Fenomena Astronomi Sepekan ke Depan, Ada Hujan Meteor Lyrid

Sabtu, 17 April 2021 - 12:00 WIB
loading...
Fenomena Astronomi Sepekan ke Depan, Ada Hujan Meteor Lyrid
Hujan meteor Lyrid akan aktif pada 16-25 April nanti. Foto/IST
A A A
JAKARTA - Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (LAPAN) merilis kalender astronomi mulai 16-22 April 2021. Sepanjang satu minggu ini, akan ada beragam peristiwa langit yang terjadi.



Apa saja? Mengutip unggahan di Instagram resminya @lapan_ri, berikut ini kalender astronomi sepekan ke depan.

1. Okultasi Mars oleh Bulan

Okultasi Mars oleh Bulan adalah fenomena astronomis ketika MArs melintas di belakang Bulan, sehingga tampak tertutupi oleh Bulan.

Hal ini dapat terjadi karena jarak Mars ke Bumi lebih jauh dibandingkan dengan jarak Bulan ke Bumi.

Secara global, Okultasi Mars oleh Ulan terjadi pada 17 April mulai pukul 16.25 WIB hingga 21.35 WIB.

2. Konjungsi Superior Merkurius

Merkurius mengalami konjungsi superior pada 19 April pukul 08.56 WIB. Konjungsi superior adalah konfigurasi yang berlaku khusus pada Merkurius dan Venus, yakni ketika Merkurius membelakangi Matahari.

Konjungsi superior ini menandai pergantian kenampakan Merkurius yang semula ketika fajar menjadi senja.

3. Konjungsi Bulan-Pollux

Puncak konjungsi Bulan-Pollux terjadi pada 20 April 2021 pukul 01.18 WIB. Akan tetapi, fenomena ini sudah dapat disaksikan sejak 19 April ketika fajar dari arah Utara-Barat Laut hingga sebelum tengah malam dari arah Barat-Barat Laut.

4. Fase Bulan Perbani Awal

Puncak fase perbani awal terjadi pada 20 April pukul 13.58 WIB. Sehingga, Bulan perbani awal ini baru dapat disaksikan ketika terbit 30 menit setelah tengah hari dari arah timur-timur laut, berkulminasi di arah utara ketika senja abhari dan kemudian terbenam di arah barat-barat laut 30 menit setelah tengah malam.

5. Konjungsi Merkurius-Venus

Merkurius akan mengalami konjungsi dengan Venus selama sepuluh hari berturut-turut sejak 21 April dan berakhir pada 30 April.



Sudut pisah Merkurius-Venus awalnya sebesar 4,02 derajat kemudian mengecil hingga mencapai 1,18 derajat ketika puncak konjungsi (25 April senja hari) dan keesokan harinya.

6. Hujan Meteor Lyrid

Hujan meteor ini berasal dari sia debu komet C/1861G1 Thatcher. Hujan meteor ini aktif sejak 16 April hingga 25 April dengan puncak hujan meteor terjadi pada 22 April 19.99 WIB sehingga dapat disaksikan sejak terbit di arah Barat Laut sekitar pukul 22.15 waktu setempat hingga fajar berakhir keesokan harinya.
(wsb)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1642 seconds (0.1#10.140)