China Tawarkan Kacamata Pintar Pendeteksi COVID-19 ke AS

Jum'at, 17 April 2020 - 04:25 WIB
loading...
China Tawarkan Kacamata Pintar Pendeteksi COVID-19 ke AS
Perusahaan China, Rokid, menawarkan otoritas AS sebuah kacamata pintar yang dapat mendeteksi penderita virus Corona. Foto/Phone Arena
A A A
WASHINGTON - Pemerintah AS dan perusahaan teknologi bekerja keras untuk melindungi warga Amerika dari pandemik virus Corona (COVID-19). Baru-baru ini, Google dan Apple berkolaborasi untuk menyediakan aplikasi pelacakan kontak yang dapat membantu orang tahu jika mereka melakukan kontak dengan seseorang yang terpapar virus.

Sekarang, TechCrunch melaporkan, entitas Amerika dapat segera mendapatkan kacamata pintar untuk membantu pencitraan termal dalam melacak penderita COVID-19.

Perusahaan asal China, Rokid, telah menciptakan kacamata dengan sensor inframerah yang dilaporkan dapat mendeteksi suhu hingga 200 orang dari ketinggian hingga 9 kaki. Selain itu, perangkat ini dilengkapi dengan prosesor Qualcomm, kamera 12 MP, serta menawarkan fitur AR. Kacamata dapat dikontrol oleh perintah suara dan merekam foto serta video live.
China Tawarkan Kacamata Pintar Pendeteksi COVID-19 ke AS

Laman Phone Arena melaporkan, perusahaan berencana menawarkan perangkat mereka ke pebisnis di AS, rumah sakit, serta petugas penegak hukum Paman Sam. Kacamata yang dinamai T1 Thermal Smart Glasses itu terhubung melalui USB dan dapat disinkronkan dengan platform lain. Perusahaan juga menyatakan tidak mengumpulkan informasi dari kacamata T1 secara langsung.

“Mengenai modul ini ... kami tidak mengambil data apa pun ke Cloud. Bagi pelanggan, privasi sangat penting bagi mereka. Pengukuran data disimpan secara lokal," kata Direktur Rokid untuk AS, Liang Guan.
China Tawarkan Kacamata Pintar Pendeteksi COVID-19 ke AS

Stasiun pemindaian termal yang besar, seperti di beberapa bandara, tidak mudah dibawa-bawa. Sedangkan perangkat genggam dengan pencitraan termal inframerah harus lebih dekat dengan orang-orang supaya bisa memberikan informasi. Namun ini bisa menimbulkan risiko.

"Anda harus mengarahkan perangkat ke dahi orang-orang ... Anda harus benar-benar dekat, itu tidak dapat dipakai dan Anda tidak menjaga jarak sosial untuk menggunakannya," tambahnya.
(iqb)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1729 seconds (0.1#10.140)