Pakai Teknik Ini, Kelahiran Bayi Kembar di Dunia Meningkat Pesat
loading...
A
A
A
LONDON - Penelitian global yang dilakukan terhadap kelahiran bayi kembar di dunia diketahui terjadi peningkatan yang tinggi dalam tiga dekade belakangan ini. Peningkatan ini tak lepas dari meningkatnya penggunaan teknik in vitro fertilisation (IVF) atau bayi tabung di sejumlah negara.
Dengan sekitar 1,6 juta bayi kembar lahir setiap tahun di seluruh dunia, tingkat kelahiran kembar global telah meningkat dalam 30 tahun terakhir. Pada sekitar tahun 1980-an, tingkat kelahiran bayi kembar hanya 9 dari 1.000 kelahiran dan kini menjadi 12 per 1.000. (Baca: Belasan Lubang besar Muncul, Penduduk Takut Ditelan Bumi)
Christiaan Monden, seorang profesor di Universitas Oxford Inggris mengatakan, kelahiran kembar dengan bantuan IVF ini terutama terjadi wilayah berpenghasilan tinggi seperti Eropa dan Amerika Utara di mana sekarang ada pengobatan kehamilan untuk melahirkan anak kembar.
“Ini sepertinya ini menjadi kelahiran kembar yang tertinggi sepanjang masa. Jumlahnya relatif dan absolut kembar di dunia lebih tinggi daripada yang pernah mereka alami sejak pertengahan abad kedua puluh," kata Monden seperti dikutip Reuters , Sabtu (13/3/2021).
Tim peneliti Monden, yang temuannya dipublikasikan pada hari Jumat di jurnal Human Reproduction, menganalisis data tentang tingkat kelahiran kembar untuk 165 negara antara 2010 dan 2015 dan untuk 112 negara selama periode 1980 hingga 1985. (Baca juga: Bumi Makin Sekarat, Sampah Masker Capai 3 Juta Permenit)
Mereka menemukan peningkatan 71% dalam kelahiran kembar di Amerika Utara, serta peningkatan yang signifikan di banyak negara Eropa dan di Asia. Untuk Asia secara keseluruhan, ada peningkatan 32%, dan hanya tujuh negara yang mengalami penurunan lebih dari 10% dalam tingkat kelahiran kembar selama masa studi.
Para peneliti mencatat bahwa tingkat kembar identik hampir tidak berubah, stabil pada sekitar 4 per 1.000 kelahiran di seluruh dunia. Ini berarti sebagian besar peningkatan kelahiran kembar disebabkan oleh tingginya jumlah kembar non-identik.
Monden mengatakan, kembar non identik terutama terjadi di Afrika yang kemungkinan disebabkan oleh perbedaan genetik antara Afrika dengan populasi lain. “Kebanyakan anak kembar yang ditemui di Jepang adalah kembar identik. Sementara kebanyakan kembar yang ditemui di Afrika tidak identik - dan kami pikir itu karena genetik,” katanya. (Baca juga: Perubahan Iklim, Musim Panas Akan Panjang Jadi 6 Bulan di Tahun 2100)
Sementara faktor-faktor seperti wanita memilih untuk memulai program bayi tabung mungkin berperan dalam peningkatan kelahiran bayi kembar. "Teknik reproduksi yang dibantu secara medis yang dimulai pada tahun 1970-an ini adalah pendorong utama," kata Monden.
Perawatan kesuburan seperti itu awalnya tersedia di wilayah yang lebih kaya, tetapi menyebar ke negara berkembang di Asia dan Amerika Latin pada 1980-an dan 1990-an. Kemudian mencapai bagian yang relatif lebih kaya di Asia Selatan dan Afrika setelah tahun 2000.
Dengan sekitar 1,6 juta bayi kembar lahir setiap tahun di seluruh dunia, tingkat kelahiran kembar global telah meningkat dalam 30 tahun terakhir. Pada sekitar tahun 1980-an, tingkat kelahiran bayi kembar hanya 9 dari 1.000 kelahiran dan kini menjadi 12 per 1.000. (Baca: Belasan Lubang besar Muncul, Penduduk Takut Ditelan Bumi)
Christiaan Monden, seorang profesor di Universitas Oxford Inggris mengatakan, kelahiran kembar dengan bantuan IVF ini terutama terjadi wilayah berpenghasilan tinggi seperti Eropa dan Amerika Utara di mana sekarang ada pengobatan kehamilan untuk melahirkan anak kembar.
“Ini sepertinya ini menjadi kelahiran kembar yang tertinggi sepanjang masa. Jumlahnya relatif dan absolut kembar di dunia lebih tinggi daripada yang pernah mereka alami sejak pertengahan abad kedua puluh," kata Monden seperti dikutip Reuters , Sabtu (13/3/2021).
Tim peneliti Monden, yang temuannya dipublikasikan pada hari Jumat di jurnal Human Reproduction, menganalisis data tentang tingkat kelahiran kembar untuk 165 negara antara 2010 dan 2015 dan untuk 112 negara selama periode 1980 hingga 1985. (Baca juga: Bumi Makin Sekarat, Sampah Masker Capai 3 Juta Permenit)
Mereka menemukan peningkatan 71% dalam kelahiran kembar di Amerika Utara, serta peningkatan yang signifikan di banyak negara Eropa dan di Asia. Untuk Asia secara keseluruhan, ada peningkatan 32%, dan hanya tujuh negara yang mengalami penurunan lebih dari 10% dalam tingkat kelahiran kembar selama masa studi.
Para peneliti mencatat bahwa tingkat kembar identik hampir tidak berubah, stabil pada sekitar 4 per 1.000 kelahiran di seluruh dunia. Ini berarti sebagian besar peningkatan kelahiran kembar disebabkan oleh tingginya jumlah kembar non-identik.
Monden mengatakan, kembar non identik terutama terjadi di Afrika yang kemungkinan disebabkan oleh perbedaan genetik antara Afrika dengan populasi lain. “Kebanyakan anak kembar yang ditemui di Jepang adalah kembar identik. Sementara kebanyakan kembar yang ditemui di Afrika tidak identik - dan kami pikir itu karena genetik,” katanya. (Baca juga: Perubahan Iklim, Musim Panas Akan Panjang Jadi 6 Bulan di Tahun 2100)
Sementara faktor-faktor seperti wanita memilih untuk memulai program bayi tabung mungkin berperan dalam peningkatan kelahiran bayi kembar. "Teknik reproduksi yang dibantu secara medis yang dimulai pada tahun 1970-an ini adalah pendorong utama," kata Monden.
Perawatan kesuburan seperti itu awalnya tersedia di wilayah yang lebih kaya, tetapi menyebar ke negara berkembang di Asia dan Amerika Latin pada 1980-an dan 1990-an. Kemudian mencapai bagian yang relatif lebih kaya di Asia Selatan dan Afrika setelah tahun 2000.
(ysw)