Rusia Cari Cara untuk Mengirim Kosmonot ke Stasiun Luar Angkasa China
loading...
A
A
A
JAKARTA - Badan antariksa Roscosmos Rusia mengaku sedang mencari cara untuk mengirimkan kosmonotnya ke Stasiun Luar Angkasa China (CSS).
Selama konferensi pers di Global Space Exploration Conference (GLEX) baru baru ini, Dmitry Rogozin selaku direktur jenderal Roscosmos, mengungkapkan bahwa Rusia sedang berdiskusi dengan China tentang penerbangan berawak ke stasiun luar angkasa China.
Rogozin, dalam menanggapi pertanyaan dari Aviation Week tentang kemungkinan peluncuran kargo atau awak ke pos orbit baru China, mengatakan, "Kami berencana untuk mengirim astronot kami ke stasiun China."
Menurutnya stasiun luar angkasa China memiliki kemiringan yang berbeda, tidak sama dengan Stasiun Luar Angkasa Internasional (ISS).
Selain itu, dapat diakses dari Vostochny Cosmodrome dan juga dari situs peluncuran Kourou, Eropa.
"Kami telah menjajaki kemungkinan peningkatan landasan peluncuran Soyuz di Kourou Cosmodrome untuk memungkinkannya meluncurkan misi berawak ke stasiun orbit China," ujarnya dikutip dari laman Space, Kamis (24/6/2021).
Diketahui, China meluncurkan kru pertamanya ke modul inti stasiun ruang angkasa Tianhe beberapa waktu lalu, menggunakan roket Long March 2F dari Jiuquan di Gurun Gobi.
Astronot misi Shenzhou-12 Nie Haisheng, Liu Boming dan Tang Hongbo akan menghabiskan tiga bulan di atas Tianhe.
Selama konferensi pers di Global Space Exploration Conference (GLEX) baru baru ini, Dmitry Rogozin selaku direktur jenderal Roscosmos, mengungkapkan bahwa Rusia sedang berdiskusi dengan China tentang penerbangan berawak ke stasiun luar angkasa China.
Rogozin, dalam menanggapi pertanyaan dari Aviation Week tentang kemungkinan peluncuran kargo atau awak ke pos orbit baru China, mengatakan, "Kami berencana untuk mengirim astronot kami ke stasiun China."
Menurutnya stasiun luar angkasa China memiliki kemiringan yang berbeda, tidak sama dengan Stasiun Luar Angkasa Internasional (ISS).
Selain itu, dapat diakses dari Vostochny Cosmodrome dan juga dari situs peluncuran Kourou, Eropa.
"Kami telah menjajaki kemungkinan peningkatan landasan peluncuran Soyuz di Kourou Cosmodrome untuk memungkinkannya meluncurkan misi berawak ke stasiun orbit China," ujarnya dikutip dari laman Space, Kamis (24/6/2021).
Diketahui, China meluncurkan kru pertamanya ke modul inti stasiun ruang angkasa Tianhe beberapa waktu lalu, menggunakan roket Long March 2F dari Jiuquan di Gurun Gobi.
Astronot misi Shenzhou-12 Nie Haisheng, Liu Boming dan Tang Hongbo akan menghabiskan tiga bulan di atas Tianhe.