Sampah Luar Angkasa Hampir Tabrak Crew Dragon SpaceX
loading...
A
A
A
NEW YORK - Para astronot misi Crew-2 SpaceX milik NASA mengalami momen ketegangan setelah peluncuran mereka.
Ketegangan tersebut terjadi ketika 'sampah' luar angkasa lewat secara tak terduga di dekat kapsul Crew Dragon.
Sampah antariksa yang disebut konjungsi itu terjadi pada pukul 1:43 siang waktu setempat saat keempat astronot Crew-2 bersiap untuk tidur. Sekedar informasi Crew Dragon Endeavour berlabuh di stasiun luar angkasa ( Sabtu pagi.
"Kami telah mengidentifikasi kemungkinan putusnya konjungsi dengan jarak miss yang cukup dekat ke Dragon," kata Sarah Gilles dari SpaceX kepada para astronot, dikutip dari laman Space, Senin (26/4/2021).
"Karena itu, kami membutuhkan Anda untuk segera melanjutkan dengan mengenakan setelan dan mengamankan diri Anda di kursi," sambungnya.
Gilles memberi tahu para astronot untuk kembali menggunakan pakaian luar angkasa dan kembali ke kursi mereka sebagai tindakan pencegahan keamanan jika terjadi benturan.
Saat puing-puing antariksa itu semakin dekat, Gilles mengirimkan pesan terbaru kepada para astronot Crew-2 melalui radio untuk mengatakan bahwa puing-puing tersebut tampaknya melewati Crew Dragon pada jarak yang lebih jauh dari perkiraan semula.
Pada pukul 1:44 sore EDT, Gilles mengirim pesan melalui radio untuk mengatakan bahwa puing-puing telah lewat tanpa insiden.
"Dragon, SpaceX, kami telah melewati TCA tanpa benturan," kata Gilles dalam pesannya.
Setelah konjungsi, astronot Crew-2 - Shane Kimbrough dan Megan McArthur dari NASA, Pesquet dari Badan Antariksa Eropa dan Akihiko Hoshide dari Jepang - keluar dari pakaian mereka dan melanjutkan malam mereka.
Pertemuan sedekat itu dengan sampah antariksa telah terjadi beberapa kali selama bertahun-tahun baik di Stasiun Luar Angkasa Internasional dan beberapa angkutan NASA sesekali bergerak untuk menghindari puing-puing sebagai tindakan pengamanan.
September lalu, potensi ancaman puing-puing ruang angkasa memaksa tiga orang awak stasiun luar angkasa itu untuk berlindung agar lebih dekat dengan pesawat ruang angkasa Soyuz mereka jika terjadi tabrakan.
Puing-puing ruang angkasa menjadi perhatian bagi para astronot dan satelit karena perusahaan meluncurkan lebih banyak misi ke luar angkasa, termasuk megaconstellations seperti proyek internet satelit Starlink SpaceX , yang sekarang berjumlah lebih dari 1.400 satelit.
Ketegangan tersebut terjadi ketika 'sampah' luar angkasa lewat secara tak terduga di dekat kapsul Crew Dragon.
Sampah antariksa yang disebut konjungsi itu terjadi pada pukul 1:43 siang waktu setempat saat keempat astronot Crew-2 bersiap untuk tidur. Sekedar informasi Crew Dragon Endeavour berlabuh di stasiun luar angkasa ( Sabtu pagi.
"Kami telah mengidentifikasi kemungkinan putusnya konjungsi dengan jarak miss yang cukup dekat ke Dragon," kata Sarah Gilles dari SpaceX kepada para astronot, dikutip dari laman Space, Senin (26/4/2021).
"Karena itu, kami membutuhkan Anda untuk segera melanjutkan dengan mengenakan setelan dan mengamankan diri Anda di kursi," sambungnya.
Gilles memberi tahu para astronot untuk kembali menggunakan pakaian luar angkasa dan kembali ke kursi mereka sebagai tindakan pencegahan keamanan jika terjadi benturan.
Saat puing-puing antariksa itu semakin dekat, Gilles mengirimkan pesan terbaru kepada para astronot Crew-2 melalui radio untuk mengatakan bahwa puing-puing tersebut tampaknya melewati Crew Dragon pada jarak yang lebih jauh dari perkiraan semula.
Pada pukul 1:44 sore EDT, Gilles mengirim pesan melalui radio untuk mengatakan bahwa puing-puing telah lewat tanpa insiden.
"Dragon, SpaceX, kami telah melewati TCA tanpa benturan," kata Gilles dalam pesannya.
Setelah konjungsi, astronot Crew-2 - Shane Kimbrough dan Megan McArthur dari NASA, Pesquet dari Badan Antariksa Eropa dan Akihiko Hoshide dari Jepang - keluar dari pakaian mereka dan melanjutkan malam mereka.
Pertemuan sedekat itu dengan sampah antariksa telah terjadi beberapa kali selama bertahun-tahun baik di Stasiun Luar Angkasa Internasional dan beberapa angkutan NASA sesekali bergerak untuk menghindari puing-puing sebagai tindakan pengamanan.
September lalu, potensi ancaman puing-puing ruang angkasa memaksa tiga orang awak stasiun luar angkasa itu untuk berlindung agar lebih dekat dengan pesawat ruang angkasa Soyuz mereka jika terjadi tabrakan.
Puing-puing ruang angkasa menjadi perhatian bagi para astronot dan satelit karena perusahaan meluncurkan lebih banyak misi ke luar angkasa, termasuk megaconstellations seperti proyek internet satelit Starlink SpaceX , yang sekarang berjumlah lebih dari 1.400 satelit.
(wbs)