Di Masa Depan, Karbon Dioksida Disulap Jadi Bahan Bakar Pesawat Jet

Rabu, 06 Januari 2021 - 22:44 WIB
loading...
Di Masa Depan, Karbon Dioksida Disulap Jadi Bahan Bakar Pesawat Jet
Bahan bakar jet dari karbon dioksida bisa mengurangi polusi gas rumah kaca dari perjalanan udara. Foto: William Hook/Unsplash
A A A
JAKARTA - Saat ini, pesawat terbang memompa banyak karbon dioksida yang memanaskan iklim ke atmosfer. Tapi suatu hari nanti, karbon dioksida yang dihisap dari atmosfer dapat digunakan untuk menggerakkan pesawat. (Baca juga: Gokil! Demi Gratis Ongkir Amazon Borong Pesawat Boeing )

Katalis berbasis besi baru mengubah karbon dioksida menjadi bahan bakar jet, para peneliti melaporkan secara online pada Desember lalu di laman Nature Communications. Tidak seperti mobil, pesawat tidak dapat membawa baterai yang cukup besar untuk menjalankan listrik dari tenaga angin atau Matahari .

Tetapi jika CO2 digunakan untuk membuat bahan bakar jet, itu dapat mengurangi jejak karbon industri perjalanan udara. Industri tersebut saat ini menyumbang 12% dari semua emisi CO2 terkait transportasi.

Upaya di masa lalu untuk mengubah karbon dioksida menjadi bahan bakar mengandalkan katalis yang terbuat dari bahan yang relatif mahal, seperti kobalt, dan memerlukan beberapa langkah pemrosesan kimia. Serbuk katalis baru dibuat dari bahan-bahan murah, termasuk besi, dan mengubah CO2 dalam satu langkah. (Baca juga: Gojek dan Tokopedia Belum Mau Cari Dana Murah di Pasar Modal )

Laman sciencenews.org melaporkan, ketika ditempatkan di ruang reaksi dengan karbon dioksida dan gas hidrogen, katalis membantu karbon dari molekul CO2 terpisah dari oksigen dan terhubung dengan hidrogen -membentuk molekul hidrokarbon yang membentuk bahan bakar jet . Atom oksigen yang tersisa dari CO2 bergabung dengan atom hidrogen lainnya untuk membentuk air.

Tiancun Xiao, seorang ahli kimia di Universitas Oxford, dan rekannya menguji katalis baru mereka pada karbon dioksida di ruang reaksi kecil yang diatur ke 300° Celcius. Sementara tekanannya sekitar 10 kali tekanan udara di permukaan laut.

Selama 20 jam, katalis mengubah 38% karbon dioksida di dalam ruangan menjadi produk kimia baru. Sekitar 48% dari produk tersebut adalah hidrokarbon bahan bakar jet. Produk sampingan lainnya termasuk petrokimia serupa, seperti ethylene dan propylene, yang dapat digunakan untuk membuat plastik. (Baca juga: 10 Ponsel Terkuat di Desember 2020 ala AnTuTu, Mi 11 Kudeta Mate 40 Pro Plus )
(iqb)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1421 seconds (0.1#10.140)