Krim Pelembab Berusia 2.700 Tahun Ditemukan di Pemakaman China Kuno

Kamis, 11 Februari 2021 - 17:27 WIB
loading...
Krim Pelembab Berusia 2.700 Tahun Ditemukan di Pemakaman China Kuno
Penemuan yang dianggap sebagai bukti paling awal dari produk krim kosmetik di China, dirinci dalam makalah yang diterbitkan di Archaeometry. Foto/Dr Bin Han/Universitas Sains China
A A A
BEIJING - Tidak hanya perempuan, manusia kuno yang hidup sekitar 2.700 tahun yang lalu ternyata juga suka melakukan perawatan tubuh. Ini dibuktikan dengan temuan guci perunggu berisi krim dari lemak hewani yang disebut 'susu bulan' di pemakaman China kuno.

Penemuan yang dianggap sebagai bukti paling awal dari produk krim kosmetik di China, dirinci dalam makalah yang diterbitkan di Archaeometry. Sebuah tim arkeolog sedang menggali Situs Liujiawa di Provinsi Shaanxi. Daerah ini milik Negara Bagian Rui dengan sedikit catatan sejarah antara tahun 700 dan 640 SM. (Baca: Punya Lidah Emas, Mumi Mesir Ini Dipercaya Bisa Bicara dengan Dewa)

Dilansir IFL Science, para arkeolog menemukan sebuah makam milik seorang laki-laki anggota aristokrasi, yang diidentifikasi dengan satu set senjata perunggu penguburan. Di dekat kepala peti mati, mereka menemukan toples perunggu yang "sangat indah".

Guci jenis ini sering ditemukan di makam orang-orang berpangkat tinggi seperti bangsawan. Ini menunjukkan bahwa krim ini adalah produk kelas atas. Ditemukan tertutup rapat, setelah dibuka didalamnya terdapat sekitar 6 gram gumpalan putih kekuningan. Analisis awal menunjukkan bahwa gumpalan tersebut terbuat dari campuran karbonat dan lipid.

Krim Pelembab Berusia 2.700 Tahun Ditemukan di Pemakaman China Kuno


Analisis lebih lanjut menegaskan bahwa karbonat tersebut adalah monohidrokalsit. Suatu bentuk kalsium karbonat yang dapat bersumber dari speleothems gua batu kapur. Zat putih krem ini disebut "moonmilk". Arkeolog berteori bahwa keberadaan krim itu mungkin memiliki kaitan dengan "Sekte Gua Sekolah Tao". (Baca juga: NASA Merekam Pemandangan Menakjubkan Sungai Emas di Amazon Peru)

Selain itu diketahui, kalsium karbonat bagus dalam menyerap keringat dan minyak yang dapat memberikan efek melembabkan kulit . Berdasarkan faktor-faktor ini, mungkin susu bulan digunakan baik untuk kosmetik maupun sifat mistiknya.

Tutup wadah yang tertutup membantu mengawetkan lemak hewani di dalam krim. Para peneliti menganalisis lemak, dan rasio asam palmitat dan asam stearat menunjukkan bahwa itu berasal dari hewan pemamah biak seperti sapi.

Para peneliti berteori bahwa sapi-sapi ini dijinakkan, dibesarkan di kandang dengan pola makan millet yang ketat, karena kondisi daerah tersebut mendukung budidaya millet. Ini sangat berguna untuk memahami pertanian di Negara Bagian Rui. Lemak hewani kemungkinan besar digunakan untuk membuat susu bulan menjadi formula krim dan untuk sifat pelembabnya.

Penemuan ini merupakan terobosan besar dalam memahami industri kosmetik awal di China, sekaligus jadi bukti awal penggunaan lemak sapi dalam kosmetik China kuno. (Baca juga: Dianggap Mitos, Arkeolog Temukan Bukti Prajurit Wanita Amazon Benar-benar Ada)

Penggunaan kosmetik diketahui telah dimulai pada periode pra-Qin (pra-221 SM), tetapi ini hanya didukung oleh deskripsi historis daripada analisis produk yang sebenarnya. Guci krim kulit ini mendukung teori bahwa penggunaan kosmetik berpotensi muncul pada periode Musim Semi dan Musim Gugur dalam sejarah Tiongkok (771 hingga 476 SM).

Fakta bahwa krim ini ditemukan di makam seseorang laki-laki adalah penting, karena wanita adalah yang paling banyak digambarkan menggunakan kosmetik. Bukti paling awal kedua dari pria yang menggunakan kosmetik di China berasal dari antara 220 dan 280 M - 1.000 tahun kemudian.
(ysw)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1489 seconds (0.1#10.140)