Sampel Asteroid Ryugu Mendarat di Bumi, Ahli Astrobiologi NASA Siap Meneliti

Selasa, 08 Desember 2020 - 09:22 WIB
loading...
Sampel Asteroid Ryugu...
ilustrasi para peneliti antariksa. FOTO/ IST
A A A
TOKYO - Pada 6 Desember 2020 waktu setempat, pesawat luar angkasa Jepang Hayabusa2 menjatuhkan kapsul ke tanah pedalaman Australia dari sekitar 200 kilometer di atas permukaan bumi. Baca juga:PNS di Wilayah Ini Bakal Naik Gaji Nih, Doain Ya )

Di dalam kapsul itu ada beberapa kargo paling berharga di tata surya yakni debu yang dikumpulkan pesawat ruang angkasa awal tahun ini dari permukaan asteroid Ryugu. Baca juga:Ayah Bejat di Barsel Cabuli Anak Tirinya Selama 10 Tahun )

Pada 2021, Badan Eksplorasi Dirgantara Jepang, atau JAXA, akan menyebarkan sampel Ryugu ke enam tim ilmuwan di seluruh dunia.

Para peneliti ini akan meneliti biji-bijian kuno ini untuk mempelajari lebih lanjut tentang asal-usulnya.

Di antara tim penyelidik Ryugu adalah para ilmuwan dari Laboratorium Analitik Astrobiology di Pusat Penerbangan Luar Angkasa Goddard NASA di Greenbelt, Maryland.

Peneliti di lab astrobiologi itu akan menggunakan instrumen mutakhir yang mirip dengan yang digunakan di lab forensik untuk memecahkan misteri dari benda asing tersebut.

Alih-alih memecahkan misteri, ilmuwan NASA Goddard menyelidiki batuan ruang angkasa untuk bukti molekuler yang dapat membantu mereka menyatukan awal tersebentuknya tata surya.

“Apa yang kami coba lakukan adalah lebih memahami bagaimana Bumi berevolusi menjadi seperti sekarang ini,” kata Jason P. Dworkin, direktur Laboratorium Analitik Astrobiologi Goddard, dikutip dari laman resmi NASA, Selasa (8/12/2020).

Ryugu sendiri adalah fragmen kuno dari asteroid r yang terbentuk dari awan gas dan debu yang melahirkan tata surya kita. Ini adalah jenis asteroid menarik sebab kaya akan karbon yang merupakan elemen penting bagi kehidupan.

Ketika Dworkin dan timnya menerima bagian mereka dari sampel Ryugu musim panas mendatang, mereka akan mencari senyawa organik atau senyawa berbasis karbon, untuk lebih memahami bagaimana senyawa ini pertama kali terbentuk dan menyebar ke seluruh tata surya.

Senyawa organik yang menarik bagi ahli astrobiologi termasuk asam amino yang merupakan molekul yang menyusun ratusan ribu protein yang bertanggung jawab untuk memberdayakan beberapa fungsi terpenting kehidupan, seperti membuat DNA baru.

Dengan mempelajari perbedaan jenis dan jumlah asam amino yang diawetkan di batuan luar angkasa, para ilmuwan dapat membuat catatan tentang bagaimana molekul ini terbentuk.

Debu dari Ryugu yang saat ini berjarak 15 juta kilometer dari Bumi, akan menjadi salah satu material luar angkasa yang paling terawetkan yang pernah ditemukan oleh para ilmuwan.
(wbs)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1429 seconds (0.1#10.140)