Siap-Siap Terkejut! Ini Jawaban WHO Terkait Pasien Nol Covid-19
loading...
A
A
A
BEIJING - Misteri keberadaan seorang ilmuwan di laboratorium rahasia di Wuhan yang diyakini telah menjadi "pasien nol" atau pasien pertama Covid-19 di dunia masih belum diketahui kerberadaan usai melakukan pencarian berbulan-bulan. BACA JUGA - Perburuan 'Huang Yanling' Ilmuwan dan Pasien Covid-19 Pertama di Dunia
Seorang ilmuwan China di laboratorium rahasia di Wuhan, Huang Yanling, "pasien nol" awalnya dinyatakan baik-baik saja oleh pemerintah China.Hal Ini memicu desas-desus bahwa dia "dihilangkan" oleh China, dan dikremasi setelah meninggal karena virus.
Kepala teknis WHO untuk penyakit Maria Van Kerkhove tidak menyebut nama Yanling, tetapi mengakui bahwa pasien pertama mungkin tidak akan pernah ditemukan.
āKita perlu berhati-hati tentang penggunaan frase pasien nol, yang diindikasikan oleh banyak orang sebagai kasus awal pertama. Kami mungkin tidak pernah menemukan siapa pasien nol itu. Yang perlu kami lakukan adalah mengikuti sains dan mengikuti studi,'' tutur Maria seperti dilansir Daily Senin 19/1/2021
Klaim tersebut menciptakan hubungan antara pandemi dan Institut Virologi Wuhan yang sengaja membuat penyakit dari hewan kelelawar zoonosis - dan memicu kekhawatiran virus itu secara tidak sengaja bocor selama percobaan.
Keengganan China untuk mencari Huang telah memicu teori bahwa dia sudah mati atau ditahan oleh negara untuk menutupi peran institut dalam pandemi tersebut tulis laporan Mail on Sunday.
Departemen Luar Negeri AS percaya dia adalah orang pertama dari beberapa yang bekerja di lembaga kontroversial yang jatuh sakit pada musim gugur 2019 - beberapa bulan sebelum secara resmi diakui.
Sementara Pejabat negara di Beijing dengan cepat membantah laporan pada saat itu dan bersikeras bahwa Huang aman dan sehat.
Dan di tengah spekulasi tentang keberadaannya, atasannya menyangkal dia tengah menyelesaikan studinya di bagian lain China.
Sebuah posting yang dikatakan berasal dari ilmuwan tersebut kemudian muncul di layanan pesan WeChat yang memberi tahu rekan-rekannya bahwa dia masih hidup dan mengklaim bahwa laporan itu salah.
Bunyinya: "Kepada guru dan sesama siswa, berapa lama saya tidak berbicara. Saya Huang Yanling, masih hidup. Jika Anda menerima email apa pun [terkait rumor Covid], tolong katakan itu tidak benar."
Sejak saat itu Huang tampaknya menghilang dari media sosial dan setiap penyebutannya tampaknya menghilang dari situs web institut tersebut.
Seorang ilmuwan China di laboratorium rahasia di Wuhan, Huang Yanling, "pasien nol" awalnya dinyatakan baik-baik saja oleh pemerintah China.Hal Ini memicu desas-desus bahwa dia "dihilangkan" oleh China, dan dikremasi setelah meninggal karena virus.
Kepala teknis WHO untuk penyakit Maria Van Kerkhove tidak menyebut nama Yanling, tetapi mengakui bahwa pasien pertama mungkin tidak akan pernah ditemukan.
āKita perlu berhati-hati tentang penggunaan frase pasien nol, yang diindikasikan oleh banyak orang sebagai kasus awal pertama. Kami mungkin tidak pernah menemukan siapa pasien nol itu. Yang perlu kami lakukan adalah mengikuti sains dan mengikuti studi,'' tutur Maria seperti dilansir Daily Senin 19/1/2021
Klaim tersebut menciptakan hubungan antara pandemi dan Institut Virologi Wuhan yang sengaja membuat penyakit dari hewan kelelawar zoonosis - dan memicu kekhawatiran virus itu secara tidak sengaja bocor selama percobaan.
Keengganan China untuk mencari Huang telah memicu teori bahwa dia sudah mati atau ditahan oleh negara untuk menutupi peran institut dalam pandemi tersebut tulis laporan Mail on Sunday.
Departemen Luar Negeri AS percaya dia adalah orang pertama dari beberapa yang bekerja di lembaga kontroversial yang jatuh sakit pada musim gugur 2019 - beberapa bulan sebelum secara resmi diakui.
Sementara Pejabat negara di Beijing dengan cepat membantah laporan pada saat itu dan bersikeras bahwa Huang aman dan sehat.
Dan di tengah spekulasi tentang keberadaannya, atasannya menyangkal dia tengah menyelesaikan studinya di bagian lain China.
Sebuah posting yang dikatakan berasal dari ilmuwan tersebut kemudian muncul di layanan pesan WeChat yang memberi tahu rekan-rekannya bahwa dia masih hidup dan mengklaim bahwa laporan itu salah.
Bunyinya: "Kepada guru dan sesama siswa, berapa lama saya tidak berbicara. Saya Huang Yanling, masih hidup. Jika Anda menerima email apa pun [terkait rumor Covid], tolong katakan itu tidak benar."
Sejak saat itu Huang tampaknya menghilang dari media sosial dan setiap penyebutannya tampaknya menghilang dari situs web institut tersebut.
(wbs)