Buru Partikel Terkecil di Dunia, Ilmuwan Pasang Teleskop di Danau Baikal

Kamis, 18 Maret 2021 - 19:29 WIB
loading...
Buru Partikel Terkecil di Dunia, Ilmuwan Pasang Teleskop di Danau Baikal
Ilmuwan Rusia mengerahkan teleskop raksasa ke dalam Danau Baikal di Siberia selatan yang beku untuk mencari partikel terkecil di dunia. Foto/Alexei Kushnirenko/TASS
A A A
SIBERIA - Ilmuwan Rusia mengerahkan teleskop raksasa ke dalam Danau Baikal di Siberia selatan yang beku untuk mencari partikel terkecil yang diketahui di alam semesta. Teleskop Baikal-GVD, dirancang untuk mencari neutrino, yang merupakan partikel subatom yang hampir tidak bermassa tanpa muatan listrik.

Neutrino ada di mana-mana, tetapi keberadaannya sangat sulit untuk dideteksi. Itulah sebabnya para ilmuwan mencari di bawah Danau Baikal yang kedalamannya mencapai 1,7 kilometer dan merupakan danau terdalam di Bumi. (Baca: Pakai Tehnik Ini, kelahiran Bayi Kembar di Dunia Meningkat Pesat)

Detektor Neutrino biasanya dibangun di bawah tanah untuk melindunginya dari sinar kosmik dan sumber gangguan lainnya. "Air tawar yang jernih dan lapisan es pelindung yang tebal menjadikan Danau Baikal tempat yang ideal untuk mencari neutrino," kata para peneliti kepada layanan berita AFP pada 13 Maret.

Para ilmuwan mengerahkan detektor neutrino melalui es sekitar 4 kilometer dari tepi di bagian selatan danau pada 13 Maret 2021. Kemudian menurunkan modul yang terbuat dari tali, bola kaca dan baja tahan karat hingga ke kedalaman 1.310 meter.

Bola kaca menahan apa yang disebut tabung pengganda foto, yang mendeteksi jenis cahaya tertentu yang dilepaskan ketika neutrino melewati media jernih dengan kecepatan melebihi cahaya yang bergerak melalui media yang sama. Cahaya ini disebut cahaya Cherenkov sesuai dengan nama penemunya, fisikawan Soviet Pavel Cherenkov. (Baca juga: Gulungan Alkitab Berusia 1.900 Tahun Ditemukan di Goa Horor Israel)

Para peneliti telah mencari neutrino di bawah Danau Baikal sejak 2003, tetapi teleskop yang dibawa ini adalah instrumen terbesar yang digunakan di sana. "Secara keseluruhan, string dan modul yang dikerahkan berukuran sekitar sepersepuluh mil kubik atau setengah kilometer kubik," kata Dmitry Naumov dari Joint Institute for Nuclear Research kepada AFP. Menurut konsorsium ilmiah yang mengembangkan teleskop tersebut, teleskop itu juga akan digunakan untuk mencari materi gelap dan partikel eksotis lainnya.

Baikal-GVD berukuran sekitar setengah dari ukuran detektor neutrino terbesar di Bumi, Observatorium Neutrino Kutub Selatan IceCube, yang terdiri dari jenis modul penginderaan cahaya yang sama dengan Baikal-GVD, tertanam dalam 1 km kubik Es Antartika. (Baca juga: Moderna Mulai Uji Vaksin Covid-19 Pada Bayi di AS dan Kanada)

Menurut para ilmuwan di proyek tersebut, IceCube mendeteksi sekitar 275 neutrino dari atmosfer bumi setiap hari. Ilmuwan Rusia dan kolaboratornya di Republik Ceko, Jerman, Polandia, dan Slovakia berencana untuk memperluas Baikal-GVD ke ukuran IceCube atau lebih besar di tahun-tahun mendatang.
(ysw)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1770 seconds (0.1#10.140)