Pilih Bulan untuk Menyimpan 6,7 Juta DNA Spesies Bumi, Ini Penjelasan Ilmuwan

Selasa, 16 Maret 2021 - 16:15 WIB
loading...
Pilih Bulan untuk Menyimpan...
Foto/Jekan Thanga
A A A
JAKARTA - Untuk mengantisipasi kiamat di Bumi, Ilmuwan berencana membangun bahtera di Bulan yang akan menyimpan DNA 6,7 juta spesies Bumi. Bulan dipilih karena paling dekat jaraknya dengan Bumi dan alasan lainnya.

Kepala Laboratorium Eksplorasi Robot Antariksa dan Terestrial (SpaceTREx) di Universitas Arizona, Jekan Thanga mengatakan, Bulan adalah pilihan yang jelas untuk bahtera di luar Bumi karena satu alasan utama. (Baca: Lestarikan Manusia, Ilmuwan Ingin Kirim 6,7 Juta Sperma dan Sel Telur ke Bulan)

Ilmuwan mempertimbangkan, hanya dibutuhkan perjalanan empat hari dari Bumi yang berarti mengangkut sampel jauh lebih mudah daripada membawanya ke Mars. "Membangun bahtera di orbit di sekitar Bumi juga tidak cukup aman karena ketidakstabilan orbit," kata Thanga kepada Live Science.

Namun, manfaat lain dari membangun bahtera di bulan adalah bahtera dapat disembunyikan dengan aman di dalam tabung lava. Gua-gua dan terowongan berlubang di bawah permukaan ini terbentuk selama bulan masih bayi yang berapi-api, dan tetap tak tersentuh sejak saat itu.

Tabung lava akan melindungi bahtera dari serangan meteor dan radiasi yang merusak DNA. Tabung lava juga telah disarankan sebagai tempat yang sangat baik untuk membangun kota di bulan bagi peradaban manusia di Bulan. (Baca juga: Fakta Temuan Gunung Emas di Kongo, Sungai Eufurat dan Akhir Zaman)

"Kecuali jika ada hantaman langsung dari meteor atau serangan nuklir, bahtera itu akan baik-baik saja," kata Thanga. "Dan mungkin ada sebanyak 200 tabung lava yang cocok untuk bahtera itu."

Thanga mengusulkan untuk memetakan tabung ini terlebih dahulu menggunakan robot yang dirancang khusus yang mampu menjelajahi gua dan terowongan secara mandiri. Robot SphereX hipotetis akan menyerupai "pokeball" besar dengan setengah bagian atas abu-abu metalik gelap dan bagian bawah perunggu.

Robot SphereX akan mampu melompat-lompat di bulan dengan gravitasi rendah dan memetakan tabung menggunakan kamera dan LIDAR - metode penginderaan jauh yang menggunakan cahaya dalam bentuk laser berdenyut untuk mengukur jarak. (Baca juga: Warning Bagi Penduduk Bumi, Jumlah Asteroid yang Mengancam Bertambah Ribuan)

Setelah robot mengidentifikasi tabung lava yang sesuai maka tahap konstruksi dapat dimulai.
(ysw)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1706 seconds (0.1#10.140)