Temuan Inggris, Tuduhan Trump dan Li-Meng Yan COVID-19 Senjata Biologis Terbukti
loading...
A
A
A
WUHAN - Dugaan virus bedebah COVID-19 adalah senjata biologis milik China yang dikembangkan di Labotarium Wuhan sedikitnya mulai terkuak. Pasalnya virus bedebah ini telah dikembangkan selama 9 tahun oleh pemerintah China
Media Inggris The Mail on Sunday memberitakan, proyek pendeteksian virus ini dipimpin oleh ilmuwan sipil dan militer China. Fakta ini seakan membenarkan dugaan Amerika Serikat bahwa Institut Virologi Wuhan bekerja sama dengan angkatan bersenjata komunis China.
Lima orang pemimpin proyek tersebut termasuk ahli dari Institut Virologi Wuhan Shi Zhengli dan perwira militer senior komunis Tiongkok, serta penasehat pemerintah tentang bioterorisme, Cao Wuchun. Shi Zhengli mendapat julukan “Batwoman” karena mencari sampel kelelawar di dalam gua.
Sebelumnya pemerintahan mantan Presiden Amerika Serikat, Donald Trump telah berulang kali menuduh Wuhan Institute Virology terlibat dalam penelitian militer.
Dari dokumen yang diperoleh ‘The Mail on Sunday’ diketahui bahwa proyek militer besar yang diberi nama proyek untuk menemukan patogen yang menulari hewan yang dibawa oleh hewan liar ini sebenarnya bertujuan untuk mencari organisme yang dapat menginfeksi manusia, selain itu mempelajari evolusinya.
Proyek yang diluncurkan pada tahun 2012 dan didanai oleh National Natural Science Foundation of China, dipimpin oleh Xu Jianguo.
Versi yang diperbarui pada tahun 2018 menyebutkan bahwa tim ilmiah telah menemukan 4 patogen baru dan 10 jenis bakteri baru, serta menemukan lebih dari 1.640 jenis virus baru dengan menggunakan teknologi metagenomik.
Dr Li Meng Yan , ahli virologi China yang melarikan diri ke Amerika Serikat (AS), menepati janji dengan menerbitkan laporan tentang klaimnya bahwa virus corona baru ( Covid-19 ) dibuat di laboratorium militer Partai Komunis China . Laporan tersebut dia nyatakan sebagai bukti atas klaimnya.
Li Meng Yan, mantan peneliti di Hong Kong’s School of Public Health, Hong Kong University (HKU), mengatakan virus itu dibangun dengan menggabungkan materi genetik dari dua virus corona kelelawar.
Dia mengklaim protein lonjakannya—struktur pada permukaan virus yang digunakannya untuk mengikat sel—diedit untuk memudahkan virus menempel ke sel manusia.
Tetapi para ilmuwan mengecam laporannya—yang dia janjikan saat wawancara pekan lalu akan segera dirilis sebagai klaim tidak berdasar. Mereka menganggap bukti yang diajukan Li tidak memiliki kredibilitas apa pun.
Makalah penelitian telah menentukan asal mula virus SARS-Cov-2 dari kelelawar, yang mengarah ke para ahli top menolak anggapan bahwa virus itu diciptakan oleh manusia.
Media Inggris The Mail on Sunday memberitakan, proyek pendeteksian virus ini dipimpin oleh ilmuwan sipil dan militer China. Fakta ini seakan membenarkan dugaan Amerika Serikat bahwa Institut Virologi Wuhan bekerja sama dengan angkatan bersenjata komunis China.
Lima orang pemimpin proyek tersebut termasuk ahli dari Institut Virologi Wuhan Shi Zhengli dan perwira militer senior komunis Tiongkok, serta penasehat pemerintah tentang bioterorisme, Cao Wuchun. Shi Zhengli mendapat julukan “Batwoman” karena mencari sampel kelelawar di dalam gua.
Sebelumnya pemerintahan mantan Presiden Amerika Serikat, Donald Trump telah berulang kali menuduh Wuhan Institute Virology terlibat dalam penelitian militer.
Dari dokumen yang diperoleh ‘The Mail on Sunday’ diketahui bahwa proyek militer besar yang diberi nama proyek untuk menemukan patogen yang menulari hewan yang dibawa oleh hewan liar ini sebenarnya bertujuan untuk mencari organisme yang dapat menginfeksi manusia, selain itu mempelajari evolusinya.
Proyek yang diluncurkan pada tahun 2012 dan didanai oleh National Natural Science Foundation of China, dipimpin oleh Xu Jianguo.
Versi yang diperbarui pada tahun 2018 menyebutkan bahwa tim ilmiah telah menemukan 4 patogen baru dan 10 jenis bakteri baru, serta menemukan lebih dari 1.640 jenis virus baru dengan menggunakan teknologi metagenomik.
Dr Li Meng Yan , ahli virologi China yang melarikan diri ke Amerika Serikat (AS), menepati janji dengan menerbitkan laporan tentang klaimnya bahwa virus corona baru ( Covid-19 ) dibuat di laboratorium militer Partai Komunis China . Laporan tersebut dia nyatakan sebagai bukti atas klaimnya.
Li Meng Yan, mantan peneliti di Hong Kong’s School of Public Health, Hong Kong University (HKU), mengatakan virus itu dibangun dengan menggabungkan materi genetik dari dua virus corona kelelawar.
Dia mengklaim protein lonjakannya—struktur pada permukaan virus yang digunakannya untuk mengikat sel—diedit untuk memudahkan virus menempel ke sel manusia.
Tetapi para ilmuwan mengecam laporannya—yang dia janjikan saat wawancara pekan lalu akan segera dirilis sebagai klaim tidak berdasar. Mereka menganggap bukti yang diajukan Li tidak memiliki kredibilitas apa pun.
Makalah penelitian telah menentukan asal mula virus SARS-Cov-2 dari kelelawar, yang mengarah ke para ahli top menolak anggapan bahwa virus itu diciptakan oleh manusia.
(wbs)