Elon Musk Ngaku Positif COVID-19, Bagaimana Nasib Rencana Astronot ke ISS?

Sabtu, 14 November 2020 - 07:28 WIB
loading...
Elon Musk Ngaku Positif COVID-19, Bagaimana Nasib Rencana Astronot ke ISS?
CEO SpaceX Elon Musk dan Administrator NASA Jim Bridenstine berbicara dengan astronot NASA, Doug Hurley dan Bob Behnken sebelum peluncuran pada 27 Mei 2020. Foto/NASA TV
A A A
FLORIDA - SpaceX tengah bersiap meluncurkan empat astronot ke Stasiun Luar Angkasa Internasional (ISS) untuk NASA dalam penerbangan bersejarah nanti. Namun di saat bersamaan, CEO SpaceX, Elon Musk mengumumkan telah menerima hasil yang beragam dari tes terbaru untuk virus Corona. Dua negatif dan dua lainnya reaktif COVID-19 .

Musk membuat pengumuman di Twitter pada hari ini (Jumat, 13/11/2020). Belum jelas apa isinya, jika ada, hasil itu mungkin berarti bagi peluncuran SpaceX Crew-1 dengan NASA , yang saat ini dijadwalkan lepas landas dari Kennedy Space Center di Florida besok malam pukul 19.49 waktu setempat. (Baca juga: Elon Musk Akui Ada Perubahan Desain Tesla Cybertruck )

NASA telah berhati-hati tentang kesehatan kru sejak lama sebelum COVID-19 meledak. Karyawan agensi bekerja dari jarak jauh sebanyak mungkin untuk memperlambat penyebaran penyakit.

"Ketika seseorang dites positif COVID di sini, di Pusat Antariksa Kennedy dan di seluruh NASA, adalah kebijakan kami bagi orang itu untuk mengarantina dan mengisolasi diri, jadi kami mengantisipasi hal itu akan terjadi," kata Administrator NASA Jim Bridenstine dalam sebuah pernyataan.

Bridenstine, mengatakan, dia telah berbicara dengan Musk dua hari lalu, sebelum masalah pengujian muncul. "Kami mencari SpaceX untuk melakukan pelacakan kontak yang sesuai," kata Bridenstine.

"Tentu saja jika ada perubahan yang perlu dilakukan, kami akan melihatnya. Tapi sekarang masih sangat dini untuk mengetahui apakah ada perubahan yang diperlukan pada saat ini," tuturnya.

Bridenstine menekankan, dia tidak mengetahui adanya kontak antara Musk dan empat astronot yang dijadwalkan untuk menaiki Crew-1. Astronot NASA Mike Hopkins, Victor Glover, dan Shannon Walker, dan astronot Jepang Soichi Noguchi dijadwalkan tinggal di luar angkasa selama enam setengah bulan. Mereka tinggal dan bekerja di Stasiun Luar Angkasa Internasional (ISS).

Ketika ditanya apakah peluncuran akan ditunda jika ada kontak antara Musk dan anggota kru teridentifikasi, Bridenstine menolak untuk mengatakan.

Menurut Steve Stich, Manajer Program untuk Program Kru Komersial NASA, menyebutkan, kru memasuki "karantina ringan". Ketika mereka masih bisa tinggal di rumah bersama keluarga, pada akhir pekan 24 Oktober dan 25 Oktober dan dijadwalkan untuk memasuki karantina yang lebih ketat pada 31 Oktober.

"Banyak yang harus dipelajari," katanya. "Astronot kami telah berada di karantina selama berminggu-minggu, dan mereka seharusnya tidak melakukan kontak dengan siapa pun. Mereka harus dalam kondisi yang baik," tambahnya.

Ketika penerbangan awak SpaceX pertama untuk NASA, dijuluki Demo-2, percobaan peluncuran pertama pada 27 Mei, Musk mengunjungi astronot NASA Doug Hurley dan Bob Behnken bersama Bridenstine setelah mengenakan pakaian ruang angkasanya dan sebelum mereka menuju ke landasan peluncuran.

Musk dan Bridenstine mengenakan masker dan berdiri di kejauhan dari para astronot yang dipandu oleh penjagaan. Peluncuran itu dibatalkan karena cuaca, Musk sendiri, tidak mengunjungi mereka sebelum peluncurannya yang sukses pada 30 Mei, meskipun dia terlihat tanpa masker (seperti halnya orang lain) di pusat kendali peluncuran di Kennedy Space Center.

Apakah Musk Sekarang Memiliki COVID-19? Tidak Jelas
"Diuji untuk covid empat kali hari ini," tulis Elon Musk dalam tweet yang di-posting di larut malam kemarin. "Dua tes hasilnya negatif, dua hasilnya positif. Mesin yang sama, tes yang sama, perawat yang sama. Tes antigen cepat dari BD."

Dalam tweet-nya, Musk juga menulis bahwa hasilnya mengindikasikan "sesuatu yang sangat palsu", tetapi tidak ada tes diagnostik, terutama tidak ada tes cepat, yang sempurna. Setiap metode pengujian untuk setiap infeksi akan menghasilkan sejumlah deteksi positif palsu dan negatif palsu: sejumlah tes positif bila tidak ada infeksi dan hasil negatif bila ada infeksi.

Untuk tes spesifik yang digunakan Musk, positif palsu lebih mungkin terjadi ketika tingkat infeksi COVID-19 rendah dan negatif palsu lebih mungkin terjadi ketika tingkat penyakit tinggi, menurut materi tentang tes yang diterbitkan oleh Food and Drug Administration. Dokumen itu juga mencatat bahwa tes tersebut kurang dapat diandalkan dalam mendeteksi infeksi ketika sampel diambil lebih dari lima hari setelah sakit.

Dalam tweet terpisah, Musk menulis bahwa dia telah mengalami "Pilek ringan & batuk & demam ringan beberapa hari terakhir", dan tidak ada gejala selain flu biasa, jadi tidak jelas seberapa jauh infeksi dia akan terjadi ketika sampel yang diuji dikumpulkan. (Baca juga: 8 Bulan Pandemi, Peneliti UI Beberkan Tingkat Stres Masyarakat )
Secara umum, orang mulai menunjukkan gejala sekitar lima hari setelah terpapar dan menular selama satu atau dua hari sebelum menunjukkan gejala.
(iqb)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.2412 seconds (0.1#10.140)