Bukan Kiamat, Ahli Pastikan Matahari Terbit dari Utara Siklus Normal

Jum'at, 18 Juni 2021 - 17:55 WIB
loading...
Bukan Kiamat, Ahli Pastikan...
ilustrasi fenomena alam Matahari terbit dari utara. FOTO/ ist
A A A
JAKARTA - Pada kehidupan sehari-hari, sudah menjadi pengetahuan umum bahwa Matahari terbit di Timur dan tenggelam di Barat. Hal tersebut tak terbantahkan dan telah diverifikasi melalui pengamatan selama berabad-abad.

Namun baru-baru ini beredar video yang mengklaim matahari terbit dari utara yang direkam seorang guru di sebuah sekolah di Kabupaten Jeneponto, Sulawesi Selatan, terkait matahari terbit dari utara.

BACA JUGA - Sudah Tak Kuat Menopang Beban, Bumi Siap Menelan Isi Dunia

Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Makassar memberikan penjelasan terkait video viral tersebut

Prakirawan BMKG, Rizky mengatakan, sebenarnya dalam rekaman video viral itu, matahari terbit dari timur, namun kata dia dalam gerakan matahari ke barat, condong di sisi utara, lantaran tidak berada pada garis khatulistiwa.

"Tetap bergerak dari timur ke barat, akan tetapi condongnya bergerak di sebelah utara. Jadi tetap terbit dari timur, tetapi perjalanan ke barat dia lewat jalur utara, bisa dikatakan seperti itu," kata Rizky kepada wartawan di Makassar seperti dilansir dari Okezone.

Rizky menjelaskan, bahwa fenomena itu memang biasa terjadi mulai pada bulan Maret dan puncaknya terjadi pada Juni dan berakhir pada September di tiap tahunnya.

"Jadi nanti setelah September menuju Oktober, November, Desember, dia bergeraknya perlahan-lahan dari timur ke barat lewat arah selatan," pungkasnya.

Tetapi model Bumi datar tak mampu mengakomodasi fakta sederhana tersebut. Dan dengan demikian, tidaklah sulit untuk menyimpulkan bahwa model Bumi datar tak mewakili fakta sesungguhnya.
(wbs)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1928 seconds (0.1#10.140)