Pesawat Luar Angkasa China Kelilingi Bulan Sepekan Sebelum Balik ke Bumi
loading...
A
A
A
BEIJING - Pesawat antariksa tak berawak milik China, Chang'e 5 telah menyelesaikan pendaratan dan mengorbit di Bulan. Ini menjadikan China selangkah lebih dekat dalam misinya untuk membawa kembali sampel bulan untuk pertama kalinya dalam waktu hampir 45 tahun. (Baca juga : Bendera China yang Berkibar di Bulan Dibuat dari Logam Tahan Sinar Kosmik )
Modul pendakian pada kendaraan luar angkasa Chang'e 5 berhasil memindahkan satu kontainer berisi 2 kilogram sampel permukaan Bulan, setelah dipasang pada robot pesawat luar angkasa pada Minggu (6/12) waktu setempat. Dikutip dari Associated Press, Selasa (8/12/2020), kendaraan orbiter dan reentry akan mengelilingi Bulan selama sepekan sambil menunggu untuk melakukan perjalanan kembali ke Bumi sejauh 383 ribu kilometer yang akan ditempuh selama tiga hari.
Wahana antariksa itu nantinya 'memantul' dari atmosfer Bumi untuk memperlambat kecepatannya sebelum kendaraan reentry memisahkan diri dan meluncurkan parasut untuk mendarat di stepa di Inner Mongolia, yang menjadi lokasi pendaratan pesawat luar angkasa awak Shenzhou.
Jika misinya berhasil, maka China akan menjadi negara ketiga setelah Amerika Serikat dan Rusia yang membawa batu bulan ke Bumi.Batu tersebut akan menjadi sampel pertama dari permukaan bulan yang diperoleh para ilmuwan sejak penyelidikan Luna 24 Uni Soviet pada tahun 1976. (Baca juga : Sampel Asteroid Ryugu Mendarat di Bumi, Ahli Astrobiologi NASA Siap Meneliti )
Chang'e 5 berhasil meluncur dari permukaan Bulan pada Jumat (4/12) lalu meninggalkan modul lander, yang menurut Badan Luar Angkasa China yang juga mengibarkan bendera China. Itu menjadi momen pertama bagi China yang sukses meluncurkan pesawat luar angkasa dari benda luar angkasa. Sebelumnya tidak ada negara yang mampu mencapai prestasi rumit mengeksekusi penambatan robot di orbit Bulan.
Modul pendakian pada kendaraan luar angkasa Chang'e 5 berhasil memindahkan satu kontainer berisi 2 kilogram sampel permukaan Bulan, setelah dipasang pada robot pesawat luar angkasa pada Minggu (6/12) waktu setempat. Dikutip dari Associated Press, Selasa (8/12/2020), kendaraan orbiter dan reentry akan mengelilingi Bulan selama sepekan sambil menunggu untuk melakukan perjalanan kembali ke Bumi sejauh 383 ribu kilometer yang akan ditempuh selama tiga hari.
Wahana antariksa itu nantinya 'memantul' dari atmosfer Bumi untuk memperlambat kecepatannya sebelum kendaraan reentry memisahkan diri dan meluncurkan parasut untuk mendarat di stepa di Inner Mongolia, yang menjadi lokasi pendaratan pesawat luar angkasa awak Shenzhou.
Jika misinya berhasil, maka China akan menjadi negara ketiga setelah Amerika Serikat dan Rusia yang membawa batu bulan ke Bumi.Batu tersebut akan menjadi sampel pertama dari permukaan bulan yang diperoleh para ilmuwan sejak penyelidikan Luna 24 Uni Soviet pada tahun 1976. (Baca juga : Sampel Asteroid Ryugu Mendarat di Bumi, Ahli Astrobiologi NASA Siap Meneliti )
Chang'e 5 berhasil meluncur dari permukaan Bulan pada Jumat (4/12) lalu meninggalkan modul lander, yang menurut Badan Luar Angkasa China yang juga mengibarkan bendera China. Itu menjadi momen pertama bagi China yang sukses meluncurkan pesawat luar angkasa dari benda luar angkasa. Sebelumnya tidak ada negara yang mampu mencapai prestasi rumit mengeksekusi penambatan robot di orbit Bulan.
(wsb)