Terjadi di Nil hingga Eufrat, Fakta Ini Lebih Menakutkan dari Matahari Terbit di Utara

Sabtu, 19 Juni 2021 - 19:15 WIB
loading...
Terjadi di Nil hingga...
Jalur aliran Sungai Nil. FOTO/ ISR
A A A
NEW DELHI - Terbitnya Matahari dari Utara di Sulawesi Selatan yang membuat kehebohan karena dikaitkan dengan kiamat sejatinya menurut para ahli adalah siklus normal. Jika mau dilihat ancaman kiamat sesungguhnya adalah temuan Lebih dari separuh sungai di seluruh dunia dilaporkan berhenti mengalir secara berkala atau mengering sepanjang tahun.

Berdasarkan studi yang dilakukan oleh sekelompok peneliti di McGill University di sini, sungai kering dapat ditemukan di semua iklim dan benua, dari Himalaya hingga India.



Bahkan, sungai terpanjang di dunia, Sungai Ni l, juga memiliki bagian yang berhenti mengalir dari waktu ke waktu.

Para ilmuwan mengklaim perubahan iklim adalah penyebab utama fenomena tersebut, selain penggunaan air yang berlebihan untuk aktivitas manusia sehari-hari dan pertanian.

Di antara sungai-sungai besar yang terkena dampak termasuk Sungai Nil, Indus dan Colorado.

“Aliran sungai diperkirakan akan terus terpengaruh dalam beberapa dekade mendatang karena perubahan iklim global dan konsumsi air yang berlebihan.

"Diperkirakan 51 hingga 60 persen dari sungai sepanjang 62.764 kilometer di bumi telah berhenti mengalir secara berkala atau mengering sepanjang tahun," kata pemimpin peneliti Bernhard Lehner seperti dilansir dari AFP Sabtu (19/6/2021)
Bahkan baru-baru ini dilansir dari laman Linkedin, penelitian terbaru yang dilakukan oleh NASA dan Universitas California berhasil mengungkap fakta bahwa kiamat memang sudah dekat. Kedua lembaga itu telah meneliti sistem sungai di Timur Tengah.

“ Para ilmuwan menemukan selama tujuh tahun terakhir sejak tahun 2003, debit air sepanjang sungai Tigris dan Eufrat dari mulai Turki, Suriah, Irak dan Iran, telah kehilangan sebanyak 144 juta kilometer kubik, artinya sungai ini semakin mengering,” ujar Irvine dari ilmuwan NASA dan Universitas California, Amerika Serikat, dalam siaran pers bersama para peneliti lainnya, mengatakan sekitar 60 persen dari berkurangnya air ini adalah akibat “ pompa air yang terus menghisap air tanah.”

Pengeringan sungai juga dilaporkan terjadi di iklim tropis dan Arktik, di mana sungai membeku sepanjang tahun.
(wbs)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1604 seconds (0.1#10.140)