Spesies Baru Dinosaurus Ditemukan di Gurun Atacama Chili
loading...
A
A
A
SANTIAGO - Ilmuwan telah mengidentifikasi spesies baru dinosaurus dari bagian fosil yang ditemukan di Chili utara. Sisa-sisa makhluk itu digali di gurun Atacama dekat kota Copiapó.
Para ahli mengatakan titanosaurus pemakan tumbuhan itu memiliki kepala kecil dan leher panjang, dan punggung datar yang tidak biasa.
Penelitian menunjukkan bahwa makhluk itu hidup di tempat yang dulunya merupakan lanskap subur tanaman berbunga, pakis, dan pohon palem.
Sebuah tim yang dipimpin oleh ahli geologi Chili Carlos Arevalo menemukan sisa-sisa peninggalan tersebut pada 1990-an dan melakukan penelitian pada 2000-an. Penemuan yang dipublikasikan di jurnal Cretaceous Research itu dipublikasikan pada hari Senin.
Sisa-sisa, menurut tim, termasuk bagian dari humerus, tulang paha dan iskium, dan elemen tulang belakang leher dan punggung. Mereka mewakili individu sub-dewasa kecil, dengan perkiraan panjang 6,3 m (20 kaki).
Makhluk itu adalah sauropoda, atau dinosaurus pemakan tumbuhan berleher dan berekor panjang. Fosil yang ditemukan itu berasal dari zaman Kapur Akhir, sebelum dinosaurus musnah 66 juta tahun yang lalu.
Makhluk itu diberi nama Arackar licanantay, yang berarti tulang Atacama dalam bahasa asli Kunza.
Sisa-sisa fosil itu nantinya akan dipamerkan di Museum Sejarah Alam Chili. Kepala area paleontologi museum, David Rubilar, mengatakan, penemuan ini merupakan tonggak sejarah yang relevan untuk warisan paleontologi Chili.
Ini adalah dinosaurus ketiga yang dinamai dari Chili dan titanosaurus ketiga dari sisi barat Andes di Amerika Selatan, kata tim tersebut. Pada tahun 2014, salah satu dinosaurus terbesar ditemukan di Argentina, juga seekor titanosaurus yang diperkirakan panjangnya lebih dari 37m.
Para ahli mengatakan titanosaurus pemakan tumbuhan itu memiliki kepala kecil dan leher panjang, dan punggung datar yang tidak biasa.
Penelitian menunjukkan bahwa makhluk itu hidup di tempat yang dulunya merupakan lanskap subur tanaman berbunga, pakis, dan pohon palem.
Sebuah tim yang dipimpin oleh ahli geologi Chili Carlos Arevalo menemukan sisa-sisa peninggalan tersebut pada 1990-an dan melakukan penelitian pada 2000-an. Penemuan yang dipublikasikan di jurnal Cretaceous Research itu dipublikasikan pada hari Senin.
Sisa-sisa, menurut tim, termasuk bagian dari humerus, tulang paha dan iskium, dan elemen tulang belakang leher dan punggung. Mereka mewakili individu sub-dewasa kecil, dengan perkiraan panjang 6,3 m (20 kaki).
Makhluk itu adalah sauropoda, atau dinosaurus pemakan tumbuhan berleher dan berekor panjang. Fosil yang ditemukan itu berasal dari zaman Kapur Akhir, sebelum dinosaurus musnah 66 juta tahun yang lalu.
Makhluk itu diberi nama Arackar licanantay, yang berarti tulang Atacama dalam bahasa asli Kunza.
Sisa-sisa fosil itu nantinya akan dipamerkan di Museum Sejarah Alam Chili. Kepala area paleontologi museum, David Rubilar, mengatakan, penemuan ini merupakan tonggak sejarah yang relevan untuk warisan paleontologi Chili.
Ini adalah dinosaurus ketiga yang dinamai dari Chili dan titanosaurus ketiga dari sisi barat Andes di Amerika Selatan, kata tim tersebut. Pada tahun 2014, salah satu dinosaurus terbesar ditemukan di Argentina, juga seekor titanosaurus yang diperkirakan panjangnya lebih dari 37m.
(ysw)