Vaksin Kebal COVID-19 Belum Terbukti, Bill Gates Minta Hindari Kerumunan
loading...
A
A
A
NEW YORK - Berbagai jenis vaksin dari berbagai merek dan negara telah distribusikan ke negara-negara yang membutuhkan termasuk Indonesia yang telah kedatangan jutaan dosis vaksin Sinovac. Namun meskipun demikian Co-Founder Microsoft Bill Gates memperingatkan vaksin belum jadi solusi. (Baca juga: Bubarkan Kerumunan, Pemburu COVID-19 Bekasi Dikunci Oknum Karyawan Selama 30 Menit )
Meskipun vaksin akan segera diluncurkan di seluruh negeri, pendiri Microsoft memperingatkan bahwa keadaan tidak mungkin segera membaik. (Baca juga: FDA Siapkan Uji Vaksin Corona untuk Anak di Bawah 16 Tahun )
Berbicara kepada pembawa acara Jake Tapper reporter CNN, Gates mengatakan empat hingga enam bulan ke depan 'bisa menjadi epidemi terburuk', mengutip prakiraan yang memperkirakan lebih dari 200.000 kematian tambahan.
Meskipun belum ada fakta dan bukti tentang vaksin, Gate menekankan bahwa 'vaksin telah menyelamatkan jutaan nyawa' dan menjelaskan: 'Itulah inti dari yayasan kami turun tangan langsung mengatasi pandemi ini. Saya khawatir ini akan membuat orang tidak ingin mengambil vaksin. '
Gates telah menyatakan rencananya untuk bergabung dengan beberapa pemimpin Amerika lainnya, termasuk Presiden terpilih Joe Biden dan mantan Presiden Barack Obama, dalam pemberian vaksin secara terbuka dalam upaya mendorong orang lain untuk mendapatkannya.
Dia pun menyarankan orang tetap ketat menjaga protokol kesehatan. "Jika kita mengikuti aturan, dalam soal memakai masker dan tidak banyak kontak, kita bisa menghindari persentase besar dari jumlah kematian itu," saran Bill Gates.
Dalam beberapa pekan terakhir, AS memang mengalami pertambahan jumlah kasus dan kematian akibat virus Corona dalam jumlah signifikan. Bill Gates sendiri yang pada 2015 lalu telah meramal akan ada pandemi mematikan itu mengaku terkejut, karena AS seharusnya bisa mengendalikannya lebih baik.
“Secara keseluruhan, ketika saya melakukan ramalan pada tahun 2015, saya berbicara tentang kematian yang berpotensi lebih tinggi," tuturnya.
Tapi, virus ini ternyata bisa lebih fatal dari yang diperkirakan Gates. Dia tak menyangka dampak dari virus ini hingga menggoyang ekonomi di AS dan di seluruh dunia jauh lebih besar dari yang diperkirakan lima tahun lalu.
Gates menambahkan, yayasannya telah mendanai banyak penelitian untuk vaksin. "Kami sangat tanggap. Kami adalah mitra dalam CEPI, yang merupakan penyandang dana terbesar kedua setelah Pemerintah AS," pungkasnya.
Meskipun vaksin akan segera diluncurkan di seluruh negeri, pendiri Microsoft memperingatkan bahwa keadaan tidak mungkin segera membaik. (Baca juga: FDA Siapkan Uji Vaksin Corona untuk Anak di Bawah 16 Tahun )
Berbicara kepada pembawa acara Jake Tapper reporter CNN, Gates mengatakan empat hingga enam bulan ke depan 'bisa menjadi epidemi terburuk', mengutip prakiraan yang memperkirakan lebih dari 200.000 kematian tambahan.
Meskipun belum ada fakta dan bukti tentang vaksin, Gate menekankan bahwa 'vaksin telah menyelamatkan jutaan nyawa' dan menjelaskan: 'Itulah inti dari yayasan kami turun tangan langsung mengatasi pandemi ini. Saya khawatir ini akan membuat orang tidak ingin mengambil vaksin. '
Gates telah menyatakan rencananya untuk bergabung dengan beberapa pemimpin Amerika lainnya, termasuk Presiden terpilih Joe Biden dan mantan Presiden Barack Obama, dalam pemberian vaksin secara terbuka dalam upaya mendorong orang lain untuk mendapatkannya.
Dia pun menyarankan orang tetap ketat menjaga protokol kesehatan. "Jika kita mengikuti aturan, dalam soal memakai masker dan tidak banyak kontak, kita bisa menghindari persentase besar dari jumlah kematian itu," saran Bill Gates.
Dalam beberapa pekan terakhir, AS memang mengalami pertambahan jumlah kasus dan kematian akibat virus Corona dalam jumlah signifikan. Bill Gates sendiri yang pada 2015 lalu telah meramal akan ada pandemi mematikan itu mengaku terkejut, karena AS seharusnya bisa mengendalikannya lebih baik.
“Secara keseluruhan, ketika saya melakukan ramalan pada tahun 2015, saya berbicara tentang kematian yang berpotensi lebih tinggi," tuturnya.
Tapi, virus ini ternyata bisa lebih fatal dari yang diperkirakan Gates. Dia tak menyangka dampak dari virus ini hingga menggoyang ekonomi di AS dan di seluruh dunia jauh lebih besar dari yang diperkirakan lima tahun lalu.
Gates menambahkan, yayasannya telah mendanai banyak penelitian untuk vaksin. "Kami sangat tanggap. Kami adalah mitra dalam CEPI, yang merupakan penyandang dana terbesar kedua setelah Pemerintah AS," pungkasnya.
(wbs)