Patung Kuno dengan Hiasan Kepala Mirip 'Star Wars' Ditemukan di Meksiko
loading...
A
A
A
JAKARTA - Arkeolog Institut Antropologi dan Sejarah Nasional Meksiko (INAH) menemukan patung wanita misterius setinggi dua meter yang diperkirakan berusia 500 tahun. Patung wanita tersebut mengenakan hiasan kepala besar seperti 'Star Wars'.
Patung yang ditemukan itu terbuat dari batu kapur setinggi dua meter menggambarkan seorang wanita muda yang mengenakan pakaian dan perhiasan yang rumit. Di lehernya tersemat kalung dengan liontin melingkar, yang dikenal sebagai "oyohualli.". Terdapat juga anting seperti rumbai dan hiasan kepala yang menyerupai hiasan kepala "Star Wars" Ahsoka Tano, mantan Jedi yang menjadi pejuang dalam seri fiksi ilmiah. (Baca: Arkeolog Temukan Batu yang Diklaim Alat Tertua di Bumi)
Patung itu kemungkinan besar menggambarkan seorang wanita elit. "Mungkin seorang pembesar atau penguasa, karena postur dan pakaiannya. Tapi yang jelas, patung itu bukan dewa," kata Maria Eugenia Maldonado Vite, seorang arkeolog di INAH Veracruz Center yang memimpin penggalian.
Penemuan patung itu diantara lokasi situs arkeologi Aztec Tuxpan dan Huastec Castillo de Teayo. "Gaya wanita muda dari Amajac mirip dengan representasi dewi Bumi dan kesuburan Huastec, tetapi dengan pengaruh eksternal," kata Maldonado Vite.
Arkeolog berencana untuk mempelajari patung itu lebih lanjut, termasuk area tempat ditemukannya patung itu. Sebelumnya, situs itu tidak diketahui oleh para arkeolog . Tetapi selama di lokasi, Maldonado Vite melihat struktur kecil di dekatnya yang mungkin merupakan bangunan tempat tinggal pra-Kolombia. (Baca juga: Ahli Temukan Fakta Baru tentang Harimau Tasmania yang Sudah Punah)
Profesor Antropologi dari Universitas Florida, Susan Gillespie mengatakan, pada era pra-Kolumbus, wanita mendapat tempat untuk menjadi pemimpin atau penguasa. "Ada cukup banyak penggambaran wanita elit dan penguasa wanita pra-Hispanik di tempat lain, yang paling dikenal di kalangan Maya Klasik tetapi juga dalam relief-relief Zapotec Klasik dan naskah kuno Mixtec," ujar Susan Gillespie.
Faktanya, dokumen Aztec era kolonial menyebutkan 'penguasa' perempuan akan mewariskan kekeuasaan kepada penerus mereka," kata Gillespie. Wanita sangat dihargai dalam budaya pra-Columbus, dan baru setelah penaklukan Eropa wanita kehilangan status mereka. (Baca juga: Pemerintah Bikin Platform Dagang Digital Buat Gempur China)
Meski sudah diselidiki, arkeolog masih belum mengetahui apakah patung tersebut menggambarkan seorang penguasa atau pembesar di zamannya. Perlu penelitian lebih lanjut untuk mengungkapkan misteri tersebut.
Namun, saat ini arkeolog masih kesulitan untuk melakukan penelitian karena patung itu masih dikuasai pemilik kebun jeruk dimana patung itu ditemukan. INAH sendiri sedang bernegosiasi dengan pemiik patung tersebut.
Patung yang ditemukan itu terbuat dari batu kapur setinggi dua meter menggambarkan seorang wanita muda yang mengenakan pakaian dan perhiasan yang rumit. Di lehernya tersemat kalung dengan liontin melingkar, yang dikenal sebagai "oyohualli.". Terdapat juga anting seperti rumbai dan hiasan kepala yang menyerupai hiasan kepala "Star Wars" Ahsoka Tano, mantan Jedi yang menjadi pejuang dalam seri fiksi ilmiah. (Baca: Arkeolog Temukan Batu yang Diklaim Alat Tertua di Bumi)
Patung itu kemungkinan besar menggambarkan seorang wanita elit. "Mungkin seorang pembesar atau penguasa, karena postur dan pakaiannya. Tapi yang jelas, patung itu bukan dewa," kata Maria Eugenia Maldonado Vite, seorang arkeolog di INAH Veracruz Center yang memimpin penggalian.
Penemuan patung itu diantara lokasi situs arkeologi Aztec Tuxpan dan Huastec Castillo de Teayo. "Gaya wanita muda dari Amajac mirip dengan representasi dewi Bumi dan kesuburan Huastec, tetapi dengan pengaruh eksternal," kata Maldonado Vite.
Arkeolog berencana untuk mempelajari patung itu lebih lanjut, termasuk area tempat ditemukannya patung itu. Sebelumnya, situs itu tidak diketahui oleh para arkeolog . Tetapi selama di lokasi, Maldonado Vite melihat struktur kecil di dekatnya yang mungkin merupakan bangunan tempat tinggal pra-Kolombia. (Baca juga: Ahli Temukan Fakta Baru tentang Harimau Tasmania yang Sudah Punah)
Profesor Antropologi dari Universitas Florida, Susan Gillespie mengatakan, pada era pra-Kolumbus, wanita mendapat tempat untuk menjadi pemimpin atau penguasa. "Ada cukup banyak penggambaran wanita elit dan penguasa wanita pra-Hispanik di tempat lain, yang paling dikenal di kalangan Maya Klasik tetapi juga dalam relief-relief Zapotec Klasik dan naskah kuno Mixtec," ujar Susan Gillespie.
Faktanya, dokumen Aztec era kolonial menyebutkan 'penguasa' perempuan akan mewariskan kekeuasaan kepada penerus mereka," kata Gillespie. Wanita sangat dihargai dalam budaya pra-Columbus, dan baru setelah penaklukan Eropa wanita kehilangan status mereka. (Baca juga: Pemerintah Bikin Platform Dagang Digital Buat Gempur China)
Meski sudah diselidiki, arkeolog masih belum mengetahui apakah patung tersebut menggambarkan seorang penguasa atau pembesar di zamannya. Perlu penelitian lebih lanjut untuk mengungkapkan misteri tersebut.
Namun, saat ini arkeolog masih kesulitan untuk melakukan penelitian karena patung itu masih dikuasai pemilik kebun jeruk dimana patung itu ditemukan. INAH sendiri sedang bernegosiasi dengan pemiik patung tersebut.
(ysw)