Selidiki Neraka di Planet Venus, NASA Akan Kirim Dua Misi Baru

Kamis, 03 Juni 2021 - 19:25 WIB
loading...
Selidiki Neraka di Planet Venus, NASA Akan Kirim Dua Misi Baru
Dua misi NASA yang dikirim pada 2028 dan 2030 bertujuan untuk memahami bagaimana Venus menjadi dunia seperti neraka. Foto/Reuters
A A A
JAKARTA - NASA mengumumkan bahwa mereka akan mengirim dua misi baru ke Venus untuk memeriksa atmosfer planet dan fitur geologis. Dua misi ini bertujuan untuk memahami bagaimana Venus menjadi dunia seperti neraka, yang mampu melelehkan timah di permukaannya.

Untuk mewujudkan misi itu, NASA menyiapkan anggaran hingga Rp7,1 triliun. Ditargetkan dua misi luar angkasa Deep Atmosphere Venus Investigation of Noble gas, Chemistry, and Imaging (Davinci+) dan Venus Emissivity, Radio Science, InSAR, Topography, and Spectroscopy (Veritas) sudah bisa diluncurkan antara tahun 2028 dan 2030.



Administrator NASA Bill Nelson mengatakan, penyelidikan terakhir yang mengunjungi planet ini adalah pengorbit Magellan pada tahun 1990. "Artinya planet itu belum pernah kita kunjungi lagi selama lebih dari 30 tahun," katanya seperti dikutip BBC News, Kamis (3/6/2021)

Misi dipilih setelah proses peer-review dan dipilih berdasarkan potensi nilai ilmiah dan kelayakan rencana pengembangan mereka. "Dua misi bersaudara ini sama-sama bertujuan untuk memahami bagaimana Venus menjadi dunia seperti neraka, yang mampu melelehkan timah di permukaan," kata Nelson.

Venus adalah planet kedua dari matahari dan planet terpanas di tata surya dengan suhu permukaan 500C - cukup panas untuk melelehkan timah.



Misi Davinci+ akan mengukur atmosfer planet untuk mendapatkan wawasan tentang bagaimana ia terbentuk dan berevolusi. Ini untuk mengetahui apakah Venus pernah memiliki lautan.

Davinci+ diharapkan mengembalikan gambar resolusi tinggi pertama dari fitur geologis "tesserae" planet. Para ilmuwan percaya fitur ini dapat dibandingkan dengan benua di Bumi dan dapat menunjukkan bahwa Venus memiliki lempeng tektonik.

Misi kedua, Veritas akan memetakan permukaan planet untuk memahami sejarah geologisnya dan menyelidiki bagaimana ia berkembang sangat berbeda dari Bumi.

Ini akan menggunakan bentuk radar untuk memetakan ketinggian permukaan dan menemukan apakah gunung berapi dan gempa bumi masih terjadi.



"Hasil gabungan dari misi ini akan memberi tahu kita tentang planet ini dari awan di langit melalui gunung berapi di permukaannya sampai ke intinya," kata Tom Wagner dari Divisi Ilmu Planet NASA.

"Ini akan menjadi seolah-olah kita telah menemukan kembali planet ini," tambahnya.
(ysw)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1894 seconds (0.1#10.140)