Elon Musk Gelar Sayembara Berhadiah Rp1,4 Triliun, Tertarik?
loading...
Elon Musk akan memberikan hadiah USD100 juta atau sekitar Rp1,4 triliun bagi yang bisa menciptakan teknologi penangkapan karbon terbaik. Foto/Ist
A
A
A
CALIFORNIA - CEO Tesla dan SpaceX , Elon Musk , menggelar sayembara untuk mendorong terciptanya teknologi penangkapan karbon yang lebih inovatif.
"Saya akan berikan hadiah USD100 juta (Rp1,4 triliun) untuk teknologi penangkapan karbon terbaik," kata Musk, dalam cuitannya, dikutip dari Business Insider, Jumat (22/1/2021).
Musk, yang secara singkat menggeser CEO Amazon, Jeff Bezos, sebagai orang terkaya di dunia, sebelum turunnya harga saham Tesla yang membuatnya lengser kembali, sempat bertanya kepada warganet di Twitter tentang cara terbaik membagikan uang.
"Umpan balik yang kritis selalu sangat dihargai. Sebaik cara mendonasikan uang yang bisa membuat perubahan (jauh lebih sulit dari yang dilihat)," tulis Musk awal bulan ini.
Sebelumnya, pada 2012 lalu, Musk telah menandatangani Giving Pledge, sebuah inisiatif yang diluncurkan oleh Bill Gates dan Warren Buffet, untuk menyumbangkan setengah kekayaan selama masa hidupnya.
Dana tersebut disumbangkan untuk kepentingan pendidikan sains dan teknik, penelitian energi terbarukan, penelitian pediatrik, dan penelitan eksplorasi luar angkasa. Namun, menurut laporan Forbes, sejauh ini Musk baru menyumbang USD100 juta, bahkan kurang dari 1% dari kekayaan bersihnya.
Meski begitu, sayembara penangkapan karbon yang diinisiasi Musk bisa mengarah pada kepedulian memerangi perubahan iklim, terutama di bawah kepemimpinan Joe Biden, Presiden Amerika Serikat yang baru.
Sebuah studi yang diterbitkan Scientific Reports pada November lalu, menyimpulkan bahwa perusahaan dan pemerintah sangat perlu untuk mulai mengembangkan teknologi untuk menghilangkan gas rumah kaca skala besar dari atmosfer, sebuah proses yang dikenal sebagai penangkapan dan penyimpanan karbon (CCS).
Baca Juga
"Saya akan berikan hadiah USD100 juta (Rp1,4 triliun) untuk teknologi penangkapan karbon terbaik," kata Musk, dalam cuitannya, dikutip dari Business Insider, Jumat (22/1/2021).
Musk, yang secara singkat menggeser CEO Amazon, Jeff Bezos, sebagai orang terkaya di dunia, sebelum turunnya harga saham Tesla yang membuatnya lengser kembali, sempat bertanya kepada warganet di Twitter tentang cara terbaik membagikan uang.
"Umpan balik yang kritis selalu sangat dihargai. Sebaik cara mendonasikan uang yang bisa membuat perubahan (jauh lebih sulit dari yang dilihat)," tulis Musk awal bulan ini.
Sebelumnya, pada 2012 lalu, Musk telah menandatangani Giving Pledge, sebuah inisiatif yang diluncurkan oleh Bill Gates dan Warren Buffet, untuk menyumbangkan setengah kekayaan selama masa hidupnya.
Dana tersebut disumbangkan untuk kepentingan pendidikan sains dan teknik, penelitian energi terbarukan, penelitian pediatrik, dan penelitan eksplorasi luar angkasa. Namun, menurut laporan Forbes, sejauh ini Musk baru menyumbang USD100 juta, bahkan kurang dari 1% dari kekayaan bersihnya.
Meski begitu, sayembara penangkapan karbon yang diinisiasi Musk bisa mengarah pada kepedulian memerangi perubahan iklim, terutama di bawah kepemimpinan Joe Biden, Presiden Amerika Serikat yang baru.
Sebuah studi yang diterbitkan Scientific Reports pada November lalu, menyimpulkan bahwa perusahaan dan pemerintah sangat perlu untuk mulai mengembangkan teknologi untuk menghilangkan gas rumah kaca skala besar dari atmosfer, sebuah proses yang dikenal sebagai penangkapan dan penyimpanan karbon (CCS).
(iqb)
Explore More