COVID-19 Paksa Pilot Kehilangan Ketrampilan Akibat Lama Tak Terbang?
loading...
A
A
A
NEW YORK - Laporan NASA yang menggungkapkan bahwa pesawat dan Pilot lama menganggur justru akan menjadi bahaya pagi penerbangan. Tak ada aktvitas penerbangan akan justru Pilot akan kehilangan ketrampilan saat menerbangkan pesawat.
Dalam satu laporan, seorang pilot secara tidak sengaja menekan tombol untuk melepaskan autopilot dan petugas pertama pada penerbangan yang berbeda membuat tebing curam yang tidak biasa setelah salah membaca instrumen di kokpit.
Beberapa potensi bahaya yang muncul bisa disebabkan oleh pilot rustiness (kehilangan keterampilan menerbangkan pesawat karena jarang terbang), kesalahan perawatan, hingga serangga yang menyumbat sensor-sensor penting di pesawat.
Data yang disampaikan oleh International Air Transport Association (IATA) menunjukkan bahwa jumlah upaya pendaratan yang tidak stabil (unstabilised approach) di suatu bandara, meningkat drastis pada tahun ini. Hal itu bisa menyebabkan hard landing, atau pesawat tergelincir keluar landasan (overshoot) atau bahkan kecelakaan.
Richard G McSpadden Jr, wakil presiden senior dari lembaga keamanan udara Asosiasi Pemilik dan Pilot Pesawat mengatakan penerbangan reguler membantu memastikan keselamatan di udara. Dia berkata: "Kunci untuk terbang dengan aman adalah frekuensi. Kamu tidak setajam jika kamu tidak terbang untuk beberapa saat." tuturnya seperti dilansir dari Daily
Petugas yang lupa menjalankan mekanisme anti-icing mengatakan dalam sebuah laporan: "Karena saya tidak terbang dalam beberapa bulan, saya berkarat. Saya merasa ingatan saya cukup kuat, tetapi pada kenyataannya saya harus mengambil waktu. untuk meninjau prosedur operasi standar. "
Dalam satu insiden, sebuah jet penumpang Airbus 330 mencoba mendarat di Bandara Internasional Kualanamu di Indonesia berbelok dari landasan pacu dan menuju tanah yang berdekatan
Dalam satu laporan, seorang pilot secara tidak sengaja menekan tombol untuk melepaskan autopilot dan petugas pertama pada penerbangan yang berbeda membuat tebing curam yang tidak biasa setelah salah membaca instrumen di kokpit.
Beberapa potensi bahaya yang muncul bisa disebabkan oleh pilot rustiness (kehilangan keterampilan menerbangkan pesawat karena jarang terbang), kesalahan perawatan, hingga serangga yang menyumbat sensor-sensor penting di pesawat.
Data yang disampaikan oleh International Air Transport Association (IATA) menunjukkan bahwa jumlah upaya pendaratan yang tidak stabil (unstabilised approach) di suatu bandara, meningkat drastis pada tahun ini. Hal itu bisa menyebabkan hard landing, atau pesawat tergelincir keluar landasan (overshoot) atau bahkan kecelakaan.
Richard G McSpadden Jr, wakil presiden senior dari lembaga keamanan udara Asosiasi Pemilik dan Pilot Pesawat mengatakan penerbangan reguler membantu memastikan keselamatan di udara. Dia berkata: "Kunci untuk terbang dengan aman adalah frekuensi. Kamu tidak setajam jika kamu tidak terbang untuk beberapa saat." tuturnya seperti dilansir dari Daily
Petugas yang lupa menjalankan mekanisme anti-icing mengatakan dalam sebuah laporan: "Karena saya tidak terbang dalam beberapa bulan, saya berkarat. Saya merasa ingatan saya cukup kuat, tetapi pada kenyataannya saya harus mengambil waktu. untuk meninjau prosedur operasi standar. "
Dalam satu insiden, sebuah jet penumpang Airbus 330 mencoba mendarat di Bandara Internasional Kualanamu di Indonesia berbelok dari landasan pacu dan menuju tanah yang berdekatan
(wbs)