Asteroid Apophis Melintas lagi 2068, Bakal Tabrakan dengan Bumi?
loading...
A
A
A
CALIFORNIA - Sebuah asteroid dengan julukan 'Dewa Kekacauan' mendekat ke Bumi pada Jumat (5/3) malam. Asteroid ini bernama 99942 Apophis.
Asteroid ini yang cukup terkenal namanya di kalangan astronom karena berpotensi menabrak Bumi pada tahun 2068.
Apophis merupakan asteroid raksasa dengan diameter sekitar 350 meter yang pertama kali ditemukan pada 2004 silam.
Dalam rute-nya kali ini, Apophis akan mendekati Bumi dengan jarak 16,9 juta km. Jarak yang cukup besar ke Bumi, setara dengan 44 kali jarak Bumi ke Bulan. Jadi kehadiran Apophis kali ini tidak perlu dikhawatirkan.
Apophis tidak akan terlihat hanya dengan mata telanjang. Untuk bisa mengamati momen melintasnya Apophis dibutuhkan teleskop.
Momen ini akan dimanfaatkan oleh astronom memantau pergeraknnya. Pasalnya, momen ini akan menjadi kesempatan terakhir bagi astronom untuk mempelajari asteroid raksasa ini sebelum batu angkasa ini semakin mendekat dalam beberapa tahun ke depan.
Asteroid ini baru akan mendekat lagi ke Bumi pada hari Jumat 13 April 2029 dalam jarak 31.000 kilometer dari Bumi. Dalam waktu ini, Aphopis akan bisa dilihat dengan mata telanjang.
Para astronom mengatakan tidak ada kemungkinan Apophis akan menabrak planet kita pada tahun 2029, atau pada tahun 2036 ketika asteroid dijadwalkan untuk mendekat lagi.
Namun tidak saat tahun 2068. Para peneliti memperkirakan adanya potensi tabrakan asteroid Apophis dengan Bumi di tahun tersebut.
Namun peluangnya bervariasi, mulai dari 1 banding 150.000 hingga 1 banding 530.000. Itu memang peluang yang sangat tipis, tapi tetap ada kemungkinan itu terjadi.
Tabrakan dengan objek selebar 350 meter ini akan sangat menghasilkan kehancuran. Paling tidak akan terjadi ledakan selebar tiga lapangan sepak bola.
Untuk skala bisa dibayangkan 3.800 bom atom mirip Hiroshima meledak pada saat yang bersamaan. Peristiwa seperti itu akan mengakibatkan kehancuran lokal dan global, termasuk dampak permulaan musim dingin.
Tabrakan sebesar ini jarang terjadi tetapi diperkirakan terjadi sekitar sekali setiap 80.000 tahun.
Sebagai perbandingan, asteroid berukuran serupa dengan yang menyebabkan kepunahan semua dinosaurus non-unggas diperkira kan terjadi sekali setiap 250 juta hingga 730 juta tahun.
Dikenal sebagai penabrak Chicxulub, asteroid pembunuh dino berukuran lebih dari 16 km lebarnya, dan menabrak semenanjung Yucatan sekitar 66 juta tahun yang lalu.
Asteroid ini yang cukup terkenal namanya di kalangan astronom karena berpotensi menabrak Bumi pada tahun 2068.
Apophis merupakan asteroid raksasa dengan diameter sekitar 350 meter yang pertama kali ditemukan pada 2004 silam.
Dalam rute-nya kali ini, Apophis akan mendekati Bumi dengan jarak 16,9 juta km. Jarak yang cukup besar ke Bumi, setara dengan 44 kali jarak Bumi ke Bulan. Jadi kehadiran Apophis kali ini tidak perlu dikhawatirkan.
Apophis tidak akan terlihat hanya dengan mata telanjang. Untuk bisa mengamati momen melintasnya Apophis dibutuhkan teleskop.
Momen ini akan dimanfaatkan oleh astronom memantau pergeraknnya. Pasalnya, momen ini akan menjadi kesempatan terakhir bagi astronom untuk mempelajari asteroid raksasa ini sebelum batu angkasa ini semakin mendekat dalam beberapa tahun ke depan.
Asteroid ini baru akan mendekat lagi ke Bumi pada hari Jumat 13 April 2029 dalam jarak 31.000 kilometer dari Bumi. Dalam waktu ini, Aphopis akan bisa dilihat dengan mata telanjang.
Para astronom mengatakan tidak ada kemungkinan Apophis akan menabrak planet kita pada tahun 2029, atau pada tahun 2036 ketika asteroid dijadwalkan untuk mendekat lagi.
Namun tidak saat tahun 2068. Para peneliti memperkirakan adanya potensi tabrakan asteroid Apophis dengan Bumi di tahun tersebut.
Namun peluangnya bervariasi, mulai dari 1 banding 150.000 hingga 1 banding 530.000. Itu memang peluang yang sangat tipis, tapi tetap ada kemungkinan itu terjadi.
Tabrakan dengan objek selebar 350 meter ini akan sangat menghasilkan kehancuran. Paling tidak akan terjadi ledakan selebar tiga lapangan sepak bola.
Untuk skala bisa dibayangkan 3.800 bom atom mirip Hiroshima meledak pada saat yang bersamaan. Peristiwa seperti itu akan mengakibatkan kehancuran lokal dan global, termasuk dampak permulaan musim dingin.
Tabrakan sebesar ini jarang terjadi tetapi diperkirakan terjadi sekitar sekali setiap 80.000 tahun.
Sebagai perbandingan, asteroid berukuran serupa dengan yang menyebabkan kepunahan semua dinosaurus non-unggas diperkira kan terjadi sekali setiap 250 juta hingga 730 juta tahun.
Dikenal sebagai penabrak Chicxulub, asteroid pembunuh dino berukuran lebih dari 16 km lebarnya, dan menabrak semenanjung Yucatan sekitar 66 juta tahun yang lalu.
(dan)