Mengenang Satelit Palapa B2-P Milik RI yang Akhirnya Dijual ke Filipina

Minggu, 21 Maret 2021 - 05:29 WIB
loading...
Mengenang Satelit Palapa B2-P Milik RI yang Akhirnya Dijual ke Filipina
Hampir 10 tahun setelah Palapa B2-P diluncurkan ke orbit, Pasifik Satelit Nusantara akhirnya menjual satelit ke Mabuhay Satellite Corporation di Filipina. Foto/Ist
A A A
JAKARTA - Pada 20 Maret 1987, sejarah mencatat NASA meluncurkan satelit komunikasi Indonesia bernama Palapa B2-P . Satelit itu pada akhirnya akan menjadi satelit pertama yang dimiliki oleh Filipina .

Hampir 10 tahun setelah satelit diluncurkan ke orbit, Pasifik Satelit Nusantara -perusahaan Indonesia yang memilikinya- akhirnya memutuskan menjualnya ke Mabuhay Satellite Corporation di Filipina. Negara itu telah mencoba membangun jaringan satelitnya sendiri selama beberapa dekade.

Laman Space.com melaporkan, mereka akhirnya membeli satelit Palapa ketika Presiden Filipina, Fidel Ramos, mengatakan, dia menginginkannya tepat waktu untuk forum internasional yang diselenggarakan negara itu akhir tahun itu. Fidel Ramos berhasil, dan satelit pertama negara itu dipindahkan ke orbit baru dengan sisa waktu tiga bulan.

Mabuhay mengubah nama satelit dari Palapa menjadi Agila, yang berarti "Elang" dalam bahasa Tagalog.

Satelit Palapa Pertama
Satelit Palapa milik Indonesia pertama kali diluncurkan pada 9 Juli 1976. Satelit diberi nama Palapa A1 dan hari peluncurannya kemudian diperingati sebagai Hari Satelit Palapa.

Dikutip dari laman resmi Bakti Kominfo, nama Palapa dipilih oleh alm Presiden Soeharto, untuk mengenang kebesaran Tanah Air yang bermula dari Sumpah Palapa yang diikrarkan oleh Patih Gajahmada di masa Kerajaan Majapahit.

Melansir laman Antara, Satelit Palapa A1 diluncurkan di Cape Kennedy, Florida, Amerika Serikat melalui roket Delta 2914. Satelit yang dibuat oleh Hughes Aircraft Company itu memiliki bobot 574 kg, tinggi 3,7 meter, diameter 1,9 meter dengan antena berdiameter 1,5 meter.

Satelit Palapa A1 menggunakan teknologi yang sama yang digunakan untuk satelit Anik dan Westar milik Kanada dan Amerika. Proyek satelit ini mampu diselesaikan dalam waktu 17 bulan.

Satelit tersebut didesain untuk mengoptimalkan pancaran sinyal ke seluruh Nusantara dan beberapa negara tetangga seperti Malaysia, Singapura, Thailand dan Filipina. Satelit Palapa A1 di bawah pengawasan Perumtel yang sekarang berganti nama menjadi Telkom untuk sistem komunikasi, siaran TVRI dan Kemenkumham.
(iqb)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.2538 seconds (0.1#10.140)