Studi: Tidak Ada yang Bisa Mencegah Anak-Anak Terpapar Pornografi Online

Senin, 28 Juni 2021 - 11:05 WIB
loading...
Studi: Tidak Ada yang...
Kampanye Keep It Real Online di New Zealand mendorong orang tua untuk tidak malu-malu membicarakan pornografi kepada anak mereka. Foto: Instagram
A A A
JAKARTA - Penyanyi Yuni Shara blak-blakan bercerita sering menemani anak-anaknya menonton film dewasa. Bukannya melarang, kakak diva pop Krisdayanti justru membolehkan.

Hal tersebut terungkap dalam sebuah wawancara dengan Venna Melinda. Yuni mengaku ingin jadi orang tua yang berpikiran terbuka. Ia mengizinkan anaknya melihat film dewasa, juga ikut mendampingi sebagai bagian dari pendidikan seksual yang umumnya dianggap tabu.



Apa yang dilakukan Yuni Shara menimbulkan pro dan kontra warganet. Ada yang setuju, ada yang tidak setuju.

Problem yang dihadapi orang tua saat ini adalah ketika remaja bahkan anak-anak sudah terpapar pornografi online sejak dini dan menganggap kegiatan yang mereka lakukan itu sebagai hal yang biasa aja.

Menurut penelitian, aturan yang ketat di dalam rumah, bahkan memfilter situs-situs dewasa tidak akan bisa menghalangi anak-anak mengakses situs dewasa yang dipicu rasa penasaran. Apalagi, remaja saat ini jauh lebih canggih menggunakan internet (internet savvy) bahkan dibandingkan oran gtua mereka.

Pada 2006, sebuah penelitian di Denmark menyebut bahwa 98 persen pria pernah menonton pornografi paling tidak sekali. Menariknya, angka yang tidak jauh berbeda dirasakan kaum wanita. Yakni, 79,5 persen pernah menonton pornografi paling tidak sekali.

Yang berbeda, ada di durasinya. Hanya 8 persen wanita menonton pornografi dua kali sebulan. Sangat jarang yang menonton seminggu sekali. Sebaliknya, 70 persen pria menonton pornografi seminggu sekali.

Sayangnya, penelitian tersebut juga menyebut bahwa peraturan di rumah yang melarang pornografi, memblok situs-situs dewasa, serta mengecek history web browser tidak efektif untuk mencegah anak/remaja terpapar pornografi. ”Keterlibatan dan aturan orang tua sangat penting. Tapi, masih perlu ada langkah lebih lanjut,” tulis penelitian tersebut.

Studi: Tidak Ada yang Bisa Mencegah Anak-Anak Terpapar Pornografi Online

Pada Juni 2020, Kementrian Dalam Negeri New Zealand menggelar kampanye Keep It Real Online. Kampanye tersebut mendorong orang tua untuk tidak malu-malu membicarakan pornografi kepada anak mereka. Dan tidak hanya soal pornografi saja, tapi berbagai masalah yang dihadapi naka-anak di dunia online. Termasuk juga bullying.


Kampanye tersebut memperlihatkan video edukasi yang menceritakan dua aktor video dewasa tiba-tiba mengetuk sebuah rumah. Lalu, mengatakan kepada pemilik rumah bahwa anak mereka sedang melihat pornografi. Akhirnya sang ibu mengajak anaknya untuk bicara tentang pornografi. Video tersebut viral, ditonton 2,5 juta dalam dua pekan.
(dan)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1534 seconds (0.1#10.140)