Berukuran 7 Kali Bumi, Astronom Menemukan Planet Baru dengan 3 Matahari
loading...
A
A
A
JAKARTA - Belum lama ini astronom mengonfirmasi telah menemukan sebuah planet baru yang memiliki tiga matahari. Planet yang berada di tata surya kita ini berjarak 1.800 tahun cahaya dan berukuran 7 kali ukuran bumi.
Tata surya tempat ditemukannya planet itu diberi nama KOI-5 terletak di konstelasi Cygnus. Penangkapan fenomena aneh itu sudah dilakukan sejak satu dekade lalu melalui teleskop luar angkasa pemburu planet bernama Kepler. (Baca: Mengapa Buaya Minim Berevolusi Sejak Zaman Dinosaurus)
Sedangkan dan exoplaet di dalamnya dan exoplanet di dalamnya telah dikonfirmasi lebih dari satu dekade setelah pertama kali terdeteksi oleh teleskop luar angkasa pemburu planet Kepler.
Faktanya, planet tersebut - sekarang dikenal sebagai KOI-5Ab - adalah kandidat pendeteksi exoplanet kedua yang dibuat oleh Kepler ketika mulai beroperasi pada tahun 2009. Tapi planet itu gagal. "KOI-5Ab ditinggalkan karena rumit, dan kami memiliki ribuan objek untuk diteliti," kata astronom David Ciardi dari Institut Sains Exoplanet NASA.
Ciardi dan timnya mulai bekerja, menganalisis ulang semua data sebelumnya. Sebagai bukti yang sangat bagus atas kemampuan teleskop terbaru. Memang ada planet ekstrasurya di orbit sekitar KOI-5A, dengan sudut miring ke setidaknya salah satu bintang.
"Kami tidak tahu banyak planet yang ada di sistem bintang tiga, dan yang ini sangat istimewa karena orbitnya miring," kata Ciardi. (Baca juga: Gorila di Kebun Binatang San Diego Tertular Virus Corona)
Planet KOI-5Ab memiliki ukuran sekitar 7 kali ukuran Bumi, pada orbit lima hari yang sangat dekat di sekitar KOI-5A. Untuk planet KOI-5A dan KOI-5B, keduanya memiliki massa yang sama dengan Matahari, membentuk biner yang relatif dekat, dengan periode orbit sekitar 30 tahun.
Bintang ketiga, KOI-5C, mengorbit biner pada jarak yang jauh lebih besar, dengan periode sekitar 400 tahun - sedikit lebih besar dari orbit Pluto selama 248 tahun.
Jadi, jika mampu berdiri di atas KOI-5Ab, KOI-5A akan mendominasi langit. KOI-5B akan sangat mirip dengan Matahari terlihat dari Saturnus (Saturnus pada orbit matahari 29 tahun). Dan KOI-5C akan terlihat seperti bintang yang sangat terang. Yang menarik, orbit KOI-5Ab tidak sejajar dengan KOI-5B. (Baca juga: Patung Kuno dengan Hiasan Kepala Mirip Star Wars Ditemukan di Meksiko)
"Kami masih memiliki banyak pertanyaan tentang bagaimana dan kapan planet dapat terbentuk dalam sistem bintang ganda dan bagaimana sifatnya dibandingkan dengan planet dalam sistem bintang tunggal," kata Ciardi.
Dengan mempelajari hal tersebut, Ciardi berharap para astronom bisa menambah pengetahuan mengenai bagaimana alam semesta membuat sebuah planet.
Tata surya tempat ditemukannya planet itu diberi nama KOI-5 terletak di konstelasi Cygnus. Penangkapan fenomena aneh itu sudah dilakukan sejak satu dekade lalu melalui teleskop luar angkasa pemburu planet bernama Kepler. (Baca: Mengapa Buaya Minim Berevolusi Sejak Zaman Dinosaurus)
Sedangkan dan exoplaet di dalamnya dan exoplanet di dalamnya telah dikonfirmasi lebih dari satu dekade setelah pertama kali terdeteksi oleh teleskop luar angkasa pemburu planet Kepler.
Faktanya, planet tersebut - sekarang dikenal sebagai KOI-5Ab - adalah kandidat pendeteksi exoplanet kedua yang dibuat oleh Kepler ketika mulai beroperasi pada tahun 2009. Tapi planet itu gagal. "KOI-5Ab ditinggalkan karena rumit, dan kami memiliki ribuan objek untuk diteliti," kata astronom David Ciardi dari Institut Sains Exoplanet NASA.
Ciardi dan timnya mulai bekerja, menganalisis ulang semua data sebelumnya. Sebagai bukti yang sangat bagus atas kemampuan teleskop terbaru. Memang ada planet ekstrasurya di orbit sekitar KOI-5A, dengan sudut miring ke setidaknya salah satu bintang.
"Kami tidak tahu banyak planet yang ada di sistem bintang tiga, dan yang ini sangat istimewa karena orbitnya miring," kata Ciardi. (Baca juga: Gorila di Kebun Binatang San Diego Tertular Virus Corona)
Planet KOI-5Ab memiliki ukuran sekitar 7 kali ukuran Bumi, pada orbit lima hari yang sangat dekat di sekitar KOI-5A. Untuk planet KOI-5A dan KOI-5B, keduanya memiliki massa yang sama dengan Matahari, membentuk biner yang relatif dekat, dengan periode orbit sekitar 30 tahun.
Bintang ketiga, KOI-5C, mengorbit biner pada jarak yang jauh lebih besar, dengan periode sekitar 400 tahun - sedikit lebih besar dari orbit Pluto selama 248 tahun.
Jadi, jika mampu berdiri di atas KOI-5Ab, KOI-5A akan mendominasi langit. KOI-5B akan sangat mirip dengan Matahari terlihat dari Saturnus (Saturnus pada orbit matahari 29 tahun). Dan KOI-5C akan terlihat seperti bintang yang sangat terang. Yang menarik, orbit KOI-5Ab tidak sejajar dengan KOI-5B. (Baca juga: Patung Kuno dengan Hiasan Kepala Mirip Star Wars Ditemukan di Meksiko)
"Kami masih memiliki banyak pertanyaan tentang bagaimana dan kapan planet dapat terbentuk dalam sistem bintang ganda dan bagaimana sifatnya dibandingkan dengan planet dalam sistem bintang tunggal," kata Ciardi.
Dengan mempelajari hal tersebut, Ciardi berharap para astronom bisa menambah pengetahuan mengenai bagaimana alam semesta membuat sebuah planet.
(ysw)