4 Penemuan Besar yang Disesali oleh Penemunya, Kenapa?
loading...
A
A
A
JAKARTA - Sudah banyak penemuan besar yang memengaruhi kehidupan manusia di dunia. Para penemu, umumnya ilmuwan, hingga saat ini masih berlomba-lomba melakukan penelitian untuk menciptakan temuan-temuan baru yang bermanfaat. (Baca juga: 1,2 Juta Dosis Diborong Indonesia, Riset Sebut Imunitas Vaksin Sinovac Terendah )
Para penemu yang memengaruhi dunia di antaranya, Nikola Tesla, Thomas Alva Edison, Alessandro Volta, Alexander Graham Bell, dan masih banyak lagi. Tetapi, ada juga penemu yang menyesal dengan hasil temuannya lantaran tak sesuai dengan tujuan awal. Alasan lain, hasil temuannya disalahgunakan atau menjadi cikal bakal penemuan lain yang malah merugikan manusia.
Siapa saja yang menyesal dengan hasil temuan besarnya? Berikut ini empat temuan yang disesali telah ditemukan oleh penemunya, melansir The Sydney Morning, Minggu (20/12/2020).
AK-47
Jenderal Mikhail Kalashnikov merupakan tentara Rusia yang telah menemukan dan mengembangkan AK-47. Dia mengaku menyesal karena senjata otomatis itu kini banyak digunakan oleh teroris dan gangster.
"Sangat menyakitkan ketika melihat banyak segala jenis kriminal membunuh menggunakan senjata saya. Alasan utama saya membuat senjata ini untuk melindungi Tanah Air kami," katanya menyesal.
Suntik Mati (Lethal Injection)
dr Jay Chapman kerap disebut sebagai "Bapak dari alat suntik mati". Hanya dia mengaku itu bukan tujuannya menemukan alat tersebut, karena temuan euthanasia tersebut dilakukan secara tak sengaja dan mendadak.
Chapman merupakan Kepala Pemeriksa Medis di Oklahoma, AS. Dia pernah ditanyakan mengenai pendapatnya tentang cara memberikan hukuman mati dengan cara yang lebih manusiawi.
Jawabannya, dia menyarankan suntikan mematikan akan memberikan pilihan yang jauh lebih baik. Chapman kemudian menciptakan formula untuk menghasilkan kematian yang cepat.
Namun dia menyesali temuannya. Seiring berjalannya waktu, Chapman melihat orang-orang terlalu menganggap enteng soal euthanasia.
C5 Electric Car
Clive Sinclair berhasil menciptakan mobil elektrik dengan satu tempat duduk yang diberi nama C5. Akan tetapi, ketika mobil asal Inggris itu diumumkan di pasaran pada 1985, ternyata publik tak menyambutnya dengan baik.
Bahkan, British Safety Council mengklaim produk tersebut tidak aman. "C5 baik-baik saja, tapi saya pikir kami bisa melakukan pekerjaan yang lebih baik sekarang," kata Sinclair.
MDMA (Ekstasi)
Alexander Shulgin dianggap sebagai penemu ekstasi, meski tidak sepenuhnya benar. Pada 1912, ekstasi pertama kali disintesis oleh perusahaan kimia Merck. Kemudian, Shulgin mensintesisnya kembali pada 1976 dan merupakan orang pertama yang mengujinya pada manusia, yakni dirinya sendiri.
Dua tahun kemudian, dia menulis sebuah makalah dengan seorang rekannya tentang efek MDMA. Shulgin percaya zat di ekstasi bisa menjadi obat yang berguna dalam psikoterapi.
Pada 1986, penggunaannya untuk pengobatan depresi akhirnya dilarang oleh Badan Penegakan Narkoba AS. Pada 2000, petugas bea cukai AS menyita hampir 10 juta pil ekstasi.
