, persoalan lain dalam proses produksi vaksinasi ke depan adalah soal kehalalannya. Untuk itu, Honesti mengaku telah beraudiensi dengan Wapres Ma'ruf Amin, MUI, dan Komisi Fatwa MUI untuk membicarakan soal kehalalan vaksin Sinovac.
“Arahannya menggembirakan. Kalau halal sangat bagus, tapi kalau belum memenuhi unsur halal tetap diberikan vaksinasinya karena dalam kondisi pandemi,” imbuhnya.
"Hingga saat ini belum ada laporan Kejadian Ikutan Pasca Imunisasi (KIPI) serius akibat vaksin atau vaksinasi," tutur Direktur utama PT Bio Farma (Persero), Honesti Basyir. BACA JUGA- Industri Otomotif Sekarat Akibat Corona, Honda Turunkan Harga Motor
Honesti menjelaskan, dari 656 relawan, ada 244 orang di antaranya dalam tahap pengambilan darah pasca-suntikan kedua.
Langkah tersebut untuk mengetahui apakah antibodi sudah terbentuk atau belum setelah 14 hari setelah penyuntikan kedua. BACA JUGA - Toyota Berbisik Innova Facelift Hadir untuk Goda Pasar XPander?
Sambil menunggu uji klinis selesai, Bio Farma melakukan persiapan produksi vaksin hasil kerja sama dengan Sinovac.
Jika sesuai rencana, produksi vaksin Bio Farma akan dimulai pada November hingga Desember 2020, dengan kapasitas total produksi sebesar 250 juta dosis pada tahun 2021.
Jumlah tersebut mengalami peningkatan dari sebelumnya hanya 100 juta dosis pada tahun 2020.
Selain itu, Bio Farma dan Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) akan terbang ke Sinovac China untuk visit audit proses pengembangan dan produksi vaksin corona di fasilitas Sinovac di Beijing, China.
Honesti menambahkan, persoalan lain dalam proses produksi vaksinasi ke depan adalah soal kehalalannya. Untuk itu, Honesti mengaku telah beraudiensi dengan Wapres Ma'ruf Amin, MUI, dan Komisi Fatwa MUI untuk membicarakan soal kehalalan vaksin Sinovac.
“Arahannya menggembirakan. Kalau halal sangat bagus, tapi kalau belum memenuhi unsur halal tetap diberikan vaksinasinya karena dalam kondisi pandemi,” imbuhnya.
(wbs)