Ini Palung Terdalam di Bumi, Ada Kehidupan Apa Saja di Sana?
loading...
A
A
A
JAKARTA - Palung laut adalah cekungan di dasar laut yang ukurannya sempit, namun sangat dalam. Bentuk dari palung ini menjorok ke dalam seperti jurang.
Selain itu, karena sering disebut dengan jurang, tentu kedalamannya palung laut cukup fantastis. Sejauh ini pun ada banyak palung laut terdalam yang sudah tercatat.
Challenger Deep di Palung Mariana adalah titik terdalam yang diketahui di lautan Bumi. Palung Mariana menjadi palung yang paling dalam yang diketahui terletak di dasar laut sebelah timur kepulauan Mariana barat Samudra Pasifik dekat dengan Jepang dan pulau Guam, dan lokasi terdalamnya berada di kerak Bumi.
Kedalaman palung ini sulit diukur dari permukaan. Namun pada 2010, Challenger Deep dipatok pada ketinggian 10.994 meter yang diukur oleh National Oceanic and Atmospheric Administration (NOAA).
Kehidupan Seperti Apa yang ada di Palung Mariana?
Mengutip laman Live Science, Selasa (27/4/2021), ekspedisi ilmiah baru-baru ini telah menemukan kehidupan yang sangat beragam dalam kondisi laut yang paling dalam di Bumi alias Palung Mariana.
Hewan yang hidup di bagian terdalam Palung Mariana bertahan hidup dalam kegelapan total dan tekanan ekstrem, kata Natasha Gallo, seorang mahasiswa doktoral di Scripps Institution of Oceanography yang telah mempelajari rekaman video dari ekspedisi Cameron tahun 2012 silam.
Makanan di Palung Mariana sangat terbatas, karena jurang yang dalam jauh dari daratan. Daun, kelapa, dan pepohonan jarang menemukan jalan ke dasar parit, kata Gallo, dan plankton mati yang tenggelam dari permukaan harus turun ribuan kaki untuk mencapai Challenger Deep.
Sebaliknya, beberapa mikroba bergantung pada bahan kimia, seperti metana atau belerang, sementara makhluk lain melahap kehidupan laut di bagian bawah rantai makanan.
Tiga organisme paling umum di dasar Palung Mariana adalah xenophyophores, amphipoda dan teripang kecil (holothurians).
Xenophyophores bersel tunggal menyerupai amuba raksasa, dan mereka makan dengan mengelilingi dan menyerap makanan mereka.
Para ilmuwan juga telah mengidentifikasi lebih dari 200 mikroorganisme berbeda dalam lumpur yang dikumpulkan dari Challenger Deep.
Lumpur dibawa kembali ke laboratorium di lahan kering dalam tabung khusus, dan dengan susah payah disimpan dalam kondisi yang menyerupai hawa dingin dan tekanan yang tinggi.
Selama ekspedisi Cameron tahun 2012, para ilmuwan juga melihat lapisan mikroba di Sirena Deep, zona di timur Challenger Deep. Gumpalan mikroba ini memakan hidrogen dan metana yang dilepaskan oleh reaksi kimia antara air laut dan batuan.
Pada 2017, para ilmuwan melaporkan bahwa mereka telah mengumpulkan spesimen makhluk yang tidak biasa, yang dijuluki ikan siput Mariana, yang hidup di kedalaman sekitar 26.200 kaki (8.000 meter).
Hewan itu tampaknya mendominasi ekosistem ini, pergi lebih dalam dari ikan lain dan mengeksploitasi ketiadaan pesaing dengan melahap mangsa invertebrata yang berlimpah yang menghuni parit.
Selain itu, karena sering disebut dengan jurang, tentu kedalamannya palung laut cukup fantastis. Sejauh ini pun ada banyak palung laut terdalam yang sudah tercatat.
Challenger Deep di Palung Mariana adalah titik terdalam yang diketahui di lautan Bumi. Palung Mariana menjadi palung yang paling dalam yang diketahui terletak di dasar laut sebelah timur kepulauan Mariana barat Samudra Pasifik dekat dengan Jepang dan pulau Guam, dan lokasi terdalamnya berada di kerak Bumi.
Kedalaman palung ini sulit diukur dari permukaan. Namun pada 2010, Challenger Deep dipatok pada ketinggian 10.994 meter yang diukur oleh National Oceanic and Atmospheric Administration (NOAA).
Kehidupan Seperti Apa yang ada di Palung Mariana?
Mengutip laman Live Science, Selasa (27/4/2021), ekspedisi ilmiah baru-baru ini telah menemukan kehidupan yang sangat beragam dalam kondisi laut yang paling dalam di Bumi alias Palung Mariana.
Hewan yang hidup di bagian terdalam Palung Mariana bertahan hidup dalam kegelapan total dan tekanan ekstrem, kata Natasha Gallo, seorang mahasiswa doktoral di Scripps Institution of Oceanography yang telah mempelajari rekaman video dari ekspedisi Cameron tahun 2012 silam.
Makanan di Palung Mariana sangat terbatas, karena jurang yang dalam jauh dari daratan. Daun, kelapa, dan pepohonan jarang menemukan jalan ke dasar parit, kata Gallo, dan plankton mati yang tenggelam dari permukaan harus turun ribuan kaki untuk mencapai Challenger Deep.
Sebaliknya, beberapa mikroba bergantung pada bahan kimia, seperti metana atau belerang, sementara makhluk lain melahap kehidupan laut di bagian bawah rantai makanan.
Tiga organisme paling umum di dasar Palung Mariana adalah xenophyophores, amphipoda dan teripang kecil (holothurians).
Xenophyophores bersel tunggal menyerupai amuba raksasa, dan mereka makan dengan mengelilingi dan menyerap makanan mereka.
Para ilmuwan juga telah mengidentifikasi lebih dari 200 mikroorganisme berbeda dalam lumpur yang dikumpulkan dari Challenger Deep.
Lumpur dibawa kembali ke laboratorium di lahan kering dalam tabung khusus, dan dengan susah payah disimpan dalam kondisi yang menyerupai hawa dingin dan tekanan yang tinggi.
Selama ekspedisi Cameron tahun 2012, para ilmuwan juga melihat lapisan mikroba di Sirena Deep, zona di timur Challenger Deep. Gumpalan mikroba ini memakan hidrogen dan metana yang dilepaskan oleh reaksi kimia antara air laut dan batuan.
Pada 2017, para ilmuwan melaporkan bahwa mereka telah mengumpulkan spesimen makhluk yang tidak biasa, yang dijuluki ikan siput Mariana, yang hidup di kedalaman sekitar 26.200 kaki (8.000 meter).
Hewan itu tampaknya mendominasi ekosistem ini, pergi lebih dalam dari ikan lain dan mengeksploitasi ketiadaan pesaing dengan melahap mangsa invertebrata yang berlimpah yang menghuni parit.
(ysw)