Shulgin pun menyayangkan obat yang diperjuangkannya malah disalahgunakan oleh orang, sehingga membuat MMDA menjadi ilegal. Padahal obat itu sangat manjur untuk dunia kedokteran. (Baca juga: Kunjungan ke Markas FPI Disoal, Kedubes Jerman Singgung Masalah HAM )
Para penemu yang memengaruhi dunia di antaranya, Nikola Tesla, Thomas Alva Edison, Alessandro Volta, Alexander Graham Bell, dan masih banyak lagi. Tetapi, ada juga penemu yang menyesal dengan hasil temuannya lantaran tak sesuai dengan tujuan awal. Alasan lain, hasil temuannya disalahgunakan atau menjadi cikal bakal penemuan lain yang malah merugikan manusia.
Siapa saja yang menyesal dengan hasil temuan besarnya? Berikut ini empat temuan yang disesali telah ditemukan oleh penemunya, melansir The Sydney Morning, Minggu (20/12/2020).
AK-47
Jenderal Mikhail Kalashnikov merupakan tentara Rusia yang telah menemukan dan mengembangkan AK-47. Dia mengaku menyesal karena senjata otomatis itu kini banyak digunakan oleh teroris dan gangster.
"Sangat menyakitkan ketika melihat banyak segala jenis kriminal membunuh menggunakan senjata saya. Alasan utama saya membuat senjata ini untuk melindungi Tanah Air kami," katanya menyesal.
Suntik Mati (Lethal Injection)
dr Jay Chapman kerap disebut sebagai "Bapak dari alat suntik mati". Hanya dia mengaku itu bukan tujuannya menemukan alat tersebut, karena temuan euthanasia tersebut dilakukan secara tak sengaja dan mendadak.
Chapman merupakan Kepala Pemeriksa Medis di Oklahoma, AS. Dia pernah ditanyakan mengenai pendapatnya tentang cara memberikan hukuman mati dengan cara yang lebih manusiawi.
Jawabannya, dia menyarankan suntikan mematikan akan memberikan pilihan yang jauh lebih baik. Chapman kemudian menciptakan formula untuk menghasilkan kematian yang cepat.
Namun dia menyesali temuannya. Seiring berjalannya waktu, Chapman melihat orang-orang terlalu menganggap enteng soal euthanasia.
C5 Electric Car
Clive Sinclair berhasil menciptakan mobil elektrik dengan satu tempat duduk yang diberi nama C5. Akan tetapi, ketika mobil asal Inggris itu diumumkan di pasaran pada 1985, ternyata publik tak menyambutnya dengan baik.
Bahkan, British Safety Council mengklaim produk tersebut tidak aman. "C5 baik-baik saja, tapi saya pikir kami bisa melakukan pekerjaan yang lebih baik sekarang," kata Sinclair.
MDMA (Ekstasi)
Alexander Shulgin dianggap sebagai penemu ekstasi, meski tidak sepenuhnya benar. Pada 1912, ekstasi pertama kali disintesis oleh perusahaan kimia Merck. Kemudian, Shulgin mensintesisnya kembali pada 1976 dan merupakan orang pertama yang mengujinya pada manusia, yakni dirinya sendiri.
Dua tahun kemudian, dia menulis sebuah makalah dengan seorang rekannya tentang efek MDMA. Shulgin percaya zat di ekstasi bisa menjadi obat yang berguna dalam psikoterapi.
Pada 1986, penggunaannya untuk pengobatan depresi akhirnya dilarang oleh Badan Penegakan Narkoba AS. Pada 2000, petugas bea cukai AS menyita hampir 10 juta pil ekstasi.
Shulgin pun menyayangkan obat yang diperjuangkannya malah disalahgunakan oleh orang, sehingga membuat MMDA menjadi ilegal. Padahal obat itu sangat manjur untuk dunia kedokteran. (Baca juga: Kunjungan ke Markas FPI Disoal, Kedubes Jerman Singgung Masalah HAM )
(iqb)